PART||01

14.4K 525 17
                                    

Assalamualaikum.. Halo teman teman, kalian telah memasuki awal kisah, di mana kisah ini di mulai.

୨𓂃 ✦ 𓂃୧

HAPPY READING

Jam menunjukkan pukul 22:00 WIB keadaan rumah sangat sunyi. Diruang tamu terlihat sepasang suami istri Abi Syakir dan Umi Zera orang tua Nisa.

Mereka menunggu kepulangan nisa yang sedari pagi hingga malam masih belum pulang, umi Zera merasa khawatir akan anak bungsu nya

" Bi coba telfon Nisa lagi, umi khawatir Nisa kenapa-kenapa Dijalan." Ucap umi, sembari terus memeluk erat tubuh Abi Syakir.

" Sudah, tapi gak diangkat angkat. sekarang umi tidur saja biar abi yang nunggu disini,"

" Enggak bi, umi gak bisa tidur kalo belum dapet kabar dari Nisa,"

" Benar-benar Nisa selalu aja bikin uminya risau." gumam abi Syakir.

Lama menunggu kepulangan Nisa, umi tertidur dipundak abi yang sangat nyaman. Lalu abi menggendong umi ke kamar agar tidur lebih nyenyak.

" Bener-bener si Nisa ini. astagfirullah, mancing emosi aja. "

୨𓂃 ✦ 𓂃୧

Keesokan hari terdapat motor Nisa yang terparkir di teras depan rumah.

" Nisa keluar cepat!!" suara bentakan abi syakir yang begitu kencang, hingga membangun kan Nisa dari tidurnya.

" Apa sih bi?, nisa ngantuk lohh," Nisa berbicara sambil setengah sadar.

" Sini kamu, cepet!!" Abi menyuruh Nisa untuk segera turun

" ganggu banget sih ngantuk nih."

" Cepet kamu yang turun apa abi kesitu."

" Udah bi sabar, istighfar," ucap umi sambil menepuk lembut pundaknya.

" Astaghfirullah."

Nisa memutuskan turun dan menemui abi nya, karena alasan tertentu. Agar kamar Nisa tidak di lihat oleh abi nya.

" Kenapa bi?" Ucap Nisa dengan muka bantalnya dan nyawa yang belum berkumpul semua

" Kemarin jam berapa pulang?, kenapa pulang malem?" Tanya abi dengan menahan emosi nya.

" Oh, kemarin aku ke rumah temen aku si kania, kenapa emang?"

" Astaghfirullah pake nanya, kamu gak sadar kamu itu perempuan gak baik pulang malem, tau gak?" Sedikit menaikkan nada tinggi.

" Tau lah."

" Kenapa pulang malem kalo udah tau?"

" Ya... pengen aja, biar pernah sekali-sekali gak lagi-lagi kok."

Tamparan yang begitu keras mendarat tepat di pipi Nisa, setelah ia berbicara seperti itu.

" Bi istighfar." Ucap umi yang mencoba menenangkan abi.

" Kok abi kasar sih? Iya aku salah, aku minta maaf." Dengan mata berkaca-kaca ia memegang pipi chubby nya sambil menaiki tangga.

" Astaghfirullah."

Nisa mengurung diri didalam kamar nya, ia menangis kesakitan. karena ini pertama kali merasakan tamparan dari abinya.

" Sayang maafin abi ya, buka pintu nya," Dari luar kamar terdengar ketukan pintu dan suara abi yang meminta masuk.

Gusku Imamku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang