Ayla dan Zayan sedang berjalan menuju dermaga, karena sore ini Zayan mengajaknya ke sana ketempat dimana ia menyatakan perasaan nya dulu ke Ayla.
Ayla berjalan lebih dulu sedangkan Zayan berada di belakangnya sambil menatap punggung Ayla dengan tatapan yang sulit di artikan.
Setelah Ayla berdiri disana dan menikmati hembusan angin disore hari dengan senyuman yang terpatri di bibir mungilnya.
"Lo siapa?" Ucap Zaya tiba tiba membuat langkah Ayla terhenti disaat Ayla ingin melangkah kedepan.
Tubuh Ayla mematung kala Zayan melontarkan pertanyaan itu.
"Lo siapa? Dimana Ayla?" Tanya Zayan lagi masih santai.
Ayla menarik nafasnya kemudian ia tersenyum dan mulai membalikkan badannya menghadap ke arah Zayan sambil tersenyum.
"Aku Ayla, siapa lagi kalau bukan Ayla" Jawab nya sambil tersenyum senyum
"AYLA GAK PUNYA LESUNG PIPI" Balas Zayan dengan sedikit membentak membuat Ayla terkejut setengah mati.
"Lo sembunyikan dimana Ayla?"
Zayan terus bertanya seperti mebuat gadis di hadapannya ini menunduk sambil menahan air mati yang jika berkedip ia akan jatuh.
"Lihat gue" Kata Zayan sambil mengguncang pundak Ayla dengan kasar
"Dimana Lo sembunyikan Ayla. Lo budeg atau bisu" bentaknya lagi karena melihat gadis ini diam saja.
Zayan terus membentuk gadis di hadapannya ini tanpa rasa kasihan.
Ayla bisa merasakan aura dingin Zayan dan tatapan tajamnya yang belum pernah ia lihat selama bersama Zayan. Ini adalah sisi lain dari Zayan.
Ayla dengan berani mendongak dan menatap Zayan, kali ini air matanya sudah tidak bisa di tahan.
"Zayan, Ayla bisa jelasin" Kata Ayla sambil terisak.
"Gue gak butuh penjelasan Lo, Lo tau kan kalo gue gak suka di bohongin!" Kata Zayan sinis.
"Tapi Ayla ada alasan kenapa lakuin itu"
Zayan diam ia bingung harus menjawab seperti apa lagi, ia berusaha menahan emosinya agar tidak berucap kasar pada Ayla.
"Sekarang gue benci banget sama Lo, mending Lo pergi sekarang juga dari hadapan gue karena gue muak liat muka lo, pergi jangan biarin gue berucap kasar ke Lo"
"Tapi Zayan, Ayla harus menjelaskan semuanya biar Zayan gak marah lagi sama Ayla"
Zayan geram dengan gadis di hadapannya ini yang terus menyebut dirinya Ayla. Ayla. Ayla. Kenyataan dia bukan Ayla.
"Cukup anjing, Lo bukan Ayla sadar gak sih Lo. Apa yang Lo udah lakuin ke gue. Lo udah bohongin gue selama ini" bentak Zayan. Gadis itu kembali menangis.
"Lo kenapa bohongin gue, kenapa Lo pura pura jadi Ayla apa tujuan Lo? Lo siapa? Kenapa muka Lo bisa mirip sama Ayla, satu tahun Lo bohongin gue dengan berpura pura jadi Ayla, dimana hati Lo bangsat. Baru kali ini gue berhadapan sama pembohong kaya Lo yang tega memanfaatkan kebaikan orang lain demi kepentingan sendiri. gue gak tau Lo siapa, selama ini gue udah sayang sama orang yang salah" Bentak Zayan tepat di Wajah Ayla.
"Zayan, ayl__"
Ucapan Ayla terpotong saat Zayan kembali membentak nya.
"Cukup bangsat Lo jangan panggil diri Lo dengan sebutan itu lagi. Lo bukan Ayla!" Ucap Zayan menatap gadis itu tajam seperti ingin membunuhnya.
"Sebenarnya Lo siapa? Dimana Ayla? Lo sembunyikan Dimana dia? Jangan bilang Lo udah nyelakain Ayla lalu Lo pura pura jadi dia agar gue cinta ke Lo,Jawab bangsat" Bentak Zayan lagi.
Gadis yang mengaku ngaku sebagai Ayla ini semakin terisak saat lagi lagi pria di hadapannya ini membentak nya kembali.
"Jangan nangis, jawab pertanyaan gue bangsat Lo sembunyiin Ayla dimana?"
Kal ini Zayan tidak bisa menahan lagi emosinya, ia mencengkram bahu gadis itu dengan erat.
"Sakit Zayan, lepasin tangan kamu dari bahu aku"
Zayan ingin membentak gadis ini lagi tapi tiba tiba dadanya terasa sesak lalu ia memegangi dadanya dan Zayan berfikir sejenak. Apa jangan jangan penyakit jantung nya kambuh lagi?
"Zayan kamu kenapa? Muka kamu kok berubah jadi pucat" Tanya Ayla cemas melihat Zayan yang memegangi dadanya dan muka nya yang tiba tiba menjadi pucat.
Dengan kasar Zayan menepis tangan Ayla yang memegang tangannya.
"Jangan sentuh gue, lebih baik sekarang Lo pergi dari sini" Desis Zayan tajam.
"Tapi Zayan kamu kenapa, ada yang sakit?" Tanya Ayla panik karena Zayan terus memegangi dadanya dan Ayla bisa lihat kalau Zayan tengah menahan rasa sakit itu.
"Gue bilang pergi Lo tuli!" Bentak Zayan kini tubuhnya mulai merosot kebawah dengan setia tangannya masih memegang dadanya yang semakin sakit.
Tak mau di bentak lagi gadis ini memilih pergi biarkan saja Zayan kesakitan karena ulah dirinya juga yang tidak mau di bantu oleh gadis ini.
Tapi sebelum benar benar pergi ia mengucapkan kata kata terakhir kepada Zayan dan berhasil membuat Zayan merasa bersalah telah melakukan hal tadi ke gadis ini.
"Zayan, aku memang bukan Ayla. Tapi aku beneran sayang dan cinta sama kamu dengan tulus. Dan aku gak pernah main main soal perasaan aku. Satu lagi maaf karena aku udah bohongin kamu.", Kata Ayla sambil mengusap kasar air mata yang membasahi pipinya.
Melihat Zayan yang diam saja setelah mengatakan itu , Ayla mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Zayan tapi beberapa detik kemudian ia mendengar suara orang terjatuh dan benar saja Zayan pingsan.
07_april_2023
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYAN
Teen FictionZayan Adnan murid pindahan yang langsung jadi pusat perhatian di sekolah barunya karena ketampanannya, memilik wajah tampan dengan bola mata berwarna hitam pekat, hidung mancung, bibir nya yang terbelah adalah andalan dari kegantengan Zayan. Bertemu...