she came, she figured it out

110 15 0
                                    

Ding dong,

Yiren menoleh ke interkom setelah bel berbunyi. Penasaran, ia berjalan untuk melihat siapa yang datang ke apartemen Hao, mengingat jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

"Siapa, Yi?" tanya Kuanjui dari dapur.

"Sebentaar," setelah sampai di depan interkom, Yiren terdiam sejenak. Tamu-nya adalah seorang perempuan.

"Nakyung?" gumam Yiren, Kuanjui yang sekarang ada di belakang Yiren pun terkejut, setelah melihat sosok perempuan yang mereka bicarakan tadi pagi.

"I'll handle this," kata Kuanjui.

"Gak, biar gue aja." potong Yiren.

Mendengar ucapan Yiren barusan, membuat Kuanjui keringat dingin. "Ini Hao kenapa mandinya lama banget sih?" gumamnya dalam hati.

Pintu terbuka, kedua perempuan itu akhirnya bertemu. Hal pertama yang Nagyung lakukan adalah— ia langsung memeluk Yiren, karena ia mengira itu adalah Hao. Kuanjui yang melihat itu langsung menepuk kening-nya.

Setelah menyadari orang yang ia peluk lebih ke figur seorang perempuan, Nagyung langsung mundur beberapa langkah dan memasang wajah shock melihat Yiren yang hanya menatap-nya dengan datar.

"Wang Yiren?!" seru Nagyung dengan kaget.

"Lee Nagyung, kan?" tanya Yiren, Nagyung mengangguk.

"So-sorry, tadi gue kira—" seru Nagyung.

"Apa? Lo kira gue itu Hao, ya?" potong Yiren.

"Iya, e-emang ada masalahnya sama lo?" Nagyung menantang Yiren.

"Nagyung, mending lo pulang deh." potong Kuanjui.

"Gak mau, mana Hao? Gue mau ketemu dulu sebelum pulang. Lo gila apa, udah dateng kesini main diusir aja sama orang yang bukan tuan rumah." seru Nagyung, mendorong Yiren untuk masuk ke dalam apartemen Hao.

"Lo ngapain bertamu ke apart pacar gue jam segini?" tanya Yiren, balik mendorong Nagyung yang hendak menerobos masuk.

"Ck, apaan sih! Lo tuh cuma mantan, gak usah ngarep balikan deh sama Hao!" seru Nagyung.

"Kenapa sih ribut-ribut?" Hao datang dengan handuk di kepalanya, menandakan kalau ia baru saja keluar dari kamar mandi.

"H-hao.." lirih Nagyung.

"Lo ngapain ada disini?" Hao terkejut saat melihat Nagyung yang ada di pintu apartment-nya, mengingat ia sudah menyuruh perempuan itu untuk berhenti mencarinya tadi pagi.

"Gue.. kangen sama lo," ujar Nagyung, berlari masuk ke dalam apartemen Hao saat Yiren mengalihkan pandangannya.

Baru saja Nagyung ingin merentangkan tangannya, ia sudah ditarik oleh Kuanjui.

"Ih, apaan sih! Lepasin gak?!" pinta Nagyung.

Yiren akhirnya menutup pintu apartemen agar tetangga tidak ada yang mendengar kegaduhan mereka.

"Hao... please..." ujar Nagyung sambil memelas.

"Duduk dulu semuanya," Hao menghampiri Yiren kemudian merangkul pinggangnya, menuju ruang tamu dan duduk di sofa.

Hao bisa melihat mimik wajah Yiren yang menahan marah, atau mungkin cemburu?

"Let me keep it short." ujar Hao.

"Oh ya, sebelumnya, kenalin. Ini cewek gue, Yiren, yang pastinya lo udah tahu juga, kan?" seru Zhang Hao, memperkenalkan Yiren ke Nagyung.

Perempuan itu menelan saliva-nya, "Hao, kalau kamu sengaja ngomong begitu untuk ngedorong aku supaya menjauh itu gak akan berhasil." ujar Nagyung.

Seven Years Later ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang