Lucas×Melanie|43

2.6K 96 0
                                    

Melanie tiba-tiba teringat sesuatu.

"Bukan ke dia paling tak suka tengok aku pakai terlalu terdedah masa dalam mimpi tu? Apa kata aku try pakai cara ni. " Melanie terangguk-angguk bersama senyuman sinis.

Dia kemudian pergi ke bilik yang dikhaskan untuk persalinannnya. Melanie membelek baju yang ada. Mata dia kemudian terpandang satu dress yang sangat sesuai.

"Ni macam nak jual diri pun ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ni macam nak jual diri pun ada. " Melanie terkekeh.

"You can do it dear! "
.
.
.
.
.
Lucas menjungkit keningnya selepas diberitahu pembantunya bahawa ceo Qui's production ingin menjumpainya. Bukan dia tak kenal malah dia terlebih kenal tuannya. Cuma dia pelik.

'What is she doing here? '

"Alright. You don't need to follow me. Go back to your work. " arah Lucas.

PAnya menunduk hormat sebelum keluar.

Lucas keluar dari bilik officenya dan menuju ke bilik untuk tetamu.

Lucas membuka pintu. Matanya terus terhidang dengan pandangan yang menyeksakan.

"Hi, baby! " sapa Melanie menggoda.

"What are you doing here? " datar Lucas tanpa melepaskan sedikit pun pandangannya kearah Melanie.

"I miss you! That why I came here. Why? I can't? " tanya Melanie dengan sengaja.

"This is company Mel. We all have work to do" tegas Lucas.

Melanie berdecit. "I just want to meet you. I didn't bother anyone. Nothing wrong with it"

Lucas mengeluh. "Stubborn! Do whatever you want.  I have work to do. "

Melanie terus menghalang Lucas yang ingin keluar.

"No! " bantah Melanie, dia memeluk Lucas dengan erat.

Lucas menahan geram. "What do you want, Melanie? "

"I want you! "

"Nonsense! Lepas Melanie! " keras Lucas.

Lucas mengeluh berat. "Lepaslah Melanie. Kita tiada hubungan apa pun, jadi tolong lah berlaku seperti yang selayaknya. "

Melanie tersentap.

"Who's said that?! We're loving each other anyway! " keras Melanie.

Lucas mendengus kasar. Dia merentap tangan Melanie. Dia berpaling memandang wajah Melanie.

"I said that! And I don't love you! Keep that in your mind! Please stop act like we're loving couple! Stop try to make me jealous! Because I don't give a fuck about you! If you want to marry that guy then just go! You really look like a slut if you act like this! " tengking Lucas.

Melanie terkedu.

"You hear this clearly! .......

I. DON'T. FUCKING. CARE. ABOUT. YOU! "

Lucas melangkah usai berkata. Dia berhenti di pintu. Tanpa memandang Melanie Lucas memberikan kata-kata yang menyakitkan hati Melanie.

"Berambus dari hidup aku! Aku dah tak nak tengok muka kau depan aku lagi. Kalau kau berani tunjuk muka tahu la nasib kau nanti. Aku benci perempuan macam kau! "

"Murah!" Lucas terus berlalu tanpa memandang Melanie yang terkelu.

Air mata Melanie jatuh. Dia menggenggam penumbuknya. Melanie memandang pintu seakan ingin tembus.

Melanie mengesat kasar air matanya yang jatuh.

"Aku? Murah? " Melanie tergelak kecil, dia menunduk memandang lantai.

"Aku dah silap menilai kau. Kau tak sama dengan Lucas yang aku kenal. Harap muka je yang sama."

"Kau dah taknak tengok muka aku lagi kan? Ok fine, aku pun dah muak nak menghadap muka kau! "

"Kau benci perempuan macam aku? Aku lagi benci lelaki macam kau! "

"You don't give a fuck about me?..... "

"Then...I FUCKING HATE YOU LUCAS MATTHEW!! I HATE YOU!! " jerit Melanie tanpa menghiraukan staff yang terdengar suara amat kuatnya.

"But.... I want you and only you. Anyone can't stop me to get what I want"

Melanie menendang pintu sehingga terbuka. Melanie menghiraukan para staff yang memandangnya.

Melanie berjalan keluar sambil menunjukkan jari tengah kepada staff  Lucas.

Melanie berhenti melangkah di hadapan meja PA Lucas. Dia mengambil gincu dan menconteng dengan selamba. Usai selesai Melanie berlalu pergi dengan tenang.

PA Lucas membaca contengan Melanie. Dia berkerut selepas membacanya.

"Roy? " suara Lucas kedengaran.

"Yes bos? "

"What did she wrote? "

"She said,

'Your boss is fucking bitch! Tell him, I can seduce anyone if I want. But gladly, I'm not like what he said. A FUCKING SLUT RIGHT? But sorry to him, I'm willing to do anything to get his love. You can say, I'm obsessed with him'.

That's all. " ujar Roy terperinci.

Sudah tidak kedengaran suara Lucas selepas Roy memberitahu. Roy berkerut.

"What is going on? "
.
.
.
.
.
Lucas terdiam memandang pemandangan dari cermin pejabatnya.

Sejujurnya dia melihat apa yang dilakukan Melanie dari dia keluar bilik tetamu.

"Hmm....she's so mad at this time."

Lucas kembali diam sebelum dengan tiba-tiba dia tergelak.

"She is crazy! Even crazier than in my dream.......

But sadly, I can't get closer to you. Another 5 months, bebita. After this, we will have a happy ending. "

Lucas melakarkan senyuman yang sudah lama dia tidak pamerkan. Senyuman yang menampakkan lesung pipitnya.
.
.
.
.
.

Are you ready for war?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Are you ready for war?

𝐇𝐑│Matthew's Queen ©️Where stories live. Discover now