work it out

272 60 21
                                    

Suasana sangat awkward saat keduanya sudah ada di dalam lift, sampai-sampai Yiren bahkan tidak tahu harus mengangkat topik apa sebagai bahan pembicaraan.

"So, how are you all this time?" tanya Zhanghao, bersandar pada sudut lift.

Yiren yang berdiri di depan tombol lift pun menoleh ke belakang, "Ya seperti yang kamu lihat sendiri, biasa-biasa aja."

Keadaan lift kembali sunyi setelah Yiren menjawab pertanyaan Zhanghao. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin cowok itu tanyakan, tapi entah kenapa ia tidak punya nyali. Hingga akhirnya ia memilih untuk menghampiri Yiren dan berhenti tepat di belakangnya.

"Ternyata bener kata Kuanjui, Yiren masih pake barang-barang yang gue kasih," ujarnya dalam hati, setelah melihat Yiren memakai tas dan gelang pemberiannya.

"Aku kangen banget sama kamu, Yi." ujar Zhanghao. Yiren tertegun, itulah hal yang selama ini ia harapkan untuk terjadi. Kembali bertemu dengan Zhanghao dan mendengarnya berkata betapa rindunya cowok itu kepada dirinya. Meskipun sering mendambakan itu untuk terjadi, nyatanya Yiren belum siap setelah mendengar perkataan itu langsung dari mulut Zhanghao.

Ting!

Pintu lift terbuka di lantai 10, Yiren berjalan keluar duluan.

"Yi, jangan tinggal dong." seru Zhanghao, berlari kecil mengejar Yiren.

Setelah masuk ke dalam kamar, Yiren duduk di ujung sofa, lalu diikuti oleh Zhanghao, menyisakan satu tempat kosong di tengah mereka.

"Jadi kamu sebenarnya udah tahu ini semua dari awal ya?" tanya Yiren.

Zhanghao menoleh, "Iya, I'm sorry."

"Mama maksa aku pulang, aku udah ada disini hampir satu bulan. Aku pulang dengan alasan mau ngerayain ulang tahun mama yang ke-50. Awalnya aku gak mau karena aku belum siap, aku takut untuk pulang. Tapi setelah aku pikir, it's the right time for me to came home." ujar Zhanghao, menoleh ke Yiren.

"Aku tahu soal EO kamu, makanya aku rekomendasiin ke mama dan surprisingly mama suka terus langsung contact kamu dan ya, kamu benar, I knew it all this time. Aku udah kabur terlalu lama, Yiren. Makanya aku takut kalau balik ke Indonesia lagi, alasan apa yang harus aku kasih ke kamu? Aku gatau,"

"Jadi kenapa akhirnya kamu milih buat muncul dan ketemu sama aku?" tanya Yiren.

"Because I missed you," ujar Zhanghao.

"Kenapa selama ini kamu gak mau pulang?" tanya Yiren.

"Aku takut," jawab Zhanghao.

"I'm scared to face you. Just call me a coward, I truly deserved it."

"Then why you left without saying a word to me!" seru Yiren.

Zhanghao menunduk, "Can I be honest?"

"You have to," ujar Yiren dengan tegas.

"Aku kabur ke London sebenarnya karena dulu berantem hebat sama papi. Beliau maksa mau jodohin aku sama anak sahabatnya, sampai langsung mau dibuatin engagement party. Ya jelas aku gak mau lah? I have you at that time. Papi tetep kekeuh dan gak mau dengerin aku. Tunangan apaan orang masih 16 tahun waktu itu, udah gila apa?" jelas Zhanghao.

Seven Years Later ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang