MDIMH || Sebar undangan??

265 9 0
                                    

"WHAT? SERIUS LO MAU NIKAH, WI? SAMA DOSEN SENDIRI?" Pekik Devan salah satu teman kelas Wiona.

"Iya dong," Wiona mengangguk sambil tersenyum.

"Apanih ribut-ribut?" Tanya Santi sambil membawa Totebag di genggamannya.

"Tuh, si wiona seber undangan," jawab Cherry yang sejak tadi merasa jengah akan tingkah Devan dan Effan.

"Wih, udah sebar aja nih. Gue juga dong," ucap Santi sambil membagikan undangan pernikahannya pada teman-temannya.

"Anjing Santi," desis Cherry.

"YA ALLAH, SANTI! STOCK PERAWAN DISINI NANTI MAKIN MENIPIS ANJING," Teriak Givan tak trima jika Wiona dan santi menikah.

"GIVAN!" Pekik ghifa selaku kekasih Givan.

"Perawan matamu. Orang kita boleh nikah tapi nggak boleh hamil," ucap Wiona merasa kesal dengan ucapan Givan.

"Assalamualaikum," ucap guru yang baru saja memasuki kelas.

"Wa'alaikumsalam, pak."

"Hari saya ingin kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing. Lalu setelah berkenalan jawab soal di papan tulis yang sudah saya beri!" Ucap pak rafthan dengan aura dinginnya.

"Anjng," umpat Effan.

"Baik, saya akan memanggil acak," ujar pak rafthan dengan wajah datarnya.

"Absen 28," ucap pak rafthan.

Wiona selaku absen dua puluh delapan menyumpah serapahi calon suaminya.

Wiona pun berjalan dengan langkah anggunnya, karena dia sedang memakai rok span sepaha di lapisi dengan kemeja crop top kesukaan Wiona.

"Perkenalkan, nama saya Wiona Senjaya putri. Saya berusia 19tahun. Hobi saya mencintai walau tak di cintai. Cita-cita saya menjadi istrinya," ucap Wiona percaya diri.

"Nikah sama gue, wi?" Tanya Devan.

"Heh!" Santi melototkan matanya pada devan.

Pak rafthan mempersilahkan Wiona duduk setelah mengerjakan soal di depan.

Lalu di lanjut dengan seterusnya.....

•••••

"Wi! Nggak ngantin?" Tanya Santi pada Wiona yang sedang asik dengan benda pipih di tangannya.

"Enggak. Gue mau keruangan pak rafthan dulu," jawab Wiona.

"Ok, yuk Cher."

Tok tok tok

Wiona mengetuk pintu ruangan pak rafthan dengan tidak santai.

"Masuk!"

Disana terlihat pak rafthan yang sedang duduk berdampingan dengan guru cantik bernama Bu mawar.

"Kenapa, Wiona?" Tanya Bu mawar.

"Em, maaf Bu mengganggu. Saya ada sedikit urusan dengan pak rafthan," jawab Wiona sopan.

"Urusan apa?" Tanya Bu mawar kepo.

"Suami istri, eh maksudnya tentang kelas Bu," jawab Wiona.

"Kepo banget nih orang. Mana tangannya pake ngelus paha om rafthan lagi. Udah gitu kancing atas pak rafthan kebuka. Jadi nething,"batin Wiona.

"Oh begitu. Mau saya disini atau saya keluar?" Tanya Bu mawar dengan tangan yang masih setia mengelus paha rafthan. Dan rafthan tak mempermasalahkannya.

"Maaf, bu. Ibu keluar saja. Karena saya tidak enak jika ada ibu disini," ucap Wiona Dengan muka memerah menahan amarah.

"Oh, begitu. Baik saya akan keluar. Saya pamit dulu ya pak," pamit Bu mawar pada Rafthan.

My Dosen Is My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang