18.

592 64 1
                                    

Ketika Hanan memasuki ruang musik, para anggota X Club langsung menggoda nya.

Hanan tau pasti Ajuy sudah memberitahukan kejadian semalam kepada semua anggota X Club. Namun sang pelaku ternyata belum terlihat di ruang musik.

"Ekhem-ekhem udah official belum nih?". Tanya Jiro

Hanan terdiam berpikir, kemudian ia menggeleng.

"Buset, belum juga? Gue kira udah official ya kan".

"Kenapa emangnya?". Tanya Hanan.

"Tidak baik menggantung perasaan seorang perempuan wahai saudaraku". Ucap Jiro diangguki yang lain.

Hanan kemudian berpikir keras mencari alasan.

"Gue bakal nembak Nina secepatnya, tenang aja".

"Dimana? Kapan? Kita-kita mau jadi saksi dong". Sahut Julian  bersemangat .

"Rahasia".

"Yahhh, mengecewakan sekali saudara kita satu ini". Sahut Samuel.

"Udah-udah, mending kita mulai latihan". Usul Guna

"Tapi Ajuy belum datang bang". Ucap Jiro

"Lah belum datang juga? Jangan-jangan ketiduran lagi tuh anak". Ucap Julian.

"Kayaknya sih bang, soalnya nggak ada yang bangunin. Dia sama Ruwa lagi marahan". Ucap Hanan

"Ya ampun anak itu".

.

Hanan pergi ke mall untuk mencari hadiah yang akan ia berikan kepada Nina. Setidaknya jika ia ingin menembak Nina—walaupun mereka udah nikah—ia juga harus menyiapkan hadiah.

Ya, Hanan akan menembak Nina malam ini, lelaki itu berencana membeli bunga, tapi bukan bunga asli melainkan bunga yang di rajut, crochet flower.

Setahunya di mall yang sedang ia kunjungi ini ada toko yang menjual barang yang ia inginkan.

Setelah bertanya-tanya ke pegawai toko, sampailah ia di toko yang ia cari.

Hanan langsung membeli bunga matahari rajut dan membayarnya. Karena Nina sangat menyukai boneka, jadi ia juga membeli boneka beruang untuk nya.
Setelah nya, Hanan pergi berbelanja untuk memasak masakan kesukaan Nina, yaitu hot pot.

Tiba-tiba Nina menchat dirinya agar menginap di apartemen. Lalu gadis itu juga bilang ia akan pulang setelah kerja kelompok.

Hanan mengiyakan lalu segera ke apartemen Nina. Saat ia menuju dapur, ada beberapa piring dan gelas yang menumpuk di sink. Jadi laki-laki itu segera melepas hoodienya dan mulai mencuci piring.

Selesai mencuci piring, Hanan langsung membuat hot pot dengan instruksi dari YouTube karena ini pertama kali nya ia memasak hot pot.

Di tengah-tengah ia memasak, Nina menelfonnya.

"Babe, aku bentar lagi mau pulang. Kamu mau nitip sesuatu buat makan malam?".

"Gak usah, Na. Ini aku lagi masak".

"Eh? Masak apa?".

"Rahasia".

"Ih, kenapa pakai rahasia-rahasiaan sih?".

Hanan tertawa. "Udah ya, aku mau lanjut masak. Kamu hati-hati pulangnya".

"Oke sayang, love you".

"Hmm".

Hanan segera meletakkan hpnya dan kembali melanjutkan memasakannya.

Lelaki itu mencicipinya kemudian tersenyum bangga. Hot potnya berhasil. Ia lalu segera menyiapkan semuanya lalu menyusunnya di meja makan.

"Yosh, udah selesai". Ucap Hanan kemudian melepas celemek dan mencuci tangannya.

Ia kemudian mengambil buket bunga dan boneka beruangnya lalu menunggu di depan pintu.

Tak lama kemudian bunyi password apartemen terdengar, Hanan segera bersiap menyembunyikan kedua hadiahnya ke belakang tubuhnya.

"Oh hi!". Sapa Nina ketika melihat Hanan yang menunggunya di depan pintu masuk.

Hanan mengangguk dan tersenyum. Ia menunggu Nina melepas sepatunya. Ketika gadis itu menghampiri nya, segera saja Hanan memberikan kedua hadiahnya kepada Nina.

Gadis itu terkejut lalu tertawa.

"Ini apa?".

"Ninaya Reverie, ehm will you be my girlfriend?"

"Eh? Kamu nembak aku?". Ucap Nina terkejut

Hanan mengangguk membuat Nina tertawa dan memeluk Hanan dengan gemas. "Lucu banget sih kamu".

"Jawabannya?"

"Of course, i will"

"Makasih, tapi aku punya kejutan pai buat kamu".

"Oh ya?".

Hanan mengangguk lalu menggenggam tangan  Nina dan membawa gadis itu menuju meja makan.

"Awww so sweet banget". Nina tersenyum haru dan langsung memeluk Hanan.

"Kamu nangis??". Tanya Hanan karena mendengar gadis itu terisak dipelukannya.

Nina mengusap air matanya lalu tertawa kecil, "Aku terharu".

Hanan menghapus sisa airmata di pipi Nina dengan lembut, "Maaf ya udah bikin kamu nangis".

Nina menggeleng."No, this is very touching. I am glad to have you, Hanan. Thank you for coming into my life and making me the happiest girl in the world".

Hanan tersenyum mengangguk.

Nina kembali memeluk Hanan dengan erat. "I love you, I really really love you".

Hanan membalas pelukannya lalu mencium pucuk kepala Nina. "I love you too".

 "I love you too"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang