BAB 26. PERCAKAPAN SORE HARI

10 1 0
                                    


Sepulang sekolah Zayan mengajak Ayla ke taman yang tak jauh dari rumah Ayla.

Saat ini Ayla tengah memandangi wajah Zayan dari samping yang keliatan tampan lalu memperlihatkan dahinya karena poninya yang tertiup angin, dan ternyata kalau dilihat lihat Zayan memiliki tahi lalat yang cukup banyak di area wajahnya.

"Zay, sejak kapan kamu bawa earphone?!" Tanya Ayla sebab tadi sepulang sekolah ia tak melihat ada earphone yang melingkar di leher Zayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Zay, sejak kapan kamu bawa earphone?!" Tanya Ayla sebab tadi sepulang sekolah ia tak melihat ada earphone yang melingkar di leher Zayan.

Zayan menoleh saat Ayla bertanya padanya " dari tadi aku bawa, cuman barusan aku pake" Kata Zayan sambil tersenyum dan di balas anggukan kecil oleh Ayla.

Seminggu setelah mereka pacaran, Ayla semakin merasa nyaman berada di samping Zayan. Sikap Zayan yang begitu lembut padanya, serta sifat nya yang selalu baik dan selalu mengutamakan dirinya dari hal apapun membuat Ayla kadang merasa tidak enak.

Tetapi untuk saat ini ia ingin merasakannya dulu sebelum semuanya menjadi asing.

Mereka berdua pun kini sedang menikmati semilir angin disore hari, tak urung Ayla terus menyelipkan anak rambutnya ke telinganya karena tertiup angin.

"Ay, aku beruntung bisa ketemu sama kamu lagi" Ucap Zayan tanpa mau mengalihkan perhatiannya terhadap Ayla.

"Kenapa?!" Tanya Ayla.

"Gak ada alasan sebenarnya kenapa aku bisa beruntung ketemu sama kamu lagi. Yang pasti aku gak mau kehilangan kamu lagi Ay!" Ucap Zayan kali ini ia melirik ke arah Ayla yang tengah asik memandangi langit yang berwarna jingga.

Ayla menghela nafas sebelum akhirnya ia pun melirik ke arah Zayan yang tengah menatapnya dengan inten sambil menunggu jawaban darinya.

Ayla tak menjawab karena tiba-tiba saja gadis ini langsung memeluk Zayan membuat Zayan sedikit terkejut dengan pelukan tiba tiba ini, tapi tak lama Zayan langsung membalas pelukan Ayla.

Ayla tersenyum dibalik punggung Zayan. Pelukan Zayan adalah pelukan ternyaman yang pernah Ayla rasakan.

"Sebisa mungkin aku gak akan pernah ninggalin kamu Zay, aku juga beruntung bisa ada di hidup kamu" Jawab Ayla di balik pelukan Zayan.

Mendengar perkataan Ayla, Zayan langsung mengeratkan pelukan tersebut.

Mereka pun melepaskan pelukannya masing masing dengan mata yang langsung saling tatap. Ayla tersenyum dan Zayan pun membalas senyuman Ayla.

"Zay, aku mau tanya sesuatu tapi jangan marah" Kata Ayla

"Emang mau nanya apa?!" Jawab Zayan dengan menautkan satu alisnya.

"Janji dulu gak marah" Ucap Ayla sambil memberikan jari kelingkingnya ke hadapan Zayan.

Zayan melirik sekilas wajah Ayla sebelum akhirnya ia menautkan jari kelingkingnya di jari milik Ayla. Dengan begitu Ayla tersenyum dan langsung melontarkan pertanyaannya.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang