11.

22.3K 3K 77
                                    




"Kek, bukankah kau terlalu berlebihan. Alfa kemari hanya ingin menjenguk Vano." Cassian berdiri di depan kakeknya yang terduduk di meja kerja.

Dia pergi keruang kerja sang kakek setelah menaruh tubuh Alfa yang tertidur untuk mengatakan hal tersebut. Dia tak pulang, karena Alfa tak ingin.

Bukankah Alfa begitu baik mau menjenguk Vano hingga enggan untuk pulang.

"Kakek hanya memperingati," jawab Kendrick tak mengalihkan pandangannya dari dokumen yang dia baca.

"Memperingati apa? Lagi pula, Kenapa Vano harus semarah itu hanya karena bertemu Alfa." Kendrick menghela nafas. Dia memandang Cassian rumit.

"Dia terlalu iri kek, kami juga menyayanginya. Tak perlu berbuat sejauh ini untuk mendapatkan perhatian kami. Vano melukai kembar uang notabenenya adalah saudaranya," lanjut Cassian.

"Cassi, kau tau apa yang kau dan yang lain lakukan pada Vano?"

Cassian mengangkat alisnya, "Memangnya apa yang kami lakukan? Sejauh ini kami tak pernah merasa melakukan hal yang salah. Jika ada, itu di sebabkan oleh Vano yang sering melukai Alfa," sahutnya.

"Inilah kenapa Vano membenci kalian Cassian."

"Dia hanya berpura pura kakek. Lihat, sejauh mana Vano akan terus bertahan dengan ini."

Kendrick menyandarkan tubuhnya pada kursi, "Ck.. Cassian, jika kau nekat membawa anak itu ke Vano. Entah apa yang akan di lakukan oleh anak itu."

"Aku yang tak mengerti akan jalan pikiran kakek, disini Vano yang egois. Ia hanya terlalu iri dan ingin semua orang bertekuk lutut padanya, padahal rotasi hidup kita tidak selalu soal Vano!" Kendrick menukik kan sebelah alisnya.

"Kau berani membentak kakek hanya karena Alfa?" Cassian menggeleng, lalu menghela nafas.

"Bukan seperti itu kek, tap-"

"Terserah, kakek sudah memperingatkan!" Acuh Kendrick lalu memfokuskan diri pada dokumen

Disisi lain, Jarrel sudah di depan pintu kamar Vano. "Bukakan pintunya,Tom," dengan patuh Tom membuka pintu kamar tuan mudanya.

Pintu terbuka, Jarrel langsung memasuki kamar tak lupa pintu di kunci lagi dari luar oleh Tom.

Setakut itu Kendrick bila Vano pergi.

Jarrel memfokuskan netranya pada pemuda yang terduduk dilantai bersandar pada sisi ranjang. Ia berjalan mendekat untuk membangunkannya.

"Vano, kamu baik-baik saja?" Jarrel menepuk pelan pipi keponakannya yang hangat.

Kelopak mata Vano perlahan terbuka, ia menatap bingung orang yang berani-beraninya menyentuhnya.

"Siapa lo?!" Vano menggeser tubuhnya lalu berdiri, tangannya memegang kepalanya yang sedikit pusing.

"Vano pelan pelan, jangan langsung berdiri pasti jadi pusing," Jarrel berniat menarik pelan tangan Vano agar Vano duduk.

"Jangan sentuh gw! Lo siapa?!" Walaupun sedikit pusing, Vano tetap menunjukkan raut permusuhan pada orang asing didepannya.

"Aku pamanmu, Jarrel. Apa kau lupa?" Vano menatap Jarrel intens, bingung mau bereaksi apa.

"Lo adek nya si Kavin?" Jarrel mengangguk.

"Ayo duduk dulu," Jarrel mencoba untuk menenangkan Vano yang terlihat menatap tak suka dirinya.

Okay, kali ini Vano nurut. Ia ikut duduk di ranjang.

"Ngapain lo kesini? Mau marahin gw karena kaya si Kendrick? Atau mau bela si Alfa babi? Cepatan ngomong gw ngga ada waktu!" Jarrel merasa aneh, sejak kapan keponakannya sendiri bar-bar ini? Ia tau Vano tak menyukai Alfa, tapi ia tak yakin akan se parah ini.

"Kamu nuduh paman? Padahal paman kangen sama kamu, kenapa kamu ngga pernah menghubungi paman lagi?" Vano mengerutkan keningnya, memikirkan apa yang harus ia jawab.

"Baiklah, tak perlu berfikir keras seperti ini," Jarrel mengelus kening Vano yang mengernyit.

"Lo kaga benci sama gw?" Jarrel terkekeh, kenapa pertanyaan ini yang harus diucapkan oleh Vano.

"Nggada yang lucu!" Sungut Vano menatap tajam Jarrel, padahal dimata Jarrel keponakannya itu terlihat begitu lucu .

"Kamu yang lucu!" Jarrel mengacak gemas rambut Vano saking gemasnya.

"Woii!!"  Vano menepis tangan Jarrel kasar, dia menatap Jarrel tajam yang malah di hadiahi cubitan di kedua pipinya.

"DIAMLAH, DASAR BRENGSEK! KAU MEMBUAT PIPIKU SAKIT!!"






















70% tulisan janiandme ....





Typo? Tandai.

Thanks













Tbc.

Bad Antagonis. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang