3.

749 96 0
                                    

Hari ini entah kenapa Nina tiba-tiba sakit. Oleh karena itu Hanan pergi ke apartemen gadis itu untuk merawatnya.

Jika sedang sakit, biasanya Nina tidak banyak bicara. Hal itu juga membuat Hanan kepayahan saat menyuruh Nina untuk makan dan minum obat.

"Makan dulu baru minum obat ya". Pinta Hanan.

Nina menggeleng. Gadis itu tengah bersandar di kepala kasur dengan dahi yang di tempel bye-bye fever.

"Kenapa gak mau, emangnya kamu gak mau sembuh?"

Bibir Nina melengkung ke bawah dan matanya mulai berkaca-kaca. Hanan yang melihat itu sedikit panik.

"Maaf, aku salah ngomong ya? Maaf ya". Sesal Hanan.

Nina menghapus air matanya yang jatuh. Hanan duduk di pinggir kasur menghadap Nina, lalu membawa tangannya ke wajah Nina dan menghapus air mata gadis itu dengan lembut.

"Maaf, aku nggak tau kamu mau apa kalau kamu nggak bilang".

Nina menggeleng, "It's okay, ini salah aku".

Hanan menggeleng, "Bukan salah kamu, aku aja yang kurang peka, maaf ya".

Nina menggeleng kembali tanda tak setuju.

"Makan ya, aku suapin, mau?". Tawar Hanan.

Nina terdiam kemudian mengangguk.

"Oke", Hanan mengambil bubur di atas nakas lalu mulai menyuapkan Nina.

"Sekali lagi", Ucap Hanan, pasalnya Nina baru makan beberapa suapan.

Nina menggeleng tak mau.

"Yaudah sekarang minum obatnya".

Hanan memberikan segelas air dan juga beberapa pil obat. Gadis itu menerimanya lalu menegak semua obat yang diberikan.

Hanan menerima gelas yang di berikan Nina lalu bangkit bersama piring berisi bubur.

"Hanan?".

"Hm?". Langkah laki-laki itu berhenti.

"Nginep ya?". Pinta gadis itu.

"Sure, tapi aku mau ke dapur bentar ya".

Nina mengangguk dan tersenyum. Tak lama Hanan kembali, dan Nina yang berbaring langsung menepuk kasur sebelahnya.

Hanan menatap gadis itu mamastikan, yang di tatap balas mengangguk sambil menepuk kasur sebelahnya kembali.

Hanan melepaskan jaket hitamnya menyisakan kaos putihnya lalu bergabung dengan gadis itu di kasur.
Nina mendekat dan langsung memeluk Hanan. Lelaki itu agak syok dengan keintiman mereka.

"I've always loved your smell". Ungkap Nina

Hanan hanya diam dan dengan kaku mengelus-elus rambut Nina agar gadis itu tertidur. Nina mengeratkan pelukannya dan mulai menjemput mimpinya.

"Get well soon, Na".

HOME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang