12.

567 73 0
                                    

Kelas telah selesai, mahasiswa langsung berhamburan keluar dari kelas. Yuji langsung menarik Nina ke kantin, tempat dimana Yona telah menunggu.

"Lo harus jelasin ke kita maksud tweetan lo semalem!". Ucap Yuji dan Yona bersamaan. Seketika mereka bertiga menjadi pusat perhatian karena suara kedua sahabatnya. Sejujurnya beberapa dari mereka kuga penasaran seperti Yuji dan Yona.

"Calm down girl. Gue bakal jelasin, oke?".

"Okay. So what?"

"I think i'm attracted to him". Ucap Nina santai.

"You what?!". Sahut Yuji
"Oh my God, girl. Can't you hear me?"

"Aku dengar, but—"

"That's the answer."

"Oh my God, seriously?". Sahut Yona

"Yeah. Why are you both so surprised? He's really my type"

"Your type?!". Sekali lagi mereka menjadi pusat perhatian tapi mereka bertiga tidak peduli.

"Sumpah, kalian berdua mikirnya tipe gue kayak gimana sih?!"

Yuji dan Yona saling berpandangan.

"Ya gak gimana-gimana sih, kami mikir tipe lo tuh yang bad boy, keren, populer".

"Yuji, Yona dengerin gue, lo berdua tau kan udah berapa banyak cowo yang nembak gue. Dan lo berdua juga tau kalau mereka semua keren-keren tapi apa akhirnya? Gue nolak kan?".

Yuji dan Yona mengangguk

"Gue nolak mereka ya karena mereka cuma keren aja. Gitu doang. Sedangkan gue nyari yang spesial, beda dari yang lain. Dan itu semua ada di Hanan. Dia bener-bener cowo keren yang sebenarnya. He can speak Japanese and he can play guitar too. Trus dia bisa nyanyi, dia bisa menggambar. Dia bisa—"

"Okay stop", Yuji menginterupsi.

"Jadi setelah ini apa yang bakal lo lakuin?".

"Pake nanya lagi, ya gue deketin lah. Gue harus gercep sebelum dia diambil yang lain".

Yuji menghela nafas. "Yaudah good luck deh".

"Break a leg girl. Kita bakalan dukung apapun keputusan lo". Ucap Yona diangguki Yuji.

"Aww, thank you my girls!".

HOME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang