Gio yang baru saja memasuki kamarnya di kejutkan oleh teriakan Ayla yang ada di sebelah kamarnya. Gio pun langsung keluar dari kamar dan menuju kamar Ayla dengan wajah yang panik.Gio membuka pintu kamar dengan kasar lalu ia langsung berlari ke arah Ayla yang tengah berontak di kasurnya sambil tangannya memegangi kepalanya.
"ay, kamu kenapa? Ada yang sakit?" Tanya Gio panik.
Setelah mendengar suara itu Ayla langsung menatap Gio dan langsung memeluknya.
"Kepala Ayla tiba tiba sakit om" Jawab Ayla dalam pelukan Gio.
"Kenapa bisa ay, kamu sakit?" Tanya Gio
Ayla menggeleng dan Gio bisa merasakan gelengan kepala Ayla dalam dada bidangnya.
"Terus tadi kamu ngapain pegang kepala sambil teriakin nama om Gio?" Tanya Gio lagi , ia penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada keponakannya ini.
Ayla pun mulai membicarakan nya pada Gio kenapa ia bisa sakit kepala. Gio sedikit mengernyit bingung sejak kapan Ayla punya penyakit ini, perasaan saat Ayla masih kecil ia tidak mempunyai penyakit apapun atau pernah mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kepalanya sakit.
"Mulai dari kapan?" Tanya Gio sambil menatap Ayla yang sudah lepas dari pelukannya.
Ayla pun memberanikan diri untuk menatap Gio balik "Sejak hari ini om, Ayla berusaha mengingat sesuatu tapi tiba-tiba kepala Ayla pusing!" Jawab Ayla tanpa ada kebohongan sedikit pun.
"Emang kamu lagi nginget nginget apa ay?"
Ayla terdiam tidak mungkin kan ia mengakui dirinya sekarang. Sebisa mungkin Ayla akan memanfaatkan situasi ini dulu sebelum semuanya jelas.
"Emm.. gak papa om. " Kata Ayla "om Ayla mau tidur mending om gio juga cepetan tidur" Ucap Ayla sambil tersenyum kini ia sudah mulai merasa baik.
Gio berdiri dari duduknya karen dorongan Ayla. Kemudian ia bertanya lagi tentang keadaan keponakan nya.
"Bener Ayla gak papa?" Tanya Gio, masih terlihat raut wajahnya yang cemas.
"Ayla gak papa om bener deh" Jawab Ayla sambil senyum lagi.
"Oke deh, om keluar ya. Good night ponakan om" Kata Gio sambil mengacak rambut Ayla dan mengecup keningnya.
Ayla hanya membalas Gio dengan senyuman, kemudian Gio pun keluar dari kamar Ayla. Setelah tidak terlihat dari pandangannya lagi Ayla menghela nafas merasa tidak enak pada Gio.
"Untuk saat ini, maafin Ayla om belum bisa jujur ke om gio" kata Ayla yang masih setia memandangi pintu kamarnya yang barusan di tutup oleh Gio.
•••••
Malam ini Ayla tidak bisa tidur ia terus kepikiran tentang bagaimana cara membalas perasaan Zayan padanya. Ayla masih bingung karena hatinya belum mengatakan iya.
"Gue bingung, sekarang gue harus gimana" Gumam Ayla
"Apa gue jujur aja, soal dia Nerima atau enggak itu urusan belakang" Jeda sejenak "tapi enggak dulu ah, gue harus cari tau tentang diriku dulu. Baru ngasih tau mereka" Ucapnya pada diri sendiri
Ayla tak melihat jam sudah menunjukkan pukul 01.00 tengah malam, tapi kantuk itu tak kunjung datang. Hari ini Zayan tidak ada menghubungi nya sama sekali, kemana laki laki itu?
Ayla penasaran kemana perginya Zayan karena tidak menghubungi nya. Ayla berniat menghubungi Zayan tapi ia urungkan saat melihat Jam di atas nakasnya.
Mata Ayla seketika melotot tidak percaya " Busettt... Udah jam satu aja, lama juga gue berfikir" Katanya tak habis pikir ia terjaga sampai jam satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYAN
Teen FictionZayan Adnan murid pindahan yang langsung jadi pusat perhatian di sekolah barunya karena ketampanannya, memilik wajah tampan dengan bola mata berwarna hitam pekat, hidung mancung, bibir nya yang terbelah adalah andalan dari kegantengan Zayan. Bertemu...