MDIMH|| Kerumah Senjaya

157 7 0
                                    

Happy reading

"Onaaa!" Pekik Santi di ujung koridor.

Wiona menoleh dan menatap tajam Santi. Sedangkan Santi hanya menyengir bak tidak ada dosa.

"Gue kangen banget sama Lo!" Santi menggandeng lengan Wiona membawanya ke kelas.

"Gue b aja tuh," ujar Wiona.

Santi menatap tajam Wiona. "Lo mah gitu," kesal Santi sambil menghentakkan kakinya seperti seorang anak yang tak di belikan mainan oleh emaknya.

"Lo tuh alay. Orang kemarin kita ketemu, juga."

"Beda Wiona! Kemarin itu kita masih agak canggung dikit. Sekarang mah enggak, gue kangen banget sama Lo pokoknya!" Balas Santi sambil memeluk Wiona erat dari samping.

Wiona terkekeh gemas dan merangkul bahu sahabatnya. "Udah ayok ke kelas. Keburu pak Handoko masuk, mampus lo!"

Keduanya pun berjalan menuju kelasnya dengan bertanya tanya mengenai kandungan keduanya.

💐💐

"ASSALAMUALAIKUM, MOMMY!"

Ceklek

"YA AMPUN WIONA! MASIH INGAT RUMAH KAMU HEH?!"

Wiona menyengir lebar lalu masuk kedalam dekapan hangat ibu tirinya.

"Mommy kangen kamu," ujar sang mommy sambil mengeluarkan air matanya.

Wiona mengusap punggung ini tirinya. "Mom lebay," balas Wiona yang mendapati geplakan di lengannya.

"Ayo masuk. Abangmu ada di dalam," ajak sang mommy.

Wiona dan Mommy nya memasuki rumah Senjaya. Ouhh... Wiona rindu suasana rumah ini.

Rafthan? Ayolah jangan tanya di mana rafthan! Paling laki laki itu sedang sibuk dengan dosen centil itu.

"Menyebalkan," sungut Wiona.

"Masih ingat keluarga kamu?" Sentak Senjaya sambil berkacak pinggang di hadapan Wiona.

Wiona tersenyum lebar lalu memeluk erat Daddynya.

"Iam sorry," cicit Wiona.

Senjaya mendekap tubuh anak perempuannya sambil mengusap sayang rambut Wiona.

"Kamu kenapa nggak pernah kesini?" Tanya Senjaya menatap putrinya.

"Mas Rafthan sibuk, dad. Sorry."

"Heh kunyuk! Lo nggak kangen gue?" Sentak William, masih ingat kan?

"ABANGGG YA AMWFUNN!!! LO TAMBAH GANTENG AJA," pekik Wiona centil.

"Jelas lah. Siapa dulu yang punya," balas Kakak ipar Wiona bangga.

"Sayangkuhhh," panggil Wiona pada kakak iparnya.

Istri William mendekat lalu merengkuh tubuh Wiona sayang. "Gue kangen sama Lo!"

"Aduehhh... Pesona gue emang nggak ada yang ngalahin. Jelas banget kalau gue itu ngangenin," PD Wiona bangga.

Semua orang memutar bola matanya malas, memang Wiona ini pede gila!

"Anak Lo mana, kak?" Tanya Wiona menanyakan ponakannya. Uhh, sudah lama dia tak melihat ponakan gembulnya itu.

"Di rumah ortu gue," jawab istri William.

"Yahh," ujar Wiona kecewa.

Wiona mengerucut 'kan bibirnya sambil menenggelamkan wajahnya pada dada bidang William.

"Ngapain Lo nemepelin gue?" Heran William menatap adik bungsunya.

"Parfum Lo wangi. Gue suka," balas Wiona.

"Dih? Ketempelan Lo?"

"Sembarangan! Bang! Bales pelukan gue!"

"Malesss," goda William.

Wiona mendengus lalu menggigit kaus yang di kenakan William. "Aduh," ringis William saat kulitnya ikut kena gigitan Wiona.

"Abangggg," rengek Wiona seperti anak kecil.

William terkekeh lalu memeluk erat adik bungsunya.

Sedangkan Senjaya, dan juga kedua Wanita yang berada di sampingnya terkekeh gemas melihat tingkah bumil satu ini.

💐💐

"Dari mana?" Tanya Rafthan saat melihat Wiona baru saja memasuki rumah di jam 16.45.

"Kampus," jawab Wiona sambil menyibukkan dirinya dengan melepas kaus kaki dari kakinya.

"Jadwal kamu hanya di pak Handoko. Dan itu keluar nya jam dua belas. Kenapa jam lima kurang kamu baru nyampe rumah?" Semprot Rafthan.

Wiona mengehela nafasnya. "Dari rumah Daddy," cicitnya.

"Kenapa nggak pamit?"

"Hapenya lowbat."

"Sana mandi! Aku mau nge cek kantor," pinta Rafthan.

"Arthan kemana?" Tanya Wiona.

"Di ajak ke mall sama kakak," jawab Rafthan.

Masih ingat kakak Rafthan 'kan? Yang jodohin Rafthan dengan Wiona.

Author harap kalian ingat! Karena author sendiri sudah tidak ingat namanya.

Wiona mengangguk lalu segera pergi menuju kamarnya yang berada di bawah tangga untuk menyiram tubuhnya dengan air shower di kamar mandi kamarnya.

Semenjak perut Wiona semakin membuncit. Wiona dan Rafthan memutuskan untuk pindah kamar di lantai satu saja. Agar Wiona tak kesusahan karena harus naik turun tangga.

"Buset," gumam Wiona saat melihat kamarnya sangat berantakan.

Kasur yang acak-acakan. Meja rias yang sudah tak berbentuk. Serpihan kaca di mana mana.

"Mas Rafthan kenapa?" Bingung Wiona.

Lalu dengan hati hati ia berjalan menuju kamar mandi agar kakinya tidak mengenai serpihan kaca.

"Fyuhh. Lelah banget gue," gumam Wiona lalu mulai berendam di bawah guyuran shower.














BERSAMBUNG


My Dosen Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang