Saat ini Zayan sedang di ajak keliling sekolah oleh Darigel Dirgantara sebelum bel masuk. Awalnya Zayan menolak karena takut merepotkan Rigel. Tapi apalah Rigel sifatnya yang selalu memaksa dan dengan terpaksa juga Zayan menuruti kata Rigel.
Seperti sekarang mereka berdua ya hanya mereka berdua. Zayan dan Rigel sedang berada di rooftop sekolah. Rigel membawa nya kesini, katanya kalau pengen lihat pemandangan yang bagus ya harus ke rooftop.
Benar saja saat kita pergi ke rooftop pemandangan nya indah, gedung gedung yang menjulang tinggi, serta gunung yang berbentuk Piramida terlihat jelas disana.
"Lo kenapa pindah sekolah Zay?" Tanya Rigel tiba tiba. Kini mereka berdua sedang menikmati semilir angin yang berhembus ke arah mereka.
Zayan diam tidak menanggapi pertanyaan Rigel. Karena ia tidak mungkin memberitahu alasan ia pindah karena seorang gadis.
Rigel yang merasa pertanyaan tidak ada jawaban, menoleh ke arah Zayan yang sedang menutup matanya sambil menikmati angin yang berhembus ke arahnya.
"Lo tidur Zay," Ucap Rigel lagi sambil menepuk pundak Zayan.
Sedetik kemudian Zayan langsung tersadar dan hampir jatuh kalau saja Rigel tidak sigap menangkap tangan Zayan.
"Letoy amat Lo, di tepuk sedikit aja udah mau jatoh" Ejeknya.
Bukan apa apa entah kenapa hari ini Zayan begitu lemas, apa mungkin gara gara gadis itu tak mengenalinya.
Zayan melirik ke arah Rigel dengan tatapan tajamnya membuat Rigel bergidik ngeri dengan tatapan itu.
"Ngeri anjirr" Ucapnya
Zayan pun meninggalkan Rigel begitu saja, tapi tak lama Rigel juga pergi menyusul Zayan.
"Tungguin anjir cepet banget Lo jalannya" Ucap Rigel yang tertinggal Jauh.
"Lo nya aja yang lelet"
Setelah dekat, Rigel langsung merangkul Zayan dan tersenyum ke arahnya.
"Apaan senyum senyum?", Tanya Zayan heran.
"Lo ganteng juga yah, coba kalo Lo senyum deh, jangan pasang muka serem kayak tadi merinding gue liatnya " Kata Rigel
Dan tetap saja Zayan diam tanpa berniat untuk tersenyum atau menjawab pertanyaan aneh Rigel.
"Thanks udah ajak gue keliling sekolah" Ucap Zayan
"Sama sama, santai aja" Balas Rigel.
Kini mereka berdua sudah sampai di kelas dan sudah mendudukkan pantatnya.
"Dari mana Lo berdua?" Tanya Satria penasaran.
"Kepo looo" Jawab Rigel
"Kepo itu ilmu. Makannya kita harus tau, kalo kita gak kepo kita gak akan tahu" Balas Satria
"Terserah Lo deh Sat,"
"Di bilangan juga" Kata Satria tak terima dengan ucapan Rigel.
"Lo berdua bisa diam gak" Akhirnya suara Saga mampu membuat mereka berdua diam.
Dan saat itu juga Bu Kiki selaku guru bahasa Inggris masuk dan pelajaran pun dimulai.
*****
Malam ini terasa dingin karena habis turun hujan, seperti biasa Zayan memperhatikan foto gadis kecilnya di atas kasur Qing Sizenya. Ia sudah menemukan gadis kecilnya itu, tapi sayang, gadis kecilnya tidak mengingat dirinya.
"Bisa-bisanya lo lupa sama gue la,!" Ucapnya pada foto itu.
"Padahal gue bisa ngenalin Lo dalam sekejap" Lanjut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAYAN
Teen FictionZayan Adnan murid pindahan yang langsung jadi pusat perhatian di sekolah barunya karena ketampanannya, memilik wajah tampan dengan bola mata berwarna hitam pekat, hidung mancung, bibir nya yang terbelah adalah andalan dari kegantengan Zayan. Bertemu...