little truth

159 22 4
                                    

Airport with Zhang Hao,
it feels surreal to her.

Tiba pada hari yang Yiren tunggu-tunggu, berangkat ke London bersama Hao dan Kuanjui. Orang tua dan adik Hao akan menyusul tiga hari kemudian.

"Kok diem mulu lo?" tanya Kuanjui, menyadarkan lamunan Yiren.

"Eh," Yiren melihat sekeliling, ia mencari keberadaan Zhang Hao.

"Lagi ke toilet cowok lo," seru Kuanjui, mengerti apa yang Yiren cari.

"Oh.." lirih Yiren.

"Lo kenapa deh? Kok bengong terus dari tadi, gak kayak biasanya." ujar Kuanjui.

"Lo kenal Lee Nagyung ga?" tanya Yiren.

Kuanjui terdiam selama tiga detik lalu mengangguk, "Ya tau sih, emang kenapa sama dia?"

"Kemaren itu, dia DM gue di Instagram," ujar Yiren. Kuanjui tidak kaget, karena Hao sudah menceritakannya terlebih dahulu.

"DM apaan?" Kuanjui pura-pura bertanya, untuk menggali informasi lebih dalam.

Yiren akhirnya memberi lihat isi DM Nagyung ke Yiren yang tak pernah ia balas itu.

Kuanjui tampak berpikir sejenak, haruskah ia mengatakan ini kepada Yiren, atau tidak?

"Jadi lo resah karena ini?" tanya Kuanjui.

Yiren mengangguk, "Nagyung ini masih naksir kali ya sama Hao?"

Kuanjui menghela napas kecil, "Mereka emang pernah sempat deket waktu di London, satu kelas, satu jurusan. Jadi naturally dekat aja gitu selama bertahun-tahun dari maba sampai semester akhir tahun kemaren,"

"Kemana-mana juga selalu bareng, gak sedikit juga yang nganggap mereka pacaran. Sampai-sampai pernah masuk forum kampus kalau mereka couple of the year atau apalah gitu."

"Yang udah jelas dari awal tuh Nagyung emang udah jatuh cinta sama Hao dari awal mereka ketemu waktu maba. Hampir semua orang tahu kecuali Hao sendiri."

"Terus?" seru Yiren.

"Ya entah gimana juga akhirnya mungkin Hao nyadar kalau Nagyung suka sama dia setelah bertahun-tahun. Yang pastinya setelah itu mereka makin kayak orang pacaran deh di tahun 2021."

"Jadi.. Hao tetap masih ngirimin gue hadiah meskipun dia udah kayak orang pacaran sama Nagyung?" tanya Yiren.

"Yi, mau seberapa banyak cewek yang naksir dan ngejar-ngejar Hao, atau mau seberapa banyak pun cewek yang Hao deketin, dia tetap gak akan bisa ngelupain lo." ujar Kuanjui.

"Dan.. Nagyung sebenarnya tau soal lo, makanya gue rasa itu sebabnya dia bisa DM lo di Instagram." lanjut Kuanjui.

"Terus, apa yang membuat mereka gak jadian?" tanya Yiren.

"Hao never wanted that to happen," seru Kuanjui.

"Kenapa? Bukannya kata lo mereka udah kayak orang pacaran?" tanya Yiren.

Kuanjui mengangguk, "Iya, kayak orang pacaran doang tapi gak ada statusnya,"

"Jangan bilang mereka udah pernah—" seru Yiren.

"Iya, udah pernah." potong Kuanjui.

"Lo tau maksud gue kan?" tanya Yiren, Kuanjui mengangguk.

Hati Yiren sakit rasanya mendengar cerita Kuanjui, tapi itu semua masa lalu, bukan? Yang terpenting, sekarang Hao adalah pacarnya.

Kuanjui melirik Yiren, "Don't tell me you haven't done that before?"

"Ya enggak lah, lo kira gue cewek apaan?" potong Yiren.

"Ah, maksud gue bukannya mau nge-judge pilihan cewek lain di luar sana tapi gue akan tetap menjaga virginity gue sampai nikah." ujar Yiren, Kuanjui mengangguk lalu mengajukan jempol.

"Yep, gue kaget dikit sih mengingat lo pernah tinggal di Amerika selama hampir 5 tahun dan lo masih virgin. Tapi ya, you're Wang Yiren, anyway. Gue gak kaget banget lah, anak alim dan baik-baik sejak kecil," ujar Kuanjui, mengacak pelan rambut Yiren.

"Ish, apa sih." timpal Yiren.

"Ya intinya, lo gak perlu cemasin Nagyung bakalan rebut Hao dari lo, karena kalau Hao mau juga dari dulu udah dia pacarin kali si Nagyung. Buktinya dia cinta mati-nya sama elu Yi," seru Kuanjui.

"Gue gak siap kalau nanti ketemu Nagyung." ujar Yiren.

"Lah, kenapa coba? Jangan bilang lo insecure? Astaga Yi, lo itu udah definisi cewek sempurna banget, apa yang harus ditakutin?" seru Kuanjui.

Yiren tersenyum tipis, "Makasih ya, Kuanjui. Lo selalu baik banget deh sama gue dari dulu,"

"Sama-sama, Yi." Kuanjui membalas senyumannya.

"Coba aja kalau lo bukan mantan atau pacar Hao, pasti udah gue pacarin juga." gumam Kuanjui dalam hati.

"Hey, sorry lama." Hao tiba-tiba datang, mengangetkan Kuanjui dan Yiren.

"Kamu dari mana?" tanya Yiren.

"Toilet, rame banget tadi." ujar Hao, kemudian duduk di samping Yiren.

Ting!

Handphone Hao berbunyi, ada chat masuk dari Lee Nagyung.

Dengan cepat Hao langsung menghapus notifikasi itu dari layar handphone-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan cepat Hao langsung menghapus notifikasi itu dari layar handphone-nya. Tidak lama kemudian, telepon masuk. Yiren melirik sekilas layar handphone Hao, kaget karena yang menelepon Zhanghao adalah Nagyung. Dengan cepat, Hao men-decline panggilan telepon itu.

"Kenapa di reject teleponnya?" tanya Yiren.

"Gak penting," jawab Hao, Yiren hanya terdiam. Otaknya terus berpikir tentang kemungkinan alasan kenapa Nagyung menelepon Hao. Apa wanita itu mau bertanya soal wisuda, atau ada maksud lain?

 Apa wanita itu mau bertanya soal wisuda, atau ada maksud lain?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seven Years Later ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang