MDIMH|| Nakalnya Arthan

206 8 0
                                    

Happy reading

💐💐

Sudah seminggu Rafthan tidak bersama Wiona membuat Rafthan sedikit stress. Dan juga Arthan yang tak berhenti merengek membuat dirinya ingin melempar anaknya ke rawa rawa saking kesalnya.

"Ayo te miiii," rengek Arthan karena Papinya tak kunjung membawa dirinya kepada Wiona.

"Sama nenek, gih."

Arthan menggeleng keras. "Nda AU."

"Aywoo papiiiiii."

Rafthan mengembuskan nafasnya. "Sama nenek ya? Papi lagi ada kerjaan." Alibinya.

"Papi nda cayang mi?"

Rafthan mengangkat tubuh Arthan untuk di pangku. "Kamu sama nenek dulu ya? Nanti papi nyusul," bujuk Rafthan sambil mengusap ingus Arthan.

"Mau papiiiiii."

"Udah sana kamu turutin! Nanti biar papa yang bicara sama mertua kamun!" Pinta Anggaliano.

Rafthan mengangguk lalu menggendong Arthan untuk di masukkan kedalam mobilnya.

Setelah pamit dengan kedua orang tuanya, ia mulai menjalankan mobilnya.

Di dalam mobil tidak hanya ada Rafthan dan Arthan. Tetapi juga ada Rara yang juga merengek untuk meminta ikut.

"Abang, nanti nepi di tukang siomay ya?" Pinta Rara dengan memelas.

"Mau beli siomay?"

"Enggak, beli Abang nya."

"Ya beli siomay lah Abangg," geram Rara.

Rafthan tak menghiraukan geraman Rara dan celotehan Arthan. Ia kembali fokus untuk menyetir dan melihat-lihat pedagang kaki lima mana yang berjualan siomay.

💐💐

"Ngapain kamu kesini?"

Arthan maju dan menyembunyikan kaku Rafthan di punggung kecilnya.

"Than au mu mii," sentak nya lucu.

Sanjaya melihat ke bawah lalu terkekeh kecil. "Silahkan masuk raja," pinta Sanjaya mempersilahkan Arthan masuk kedalam rumahnya.

Arthan berteriak girang lalu menyeret papinya agar ikut masuk kedalam. Meninggalkan Rara yang cengo.

"Kamu nggak mau masuk?"

Rara tersadar lalu ikut menyusul maka dan keponakannya.

"Mamiii," teriak Arthan saat melihat Wiona tengah duduk dengan memangku Flessa.

Wiona menoleh sereya tersenyum manis. "Abang sama siapa kesini?" Tanya Wiona.

Arthan menarik selimut Flessa membuat Wiona memekik kaget.

"Arthan." Panggil Rafthan sedikit menyentak.

Arthan tertunduk membuat Wiona iba. "Abang lain kali jangan gitu lagi ya?"

Arthan diam tak menghiraukan Wiona. Lalu menatap papanya. "Arthan Nda cuka adek!"

Rafthan menautkan alisnya. Bukannya dulu Arthan bilang ingin mempunyai adek?

"Kenapa nggak suka?"

"Ade lebut, mi. Tinya Ade di bawa mi, dangkan Arthan di bawa Pi."

Sanjaya mengenal nafasnya. "Arthan 'kan kemarin ketiduran. Jadi Arthan nggak di ajak."

Arthan menatap Sanjaya penuh permusuhan. "Ndak uli."

"Arthan kalau nakal mending kita pulang," ujar Rafthan membuat Arthan meledakan tangisnya.

Flessa yang tadinya tidur pun ikut menangis karena terkejut mendengar tangisan Arthan.

Weane yang berada di dapur berlari karena mendengar dua bayi yang menangis.

"Ya Ampun. Arthan sini, sama Oma," punya Weane.

Arthan menggeleng dengan tangis yang kian mengencang.

Rafthan mengambil alih Flessa dan Wiona mengambil alih Arthan.

"Utututu, Abang kangen mami ya?"

Arthan meredakan tangisnya lalu menenggelamkan kepalanya di bahu Wiona.

Weane yang melihat itu terkekeh gemas.

"Aihh, gemes banget sih." Weane mencubit gemas pipi Arthan.

Arthan tertawa lucu membuat yang lainnya ikut tertawa.

Cup cup

Wiona mengecup rambut dan pipi Arthan singkat.

💐💐

Saat ini Wiona dan Rafthan sudah berada di dalam kamar Wiona.

Teruntuk Flessa dan Arthan. Keduanya sudah tertidur setelah aksi drama tadi.

"Wiona, maaf."

Wiona tersenyum tipis dan mengangguk. "Its ok."

"Nggak mau nemuin Siska?" Tanya Rafthan.

"Ngapain?"

"Uang aku 2 juta di buat belanja sama dia," jawab Rafthan.

Wiona menatap tajam Rafthan. "Ngapain di kasih?"

"Nggak tahu, khilaf."

"Apa aja yang udah di sentuh sama dia di bagian tubuh kamu?"

Rafthan berpikir sejenak. Lalu terintas sebuah ide untuk membuat Wiona kesal.

"Semua," jawabnya.

Wiona menatap Rafthan berkaca-kaca. "Kamu udah tidur sama dia?"

Rafthan menunduk lalu mengangguk. "Siapa yang minta duluan?"

"Dia," cicit Rafthan.

"Sialan. Bisa bisanya, awas aja Lo Saskia itik."

Rafthan terkekeh geli, lalu berucap. "I'am kidding you. But, she already kissed my lips," ujar Rafthan.

"Anjing?!"






















Bersambung



My Dosen Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang