Seorang laki-laki dengan camera menggantung di lehernya tengah memandangi sosok seorang perempuan di depannya tanpa berkedip, kebetulan hari ini kenapa terlihat begitu cantik.Zayan tidak ada hentinya memuji kecantikan Ayla. Tapi ia hanya mampu memuji di dalam hati saja tidak berani berkata langsung.
Kenapa hari ini nih cewek cantip banget dah~ batin zayan
Hari ini adalah hari Minggu jadi Zayan mengajak Ayla keluar untuk jalan jalan. Awalnya Zayan ragu takut perempuan itu menolaknya, tapi tidak. Dengan senang hati Ayla menerima ajakan Zayan.
Tidak ingin menunda lagi dengan cepat Zayan mengarahkan camera nya ke arah gadis itu. Lalu suara bidikan pun terdengar indah di telinga Ayla dan langsung menoleh ke arah Zayan.
Zayan pun reflek mengalihkan camera nya ke arah lain.
"Lo fotoin gue yah" tebak Ayla.
"Pede amat, ya enggaklah" elak Zayan tanpa mau menatap Ayla yang menatapnya.
"Tadi gue denger suaranya percis di telinga gue yah"
"Gue tadi lagi fotoin daun yang jatuh di sebelah Lo"
"Gak papa sih, kalo mau foto mah.. lagi juga boleh" Kata Ayla mengatakan nya sambil malu malu.
Zayan kira Ayla akan marah karena ia memotret dirinya secara diam diam tapi salah, justru Ayla memintanya lagi.
"Mau banget Lo di fotoin sama gue" Ucap Zayan..
"Boleh" Ayla pun langsung bergaya ke arah Zayan dan mengangkat tangannya menjadi Love.
Tanpa lama lama Zayan memfokuskan camera nya ke arah Ayla dan menekan tombol hinggak terdengar suara
Cekrek...
"Sini gue liat" kata Ayla yang langsung mendekat ke arah Zayan dengan senang hati Zayan memperlihatkan hasil bidikannya pada Ayla .
"Bagus.. nanti gue minta ya.." Ucap Ayla.
"Hmm.."
Mereka berdua kini tengah berjalan beriringan menikmati hembusan angin, sesekali rambut Ayla terbawa angin hingga menampilkan wajah yang lucu saat dirinya misuh misuh karena rambut yang menerpa wajahnya, kebetulan hari ini anginnya lumayan kencang dan Ayla lupa membawa karet gelang.
Zayan gemas sendiri melihat kelakuan Ayla yang meninju angin angin itu dengan kedua tangannya yang mengepal.
"Lo laper gak?" Tanya Zayan pada Ayla yang sibuk dengan dunianya.
Ayla sempat tidak mendengar ucapan Zayan karena terlalu fokus pada dunianya hingga suara Zayan kini terdengar lagi.
"Lo laper gak?" Tanya Zayan sekali lagi kini suara nya jadi meninggi takut takut tidak terdengar lagi oleh Ayla.
"Laper lah" jawab Ayla
"Yaudah ayok cari makan" Ucap Zayan lalu menarik tangan Ayla.
Ayla terkejut dengan perlakuan Zayan yang tiba tiba memegang tangannya.
"Zayan.. kita mau makan dimana?" Tanya Ayla
Karena dari tadi Zayan hanya mengajaknya berkeliling saja, bahkan tautan ditangannya belum terlepas dari tadi. Entah Zayan lupa atau sedang mencari kesempatan dalam kesempitan.
Bahwa Ayla sendiri juga tidak tahu kenapa dirinya tidak membantah atas perlakuan Zayan terhdap nya hari ini.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYAN
Novela JuvenilZayan Adnan murid pindahan yang langsung jadi pusat perhatian di sekolah barunya karena ketampanannya, memilik wajah tampan dengan bola mata berwarna hitam pekat, hidung mancung, bibir nya yang terbelah adalah andalan dari kegantengan Zayan. Bertemu...