BAB 05. SEBUAH HADIAH

20 3 0
                                    


Malam ini sesuai janji, Gio pulang dan membawakan hadiah untuk keponakan tersayang nya. Berupa pakaian dress selutut yang ia beli di Arab Saudi,karena menurut dirinya dress ini akan sempurna jika Ayla yang memakai nya.

Gio turun dari taksi yang ia tumpangi lalu tak lupa membayar taksi tersebut. Setelah turun Gio memandangi rumah dua lantai bercat putih yang dulunya selalu ramai oleh Kakak dan Kakak iparnya serta keponakannya.

Kini rumah itu terasa hampa dan sepi semenjak kepergian kakaknya, bukan pergi ke alam lain melainkan harus di rawat di RSJ karena jiwa nya sedikit terganggu.

"Mbak lihat, aku pulang. Aku mau jenguk anak mbak yang udah lama aku tinggalin, aku sangat merindukan nya mbak" Ucap Gio sebelum memasuki rumah.

Gio pun dengan semangat melangkahkan kakinya menuju pintu gerbang rumah tersebut, ia membuka nya dan kembali menutup nya.

Setelah sampai di depan pintu Gio pun menekan tombol Yang ada disana tak perlu menunggu lama seorang gadis dengan piyama motif harimau membukakan pintu untuknya dan langsung menghambur kedalam pelukannya.

"Omm Gioooo.. Ayla kangen" Ucap Ayla

Gio pun membalas pelukan tersebut" Om Gio juga kangen Ayla"

"Om gak akan pergi pergi lagi kan?!" Tanya gadis itu

"Enggak, mulai hari ini om Gio bakalan menetap di jakarta" Katanya sambil tersenyum menampilkan pipi bolongnya.

Mereka berdua melepas pelukannya dan masuk kedalam rumah yang besar tapi tidak ada penghuninya kecuali Ayla seorang.

Gimana tidak merasa kesepian rumah sebesar ini hanya dirinya yang tinggal tanpa ada siapapun terkecuali pagi sampai sore selalu ada Bi Ijah.

Ayla pun mengajak Gio untuk duduk di ruang tamu.

Gio mengeluarkan sebuah paper bag berwarna biru dan memberikannya kepada Ayla.

"Nih hadiah dari om Gio buat Ayla"

Dengan senang hati Ayla menerima paper bag tersebut.

"Ini isinya apa om?" Tanya Ayla

Gio tersenyum "Buka aja pasti kamu suka" Katanya

Dengan gerakan cepat Ayla membuka paper bag tersebut dan muncullah sebuah dress berwarna Biru muda sesuai warna kesukaannya.

"Dress nya bagus om, Ayla suka" Katanya Sambil tersenyum

"Syukur deh kalo kamu suka" Balas Gio tak kalah senyum.

Hanya dengan melihat Ayla bahagia saja sudah cukup bagi Gio. Akan Gio usahakan untuk selalu membuat Ayla bahagia dan tak akan Gio biarkan senyuman Ayla hilang dari bibir mungilnya.

*****

Malam ini Zayan dan kelima teman barunya sedang berada di cafe Bang Hanse. Cafe yang selalu di ceritakan oleh Satria, karena coffee dan ice cream nya terkenal sangat enak.

Sebenarnya Zayan males sekali pergi keluar di malam hari, tapi karena ini ajakan teman teman barunya dengan terpaksa Zayan mengiyakan ajakan itu.

"Lo mau cobain yang mana Zay?" Tanya Satria

"Rekomendasiin lah" kata Zayan

"Coba deh Lo pesen ice cream yang ini" tunjuk Saga pada menu yang sedang di pegang Zayan

"Itu enak Loh" Ucap Rigel "gue juga sering beli yang rasa itu"

"Tapi gue gak suka ice cream, gimana dong?"

"Awalnya gue juga gak suka, tapi waktu itu si Igel nyuruh nyicip terus gue jadi kecanduan deh" Kata Saga

Saga aja yang tampangnya cuek dingin macam kulkas ternyata penyuka Ice cream.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang