MDIMH || Inyong

182 5 0
                                    

Hwaloo brok

Happy reading

💐💐

Wiona berjalan dengan riang menuju cafe tempat janjian nya dengan dosen pembimbing.

"Permisi, Bu," sapa Wiona.

Yang di panggil Wiona pun mengangkat kepalanya agar bisa melihat siapa yang memanggil nya.

Saat mengetahui bahwa itu Wiona. Ibu itu tersenyum dan mempersilahkan Wiona duduk.

"Apa kabar, Wiona?"

Wiona tersenyum manis. "Alhamdulillah, baik bu."

"Dengar-dengar kamu baru saja melahirkan?" Wiona mengangguk mengiyakan.

"Ah, begitu. Baik, sekarang kita mulai ya."

💐💐

Cukup lama Wiona bertemu dengan Bu Ratih. Kini Wiona sedang berteduh sambil menunggu suaminya menjeputnya. Cuaca yang mendung membuat Wiona sedikit takut.

Tin...

Bunyi klakson mobil membuat Wiona menoleh.

"Woi, bos!"

Wiona memutar bola matanya malas. Itu adalah Inyong, si cowok ngeselin dan usil.

"Apaan?" Tanya Wiona cetus.

"Mau bareng aa' Inyong, ga?" Tawarnya.

"Gak, Lo bau kambing."

Inyong berdecih. "Heh badag! Lo ga liat cuacanya lagi mendung? Ayo sini bareng, nanti aa' kasih permen deh."

"Males bareng sama kriminal."

"Yeuu, shibal. Ayo sini gue di suruh sama Rafthan. Katanya Flessa rewel ga bisa di tinggal. Jadinya minta tolong sama gue," jelas Inyong.

Wiona menatap Inyong dengan penuh kecurigaan. "Lo ga lagi ngibulin gue 'kan?" Tanya Wiona.

Inyong menggeleng tegas. "Enggak, sayang."

"Najis."

Mobil Inyong melaju membelah jalanan yang cukup ramai.

"Nyong, mampir ke warung mie ayam dong," pinta Wiona.

"Hah? Lo mau traktir gue?"

Wiona menoyor kepala Inyong. "Lo tuh udah kaya! Sok sok an minta traktiran ke gue."

"Yang kaya itu bapak gue! Gue mah apa.."

"Beban," sungut Wiona kesal.

Inyong menyengir lebar. "Tau aja Lo!"

"Pokoknya berhenti di warung mie ayam!"

"Iye syapp!!"

💐💐

Setelah berdebat dengan Inyong di sepanjang perjalanan. Kini Wiona tengah merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu lantaran males ke kamar.

"Sayang, itu kamu bawa apa?" Tanya Rafthan dengan Flessa yang berada di gendongan nya.

"Mie ayam. Kamu udah makan?" Rafthan menggeleng.

"Udah sarapan doang, makan siangnya belum."

"Yaudah ayo makan bareng sama aku," ajak Wiona.

"Kamu dulu aja, Aku mau nidurin Flessa dulu."

"Yaudah aku siapin ya!"

Wiona bangun dari tidurnya dan berjalan menuju kamar untuk membersihkan diri.

Setelahnya barulah ia ke dapur untuk mempersiapkan makannya dan juga untuk suaminya.

"Sayang!! Sini makan!"

"Iya sayang lagi di jalan!"

"Buruuuu!"

Selepas makan, kedua pasutri itu memutuskan untuk bersantai di depan televisi.

"Sayang! Kalau Arthan udah gede, enaknya di masukin geng motor apa jadi good boy?"

Wiona terlihat memikir. "Aku sih maunya ikut geng motor, tapi juga jadi good boy!"

Rafthan mengangguk mengerti. "Geng motor kamu? Nerusin kamu?"

Wiona menggeleng. "Kalau bisa, dia usaha sendiri buat ngediriin geng motornya."

"Kenapa gitu?"

Wiona menghela nafas. "Arthan itu cowok. Dia kalau mau apa-apa ya harus usaha sendiri, ga mungkin dia terus bergantung sama kita. Geng motor aku itu, bukan geng motor buat para remaja."

"Hah?"

"Ah, kamu mah Lola! Ga jadi udah ganti topik!"

Rafthan terkekeh kecil sambil mengacak-acak rambut Wiona yang lumayan lebat.

"Anak-anak udah tidur?" Tanya Wiona.

"Udah, tadi baru aja aku nidurin mereka." Jawab Rafthan.

"Rewel ga?"

Rafthan mengangguk mengiyakan. "Rewel banget, yang. Makanya tadi Inyong yang aku suruh buat jemput kamu."

"Oalah, pantesan. lain kali suruh yang lain aja ya? Jangan Inyong.."

"Kenapa, yang?" Bingung Rafthan.

"Inyong teh ngeselin, aku males jadinya sama dia."

"Yaudah, lain kali aku usahain aku aja yang jemput kamu. Jangan orang lain kalau bisa." Ujar Rafthan.

"Bagus deh, kalau gitu aku mau istirahat juga ya?" Rafthan mengangguk.

"Istirahat aja, kamu pasti cape seharian cuma duduk."

"Iya sayang, love you!"

"Love you, too!"

💐💐

Gajelas ya? Hehe..

Udah deh aku up dikit' aja, tangan aku pegal linu.

Jgn lupa vote komen nya jga yaaa!! Mwahhh

My Dosen Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang