an odd request

259 45 15
                                    

Ding-dong.

Yiren sudah memencet bel kamar Zhanghao yang kelima kalinya pagi itu. Niatnya sih mau ngajak Hao untuk sarapan bareng, tapi kenapa tidak ada tanda-tanda kehidupan dari dalam kamar itu?

"Hao!" panggil Yiren sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Zhanghao, tetap tidak ada jawaban dari dalam.

"Masa sih belum bangun?" gumam Yiren, melirik jam tangan-nya yang menunjukkan pukul 9 pagi disana.

Setelah lima menit menunggu, Yiren akhirnya kembali ke kamarnya.

"Kok lama banget? Udah diajakin?" tanya Chaewon setelah membukakan pintu untuk Yiren.

Yiren menggeleng, "Gak ada jawaban, gak mungkin kan kalau dia masih tidur tapi gak denger bel dan udah gue panggil-panggil dari tadi?"

"Apa dia emang tipe yang susah dibangunin?" ujar Chaewon, Yiren mengendikkan bahunya.

"Lo telfon aja," usul Chaewon.

"Oh iya bener juga. Kenapa gak kepikiran ya dari tadi?" gumam Yiren, kemudian membuka list kontaknya, mencari nama Zhanghao disana.

"Oh iya, kan gue gak punya nomornya Hao.." ujar Yiren setelah sadar tidak ada nama Zhanghao di kontaknya.

Chaewon menepuk jidatnya, "Kok bisa sih udah dua hari ketemu gak tukeran nomor handphone?"

"Gatau juga, lupa kali.." ujar Yiren.

"Yaudah yuk kita panggil sekali lagi, kalau gak jawab yaudah lah, tinggalin aja." ujar Chaewon, lalu keluar kamar bersama Yiren.

"Woi Zhanghao!!" Chaewon menggedor kamar tetangganya itu, memencet bel dengan brutal.

"Ssstt, santai Chae. Ntar kita ditegur," bisik Yiren.

"Hehehe, my bad." ujar Chaewon sambil cengengesan.

Tetap saja, tidak ada tanda-tanda Zhanghao akan membuka pintu untuk mereka, yang membuat keduanya akhirnya turun sendiri untuk sarapan pagi.

"Apa dia pergi ya?" gumam Yiren.

"Kangen ya?" goda Chaewon.

"Enggak lah, cuma penasaran aja." seru Yiren.

"Penasaran apa penasaran?" ledek Chaewon.

"Enggak ihh." Yiren tampak salah tingkah, yang membuat Chaewon terkekeh.

Setelah selesai sarapan pagi, Yiren dan Chaewon kembali ke venue untuk memantau proses kerja karyawan mereka.

"Ini mah udah kelihatan hasilnya," gumam Yiren.

"Bu Yiren, ini tadi Pak Zhanghao dateng katanya nitipin ini buat Ibu," Manager dari EO Yiren datang memberikan sebuah amplop tipis berwarna putih.

"Cielah, masih jaman surat-suaratan nih?" goda Chaewon lagi, Yiren tersenyum lalu membuka amplop yang berisikan secarik surat di dalamnya, yang mengatakan bahwa Zhanghao terpaksa pergi jam 7 pagi karena ada urusan mendadak, dan menuliskan nomor teleponnya di bawah agar Yiren bisa menghubunginya. Yiren tersenyum membacanya, cewek itu jadi teringat dengan masa remajanya.

⛸️ — a little flashbacks)

Tahun 2013— Hari pertama Desember, Zhanghao menyelipkan satu kotak macarons berbentuk hati ke laci meja Yiren pada saat ia sedang ke toilet. Sewaktu kembali dari toilet, Yiren hendak membereskan buku-bukunya karena itu sudah jam pulang sekolah dan kemudian gadis itu tersadar bahwa ada sesuatu yang bukan miliknya disana.

Dengan bingung, Yiren membuka box macaron itu. Gadis itu tahu persis merk macaron ini, Ladurée, pasty shop terkenal di Paris, yang juga sangat terkenal di kalangan remaja pada tahun itu. Mata Yiren berbinar karena itu merupakan macaron kesukaannya. Lalu, gadis itu melihat ada secarik kertas yang tertempel di dinding dalam penutup box, yang bertuliskan— Yiren, will you be my girlfriend? P.s, turn around.

Seven Years Later ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang