bro's talk

245 50 13
                                    

"Tell me, are you back for good or?" tanya Kuanjui lima detik setelah ia mendudukkan dirinya di kasur Zhanghao.

Zhanghao yang baru masuk kamar langsung menutup pintu dan menghampiri Kuanjui, menyenderkan kepalanya ke head bed.

"Nah, gue balik sebenarnya emang karena mami gue maksa terus, sekalian buat ngehadirin birthday party-nya kan. Lo tahu sendiri gue udah tujuh tahun gak pulang," seru Zhanghao.

"Iya lu emang anak babi sih, yang bener aja tujuh tahun gak pernah pulang sama sekali." timpal Kuanjui.

Zhanghao tertawa, "Ya gimana ya, waktu tamat SMA itu gue sebenarnya pengen balik, cuma entah kenapa tiba-tiba gak jadi dan ya keterusan aja sampai mau tamat kuliah ini baru pulang."

"Bener-bener bocah edan," gerutu Kuanjui.

"Lah emang lu udah graduation?" tanya Kuanjui, baru ingat.

"Belom, pertengahan Maret kayaknya, ntar Maret gue baru balik London bareng sekeluarga, lo mau ikut?" tanya Zhanghao.

"Boleh, tapi lo sponsor hidup gue selama disana ya?" seru Kuanjui.

"Bisa diatur," ujar Zhanghao.

"Yang bener jir," seru Kuanjui.

"Emang muka gue kelihatan kayak lagi bohong ya sekarang?" tanya Zhanghao.

"Oke, gue sih tinggal ngambil koper aja nih terus berangkat ya!" seru Kuanjui.

"Iya elah, santai lu mah." kekeh Zhanghao.

"Jadi, gimana?" tanya Kuanjui.

"Apanya?" tanya Zhanghao.

"Yiren lah, kapan lo mau ketemu dia?" tanya Kuanjui.

"Udah," jawab Zhanghao, mata Kuanjui langsung membulat. "Hah? Yang bener? Kapan? Dimana? Terus gimana? Reaksinya apa?" Kuanjui melontarkan begitu banyak pertanyaan yang membuat Zhanghao bingung.

"Kalau nanya tuh satu-satu," ujar Zhanghao.

"Tinggal jawab doang sih," timpal Kuanjui.

"Hari Rabu kemarin, waktu gue jemput mami habis ketemuan sama mereka di hotel buat ngurusin event. Gak exactly ketemu sih, gue ngelihat dia doang, dan pastinya Yiren gak ngelihat gue."

"Yah, penonton kecewa." seru Kuanjui dengan nada yang sedih.

"Gue belum siap," ujar Zhanghao.

"Iya sih, kalau gue jadi Yiren, hal pertama yang gue lakuin kalau ketemu lo adalah nampar bolak-balik sepuluh kali, kalau kurang nambah lagi." jelas Kuanjui, Zhanghao langsung memegang kedua pipinya. Ngebayanginnya aja udah serem, gimana kalau beneran?

"Tapi Yiren gak mungkin begitu gak sih?" tanya Zhanghao.

"Ya gak mungkin, soalnya yang mungkin itu GUE yang nampar lo bolak-balik sepuluh kali," jelas Kuanjui.

"Kok jadi lu yang sensi sih?" tanya Zhanghao.

"Mewakili Yiren aja," jawab Kuanjui.

Zhanghao menghela napas, "Semoga Yiren masih mau ketemu gue."

Kuanjui melirik Zhanghao, "Kalau menurut gue lo emang dari dulu gak pernah move on dari Yiren sih, tapi you just pretending to,"

Zhanghao mengangguk setuju, "Yeah, maybe."

"Capek juga jadi mata-mata lo selama bertahun-tahun," ujar Kuanjui.

Zhanghao terkekeh, "Lo emang yang terbaik."

Seven Years Later ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang