seven years later

268 59 11
                                    

"Hai, Yiren dari EO Yeverous ya?" sapa cowok itu.

Yiren langsung menoleh karena mendengar suara yang sangat familiar. Betapa kagetnya cewek itu ketika melihat siapa yang ada di hadapannya sekarang.

Zhanghao, mantan Yiren satu-satunya.

Hari itu, Zhanghao berpakaian casual untuk bertemu Yiren, cewek itu sampai berdiri lalu mundur beberapa langkah saat melihat cowok itu di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari itu, Zhanghao berpakaian casual untuk bertemu Yiren, cewek itu sampai berdiri lalu mundur beberapa langkah saat melihat cowok itu di hadapannya.

Yiren memang selalu berharap dan terus berdoa kepada Tuhan agar dapat dipertemukan lagi dengan Zhanghao, tapi Yiren benar-benar tidak menyangka kalau hari ini Tuhan menjawab doanya, ia belum siap.

Zhanghao melemparkan senyum manisnya ke Yiren lalu memanggilnya, "Wang Yiren."

"Zhanghao?" lirih Yiren, cowok itu mengangguk pelan lalu kembali tersenyum. "Iya, ini aku."

"Why are you here?" tanya Yiren, tampak menahan tangis.

"To meet you in person," jawab Zhanghao.

"Jangan bilang kamu anaknya tante Jia?" tanya Yiren, Zhanghao mengangguk.

"Kamu sengaja?" tanya Yiren.

"I can explain," seru Zhanghao.

Yiren langsung mengambil semua barangnya dan berjalan pergi dari Zhanghao.

"Yi? Mau kemana?" seru Zhanghao.

"Bukan urusanmu," ujar Yiren dengan ketus, tidak menghiraukan Zhanghao yang berusaha menjelaskan situasi.

"Yi, please." Zhanghao menahan pergelangan tangan Yiren, menahannya untuk pergi.

"Apa sih? Lepasin gak?" ujar Yiren.

"Maaf Yi, aku tahu kamu pasti marah banget sama aku tapi tolong, izinin aku untuk ngejelasin semuanya," seru Zhanghao.

"Terus kemana aja kamu selama tujuh tahun terakhir?" timpal Yiren, suaranya sedikit meninggi.

Zhanghao kaget karena dulu Yiren tidak pernah sekali pun meninggikan suaranya bahkan saat sedang marah. Sekarang, cowok itu tahu persis kalau cewek yang ada di hadapannya sekarang sedang marah besar.

"Iya makanya kamu tolong jangan pergi dan please dengerin aku dulu ya? Biar aku jelasin semuanya dari awal," ujar Zhanghao.

"Seharusnya kamu jelasin semuanya dari tujuh tahun yang lalu." ujar Yiren, melepaskan genggaman tangan Zhanghao.

"Aku mau memperbaiki semuanya," ujar Zhanghao, kembali menahan Yiren.

Yiren terdiam, ia berhenti melangkah. "Kamu pikir aku cewek apaan yang kamu seenaknya bisa datang dan pergi kayak begini setelah hilang tujuh tahun tanpa satu kabarpun?!"

"Aku minta maaf Yi, aku emang brengsek." lirih Zhanghao.

"Untung kamu sadar juga." ujar Yiren, kemudian berjalan pergi keluar ruangan.

"Yiren!" panggil Zhanghao, hendak mengejar Yiren sebelum ada yang memanggilnya.

"Hao!" seru Chaewon dari belakang, Zhanghao menoleh. "Eh, elu Chae." lirihnya.

"Biar gue aja," ujar Chaewon, lalu berlari kecil mengejar Yiren yang keluar dari ruangan.

"Yiyi," lirih Chaewon saat menemukan Yiren di depan lift yang sedang menghapus air matanya.

"Lo juga gak bisa balik ke kamar sih karena kuncinya kan ada di gue?" ujar Chaewon.

"Iya tau, makanya dari tadi gue berdiri disini doang." ujar Yiren, menyeka sisa air matanya.

Chaewon terkekeh lalu mengelus punggung Yiren, "Let him explain,"

"Apa gue salah ya kalau marah?" tanya Yiren.

Chaewon menggeleng, "Enggak sama sekali. Wajar aja kalau lo marah, but you're better than me. I would have slap him ten times if I were you."

Giliran Yiren yang terkekeh, "Gak mungkin lah gue begitu."

"Nah, makanya itu. Wajar banget kalau lo marah, siapa yang gak marah coba kalau ditinggal selama tujuh tahun tanpa kabar apapun?" ujar Chaewon.

"Gue gatau harus ngomong apa ke Hao," lirih Yiren.

"I even froze when I met him," lanjutnya.

"Ya.. itu wajar banget sih, jadi biarin dia aja yang ngomong, biarin dia ngejelasin semuanya. Lo juga mau tahu yang sebenarnya kan?" ujar Chaewon.

Yiren menoleh ke Chaewon lalu mengangguk, berpapasan dengan Zhanghao yang berhenti melangkah saat melihat Yiren menoleh.

Zhanghao akhirnya memberanikan diri untuk berdiri di belakang Yiren, pantulan lift membuat Yiren sadar kalau Zhanghao sekarang ada di belakangnya.

"Yi.." lirih Zhanghao.

Chaewon menoleh ke Zhanghao lalu tersenyum tipis dan menepuk lengannya. "Nih,"

"Ih!" Yiren inget merebut kunci kamar yang Chaewon sodorkan kepada Zhanghao, tapi terlebih dahulu direbut oleh cowok itu.

"Thanks, Chae." ujar Zhanghao sambil tersenyum.

"Can we talk? Please?" tanya Zhanghao.

Yiren sebenarnya belum siap, tapi Chaewon mendekat dan mengelus lengan Yiren, "Biarin Hao jelasin semuanya dulu, Yi."

Yiren akhirnya mengangguk dan menoleh ke Zhanghao, sebenarnya ia ingin langsung memeluk cowok yang ada di hadapannya itu sekarang juga, tapi Yiren gengsi parah.

"I'm sorry," lirih Zhanghao.

"Emang seharusnya kamu begitu." jawab Yiren dengan ketus, Zhanghao menunduk.

"Yi," senggol Chaewon.

"Uh, kalau gitu gue tinggal dulu ya. Awas lo kalau apa-apain Yiren." seru Chaewon berpamitan.

"Iya, santai Chae." ujar Zhanghao.

"Maaf ya Chae, gue tinggal dulu," ujar Yiren.

"Santai," Chaewon kemudian berjalan pergi meninggalkan Yiren dan Zhanghao.

Chaewon yang berjalan kembali ke venue kemudian teringat sesuatu. Apakah Zhanghao anak dari tante Jia? Kalau iya, berarti selama ini Zhanghao tahu kalau mamanya menggunakan EO milik Yiren? Atau jangan-jangan Zhanghao sengaja menggunakan Yeverous agar ia bisa mempunyai alasan untuk bertemu dengan Yiren? Emangnya sejak kapan Zhanghao pulang dari London? Banyak hal yang tiba-tiba terlintas di kepala Chaewon, ingin sekali ia menghujani Zhanghao dengan seribu pertanyaan.

Kemudian Chaewon teringat satu orang yang bisa ia introgasi, Kuanjui orangnya.

🛼

Seven Years Later ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang