"Pulang sekolah jalan yuk!" Ajak Rigel pada teman-temannya
Mereka kini sedang berada di kantin.
"Jalan Mulu otak Lo, tugas Pak Anta noh kerjain" Sungut Satria ngegas.
"Gue gak bisa ada urusan" Kata Zayan
"So sibuk Lo zay," Balas Rigel
"Besok aja hari Sabtu, sekalian Malming" usul Richan
"Lo pasti bawa cewek Lo kan Chan," Tebak Rigel
"Enggak ah, ribet kalo bawa Astria mah" Jawab nya
"Terus kalau menurut Lo Astria itu Ribet! Terus ngapain Lo pacaran sama dia? Tanya Satria.
"Ya karena gue suka lah sama Astria makanya gue pacarin, tapi walau sering bikin ribet gue tetep sayang sama Astria." Ucapnya.
Mereka semua tahu bahwa Richan sudah punya pacar tidak seperti Saga Satria Rigel dan Zayan yang Zombi karena kemana mana sendiri.
"Hari ini gue gak liat Ayla, kemana tuh anak?" Tanya Satria tiba tiba.
"Ngapain Lo tanyain Ayla, sat? Lo suka yah sama dia," Goda Rigel pada satria
"Enggak lah gel, emang nanya doang gak boleh," Jawab Satria sewot.
"Gue juga gak liat kedua temennya, biasanya mereka duduk bersebelahan sama kita" kata Rigel.
"Ayla di UKS, tadi Sofia yang ngasih tau gue" Jawab Saga datar tanpa ekspresi.
"Oh" hanya itu yang keluar dari mulut Satria.
Bel masuk berbunyi lima menit yang lalu tapi kini yang berada di kelas hanya Saga, Satria, Rigel , Zara dan juga Sofia.
Rigel heran kemana perginya Zayan, tadi saat dari kantin Rigel melihat Zayan masih ada di belakangnya tapi saat masuk ke kelas ia tidak ada.
"Ada yang liat si Zayan gak?" Tanya Rigel pada mereka.
"Bukannya tadi masih di belakang kita gel," kata Satria.
"Zayan di UKS" Ucap Saga.
"Ngapain dah? Sakit tuh anak. Kayaknya barusan biasa aja" Tanya Rigel heboh
Saga hanya mengedikan bahunya. Tadi sebelum pergi Zayan pamit pada Saga karena dia yang dekat dengannya tepat berada di sampingnya.
Zayan berjalan menuju UKS, ia baru sadar pantesan tadi wajahnya Ayla begitu pucat.
"Kenapa Lo gak bilang sih, kalo sakit" Gumam Zayan di sela sela berjalan nya menuju UKS.
Sesampainya disana Zayan bisa liat tubuh Ayla yang terbaring di atas Brankar. Bibirnya yang pucat serta mata yang terlihat lelah bisa Zayan liat.
"Lo tambah cantik La, kalau lagi tidur gini,!" ucapnya tanpa sadar.
Kemudian ia mendekati Ayla dan memberanikan diri untuk menggenggam tangan Ayla yang dingin.
"Tangan Lo dingin banget la," ucap Zayan pelan.
Dengan sangat telaten Zayan menggosok kedua tangannya lalu mengambil tangan dingin Ayla dan menyembunyikan di kedua tangan Zayan. Berharap dirinya bisa menyalurkan kehangatan pada gadis kecilnya yang sudah beberapa tahun ini tak ia temui.
Ayla mulai terusik dari istirahat nya karena merasakan ada sebuah tangan yang menggenggamnya membuat dirinya merasa hangat.
Saat itu juga Zayan mulai panik tapi Ayla kembali tidur lagi dengan nyaman. Tapi kini berbeda tangan Zayan kini di tarik dan di peluk oleh Ayla seperti guling, membuat Zayan harus sedikit maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYAN
JugendliteraturZayan Adnan murid pindahan yang langsung jadi pusat perhatian di sekolah barunya karena ketampanannya, memilik wajah tampan dengan bola mata berwarna hitam pekat, hidung mancung, bibir nya yang terbelah adalah andalan dari kegantengan Zayan. Bertemu...