gaffe

179 20 3
                                    

Acara ulang tahun ke-50 Jia sukses besar, it held so much warmth to every person who came to the party karena betapa mewah dan memorable acara itu. Bahkan, sampai dua minggu setelah acara itu pun masih banyak kerabat Jia dan Lay yang membicarakan soal acara yang tidak terlupakan itu.

Semua hal juga berjalan dengan sangat baik untuk Hao dan Yiren. Setelah balikan, tidak ada hari dimana Hao absen ketemu Yiren. Meskipun sebentar, laki-laki itu akan tetap menyempatkan waktu untuk bertemu pacarnya.

Seperti sekarang ini, Hao mampir ke kantor Yiren untuk menjemputnya pulang karena tadi pagi ia melarang pacarnya untuk membawa mobil.

"Cuit cuit, gak bisa banget nih sehari gak ketemu gue lihat-lihat?" seru Chaewon saat Hao masuk ke dalam kantor.

Hao tersenyum, "Namanya juga bucin. Eh, Yiren masih di ruangannya?"

"Semoga bucin terus ya sampai kakek-nenek. Dan iya, Yiren masih di ruangannya kok, tadi habis ada klien dateng." jawab Chaewon.

"Thanks, Chae." ujar Hao sambil tersenyum.

Tok tok tok

Hao membuka pintu ruangan Yiren setelah mengetuk, membentuk senyum sumringah dari bibir wanita-nya.

"Hao!" seru Yiren dengan semangat.

"Hey, sayang." sapa Hao dengan senyuman yang tidak kalah manis.

"Aku baru aja mau ngechat kamu jam berapa dateng," ujar Yiren, berjalan mendekati Hao lalu memeluknya.

Hao membalas pelukan Yiren dan menyenderkan dagunya di pundak sang pacar. "Kamu masih aja manggil aku pake nama,"

Yiren melepaskan pelukan lalu menangkup pipi Hao, "Uututu, maaf ya sayang. Aku masih belum terbiasa aja. Soalnya dulu juga aku selalu manggil kamu pakai nama kamu, kan?"

"Iya sih, tapi itu kan udah kejadian sepuluh tahun yang lalu, we were still kids at that time but now, we're adults, sayang." ujar Hao, sedikit cemberut, membuat Yiren terkekeh melihat tingkah laku pacarnya yang menggemaskan itu.

"Iyaa iyaa, aku minta maaf ya. Aku akan berusaha buat gak manggil pakai nama kamu lagi. Hmm, what about Panda?" tanya Yiren.

"Pomeranian girlfriend and Panda boyfriend? Boleh juga tuh idenya." ujar Hao sambil berpikir. Dengan cepat, Yiren mengecup pipi kiri Hao, yang kemudian sukses membuatnya terkejut lalu tersipu malu.

"Udah berani ya sekarang cium-cium aku?" seru Hao.

Yiren terkekeh pelan, "Habis, serius banget mikirnya. Kan aku jadi gemes lihat pacarku serius begitu. Lagian, kamu—"

Cup.

Gantian Hao yang mengecup bibir Yiren, membuat wanita itu membeku selama beberapa detik sebelum ia menutup mulutnya lalu mundur beberapa langkah.

Melihat Yiren yang sangat kaget, Hao berinisiatif untuk bertanya, "Did I just stole your first kiss?"

Yiren yang masih menutup mulutnya hanya mengangguk saat Hao melontarkan pertanyaan itu.

"That's cute." ujar Hao, sedikit menyeringai.

"Apanya yang cute?" tanya Yiren, lalu berjalan maju untuk memukul lengan Hao.

Hao kemudian menangkap tangan Yiren lalu memeluk pinggangnya. "Kamu tuh yang lucu, gemesin banget pokoknya. Makasih ya,"

"Makasih untuk apa?" tanya Yiren.

"For letting me became the first person to stole your kiss," ujar Hao, ingin sekali Yiren sekarang kabur pulang karena tidak bisa menahan malu oleh omongan pacarnya sendiri. Akhirnya Yiren hanya menutup wajahnya karena malu.

Seven Years Later ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang