BAB 22. BERTEMU DI JALAN YANG KEDUA KALINYA

6 1 0
                                    


Zayan tengah mengendarai motornya seorang diri setelah pulang dari rumah Sagara. Beberapa menit yang lalu Zayan masih barengan bersama Rigel Gevin dan Richan, kemudian mereka berpisah saat di seperti jalanan.

Malam ini Zayan habis berkumpul bersama Sabahat sahabatnya karena sudah lama tidak berkumpul dan mengobrol hal hal random seperti dulu.

Mata Zayan tak sengaja menangkap sosok seorang gadis yang ia kenal tengah berdiri di pinggir jalan sambil memainkan ponselnya.

Motor Zayan pun mendekat ke arah gadis itu, dan benar setelah dekat ia mengenali siapa gadis tersebut.

"Ay, ngapain disini?" Tanya Zayan gadis itu ternyata Ayla.

Ayla sedikit tersentak dengan kedatangan Zayan.

"Eh, Zay. Gue lagi nungguin taksi!" Kata Ayla

"Mau kemana? Biar gue antar!" Tawar Zayan

"Ke rumah Zara, emang boleh?" Tanya Ayla takut merepotkan Zayan

"Kan gue yang nawarin jadi boleh dong" Balas Zayan

"Yaudah deh, taksi yang gue tungguin juga belum Dateng Dateng" Jawab nya sambil berusaha menaiki motor Zayan tapi tak bisa karena terlalu tinggi sedangkan dirinya terlalu pendek.

"Sini gue bantu" Tawar Zayan "pegang pundak gue sebagai penyangga " Titah Zayan sambil menepuk pundaknya

Dengan senang hati Ayla menuruti perkataan Zayan sambil tersenyum. Kini ia sudah duduk di atas motor Zayan.

"Udah siap?!" Tanya Zayan

"Udah" Balas Ayla

Dan Zayan pun mulai menghidupkan mesin motornya dan berputar balik dari arahnya untuk mengantarkan Ayla ke rumah Khansa.

"Malam malam gini mau ngapain ke rumah Zara?!"Tanya Zayan penasaran karena ini sudah malam.

"Mau ambil buku tugas gue yang ketinggalan dirumahnya tadi pas main" Jawab Ayla.

"Oh" Kata Zayan Ber oh ria saja.

Mereka berdua pun tak ada mengobrol lagi Zayan fokus dengan menyetir sedangkan Ayla mengusap usap tangannya ke badannya karena merasa kedinginan.

Ayla tidak memakai Jaket atau Hoodie karena tadi ia mengira akan naik taksi jadi tidak memakai baju hangat hanya memakai kaos kebesaran berwarna ping dengan celana tidurnya bermotif kotak-kotak dengan warna senada.

Melihat Ayla dari kaca spionnya, Zayan langsung ke tepi untuk memberhentikan motornya membuat Ayla sedikit mengernyit bingung.

"Zay, rumah Zara masih ada di depan?! Lo mau turunin gue disini gitu?!" Tanya Ayla dengan menganggap satu alisnya.

Zayan tidak menjawab pertanyaan Ayla, ia langsung membuka Hoodie hitam yang ia pakai lalu memberikannya pada Ayla.

"Nih pake, udah tau mau keluar malah pake baju pendek" Jawab Zayan ketus.

Ayla menerima Hoodie itu lalu langsung memakai nya. Entah Hoodie nya yang terlalu besar atau tubuh Ayla yang terlalu kecil karena Hoodie itu menutupi seluruh tubuh Ayla jadinya Ayla tenggelam ke dalam saat memakai Hoodie milik Zayan.

Hanya terlihat kepalanya saja yang menyembul keluar. Zayan ketawa melihat Ayla.

Ayla yang merasa di tertawakan langsung menatap Zayan dengan tajam tapi terlihat lucu menurut Zayan.

"Hoodie Lo besar banget jadinya badan gue tenggelam" Kata Ayla dengan raut wajah kesal.

"Lo nya yang terlalu kecil ay, jangan nyalahin hoodie gue" Kata Zayan berusaha menahan tawanya, takut Ayla tambah kesal.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang