Beberapa tahun telah berlalu, kini Zayan sudah menginjak usia 17 tahun. Saat ini ia tengah memandangi sebuah foto, seorang gadis kecil yang selalu terpajang rapih di meja belajarnya.
Zayan tidak pernah berhenti berdoa agar ia bisa di pertemukan lagi dengan gadis kecilnya di masa lalu.
"Lo dimana? Pasti sekarang udah gede kaya gue" Gumamnya sambil melihat foto itu.
"Gue kangen sama lo, La. Gue udah kembali lagi,!" Ucap Zayan lagi sampai suara dari luar mengejutkannya.
"Zayan, cepetan turun waktunya sarapan" Teriak seorang dari bawah.
"Iyah ma," Jawabnya
Kemudian Zayan keluar dari kamarnya dan menuju meja makan, sebelum keluar Zayan meletakkan bingkai foto itu di meja belajarnya. Disana sudah ada Juan dan Kalila-mama tiri Zayan.
"Masak apa hari ini ma?" tanya Zayan
"Seperti biasa kesukaan Zayan " Ucap Kalila
"Yaudah buruan sarapannya, ayah bisa telat nih, kamu juga ini kan hari pertama kamu masuk sekolah " Ujar Juansara
"Hehe, yaudah ayok buruan sarapan" Kata Zayan
Mereka bertiga pun kini sedang menikmati sarapannya.
.....
Motor besar Zayan kini telah memasuki gerbang sekolah yang bertuliskan SMA LIMA SILA.
SMA LIMA SILA adalah sekolah terfavorit di Jakarta. Banyak sekali anak anak yang ingin masuk ke sekolah tersebut. Selain fasilitas nya yang memadai, sekolah ini juga selalu menjadi sekolah pembawa juara terbanyak.
Zayan berjalan sendirian dan tak luput dari pasang mata yang melihatnya terutama para betina dan ia juga bisa mendengar bisikan para kaum Adam dan Hawa itu.
"'wah sekolah kita kedatangan murid ganteng nih"
"Nambah lagi nih list cogan gue"
"Masih gantengan gue kali"
"Putih banget tu kulit"
Begitulah nyinyiran para netizen. Zayan hanya diam dengan ekpresi datarnya tanpa berniat menanggapi ucapan mereka dan terus berjalan menuju ruang guru.
Tok.tok.tok.
"Silahkan masuk" Ucap salah satu guru yang di sana
Zayan masuk ke dalam.
"Pasti kamu murid baru itu kan, mari ikut saya" Ucap guru tadi dan Zayan pun mengekor di belakang.
Sesampainya di kelas bertuliskan XI- IPA 4. Guru itu masuk dengan Zayan di belakangnya lalu mempersilahkan Zayan untuk memperkenalkan diri.
"Hai semuanya,Gue Zayan. " Ucap Zayan singkat padat dan jelas.
"Ada yang mau di tanyakan sama zayan "Kata Bu Qila guru yang dari tadi bersama Zayan.
"Saya Bu," Acungan tangan dari Murid cewek.
Zayan pun menghadap ke arah cewek tadi, dan cewek itu langsung memegangi dadanya dan pura pura ingin jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYAN
Подростковая литератураZayan Adnan murid pindahan yang langsung jadi pusat perhatian di sekolah barunya karena ketampanannya, memilik wajah tampan dengan bola mata berwarna hitam pekat, hidung mancung, bibir nya yang terbelah adalah andalan dari kegantengan Zayan. Bertemu...