1.

1.1K 109 0
                                    

Ninaya Reverie adalah gadis cantik dengan 500 ribu followers di Instagram sekaligus selebgram yang cukup terkenal di lingkungan kampus. Semua orang dikampus mengenal Nina sebagai seseorang yang ramah dan ceria, social butterfly lah istilahnya.

Selain itu, Nina merupakan seorang mahasiswi yang mengambil jurusan Hubungan Internasional.

Nina sangat pandai berfoto, maka tak heran jika ia memiliki followers yang banyak. Berkat keahlian Nina dalam berpose, ia sering mendapat tawaran endors dan menjadi model sebuah produk.

Namun siapa sangka jika gadis cantik itu diam-diam telah menikah dengan seseorang yang berbeda 180 derajat dengannya. Hanan Arkhama, suami sah Nina sekaligus mahasiswa DKV yang juga merupakan anggota band yang cukup terkenal dikampus nya.

Mereka sudah menikah sekitar 1 tahun yang lalu. Nina menikah dengan Hanan agar ia bisa kuliah di luar kota dan juga biar ada yang menjaganya. Namun itu hanya alibi orangtua Nina karena 2 bulan setelah menikah dengan Hanan, orangtua Nina bercerai. Nina cukup kecewa dengan keputusan orangtuanya bahkan setelah satu tahun berlalu. Kini ibunya menikah lagi dan ayahnya yang berpacaran dengan seorang janda. Nina mencoba menerima semuanya walaupun itu semua butuh waktu. Ia merasa ia sudah tidak diinginkan kedua orangtuanya ketika mereka meminta Nina untuk menikah satu tahun yang lalu.

Kini, hanya Hanan 'rumah' untuk Nina, jika lelaki itu berpaling, runtuh sudah harapannya.

.
.
.

Saat ini Nina sedang berada di kamar Hanan, berbaring di kasur lelaki itu sambil membaca novel. Sedangkan pemilik kamar kosan tengah mengerjakan tugas kuliahnya.

Nina dan Hanan memang tinggal di 2 tempat yang berbeda. Nina tinggal di apartemen yang ia beli menggunakan uang tabungannya sedangkan Hanan tinggal di kosan. Terkadang Nina akan ke kosan Hanan dan begitupun sebaliknya.

Di kosan Hanan terdapat satu kamar yang cukup luas, ruang tamu kecil, kamar mandi serta dapur kecil.  Minimalis namun sangat nyaman karena  semuanya bersih dan rapi.

Hanan berasal dari keluarga yang cukup kaya, terbukti dengan barang-barang yang ada di kamarnya. Ada PC gaming, buku novel dan komik, rak action figure serta gitarnya yang ada 6 buah, 5 electrik dan 1 akustik.

Saat pertama kali Nina masuk ke kamar laki-laki itu dirinya tentu terkejut sekaligus kagum. Terkejut karena barang-barangnya dan kagum karena mereka semua tersusun rapi.

"Han", Nina bangkit dari kasur lalu meletakkan komik doraemon kembali ke tempatnya.

"Hmm?". Hanan bergumam menjawab panggilan gadis itu.

"Aku mau grab food, kamu mau nitip apa?". Tanyanya di samping Hanan.

"Biasa". Jawab Hanan tanpa mengalihkan fokusnya pada gambar yang tengah ia buat.

"Sushi?".

Laki-laki itu mengangguk.

"Gak bosen apa makan sushi mulu?". Tanya Nina. Hanan jika memesan makanan pasti tidak jauh-jauh dari sushi.

"Yaudah gimbab".

"Itu mah sama aja".

Hanan mendongak menatap Nina. "Gak papa, aku mau makan yang simpel aja".

Nina menghela nafas kecil. "Simple is the best huh?".

"Yeah".

"So, you want to order sushi or gimbab?".

"Gimbab aja".

"Yaudah aku pesen ya".

Hanan mengangguk, "thanks".

Setelah memesan beberapa makanan, Nina merebahkan tubuhnya di kasur, "Aku bosen", keluhnya menggeser-geser layar hpnya.

"Kamu nggak ada tugas kuliah atau ngendors?".

"Ga ada...Oh iya baru inget!", Nina meloncat dari kasur lalu berdiri di samping Hanan, "Kamu mau bantuin aku nggak Han?". Nina memiringkan kepalanya agar ia bisa melihat wajah Hanan.

Hanan mendongak, "Bantuin apa?".

"Jadi fotografer aku, kebetulan baju yang mau aku endors udah dateng. Gimana?". Ucap Nina excited.

Hanan mengangguk. "Boleh".

"Beneran??".

"Iya".

Nina langsung memeluk Hanan, "Thankyou ya!, nanti aku traktir deh".

"I-iya".

Nina langsung melepas pelukannya. "E-eh sorry!".

"It's okay".

Suasana menjadi cukup canggung namun untungnya ada pak go food yang menginterupsi.

"Aku ambil dulu go food nya". Nina cepat-cepat keluar dari kamar Hanan menghindar dari kecanggungan mereka.

"Makasih ya pak". Ucap Nina kepada sang kurir, ia tidak lupa memberi tip tambahan karena sudah datang di saat yang tepat.

"Sama-sama neng".

Nina mengambil nafas dan mencoba menenangkan dirinya, ia tidak boleh terus-terusan merasa canggung kepada Hanan, ia harus mengambil langkah pertama jika ia mau hubungan ini berjalan. Mungkin pelukan singkat tadi langkah pertama.yang tidak ia sengaja.

Mulai sekarang ia akan mendekati Hanan perlahan-lahan dan membuat lelaki itu jatuh cinta kepadanya.

Nina mengambil nafas perlahan, "Hanan kamu mau makan dimana?".

Saat ingin masuk kamar ia berpas-pasan dengan Hanan. Hampir saja mereka bertabrakan.

"Di ruang tamu aja". Ucap lelaki itu.

"Oke".

Nina kemudian mengeluarkan satu persatu makanan yang ia pesan dan menyusun nya.

"Banyak banget, kamu beli apa aja?". Tanya Hanan keheranan.

"Apa aja yang keliatan enak". Nina tersenyum tak bersalah.

Hanan menggeleng. "Kebiasaan".

Nina hanya nyengir. "Hehe".

HOME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang