Four

1.3K 111 0
                                    

-
-
-
-

Happy reading

.
.
.

Pond membuka kedua matanya, kepalanya berdenyut sakit. Pond meringis memegangi kepalanya.

"Sssshhhh!" Ringisnya.

Pond mendudukkan dirinya, dia meraba-raba atas nakas untuk mencari ponselnya.

Setelah tangannya menyentuh benda persegi panjang itu, Pond langsung meraihnya dan melihat layar ponselnya.

Ada beberapa panggilan masuk dan pesan masuk disana.

Jam di ponselnya menunjukkan jam 10.00 pagi.

Sial!

Dia terlalu mabuk semalam, dia lupa kalau punya kelas pagi. Pond sudah telat sekarang.

"Hhhhh" Pond bersandar di sandaran kasur, dia mendongak memejamkan matanya sejenak.

Flashback On

"Pond, lu masih pacaran sama Janhae?" Tanya teman satu fakultas Pond.

"Masih, kenapa emang?"

"Umm, sorry kalo gue kesannya kaya ikut campur hubungan lu sama Janhae, k-kemaren gue liat Janhae jalan bareng sama Sing temen satu fakultasnya"

Pond mengepalkan tangannya kuat.

"Thanks infonya" ucap Pond.

Pond bangkit dan berjalan pergi meninggalkan gedung fakultasnya.

Dia mencari nomor Janhae di kontaknya, setelah menemukannya dia segera menelpon seorang mahasiswi yang masih berstatus pacarnya itu sekarang.

Saat telponnya terhubung, belum sempat Pond mengucapkan sesuatu, Janhae lebih dulu mengucapkannya.

"Maaf Nara, kayanya kita harus akhirin hubungan kita. Jangan hubungin aku lagi..."

Tuut!

Janhae memutus sepihak sambungan telponnya.

Pond menggenggam erat ponselnya, dia hampir mematahkan ponsel mahalnya.

"ARGHHHH!!!" Teriak Pond.

Flashback Off

Dan begitulah mengapa akhirnya Pond memutuskan untuk pergi ke bar dan minum-minum disana. Dia meluapkan semua kekesalannya pada minuman, berharap dia bisa melupakan sakit hatinya.

Terakhir yang Pond ingat adalah saat dirinya mengetuk pintu apartemennya, setelah itu dia sudah tak ingat apapun lagi, dia mabuk berat semalam.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pond keluar dari dalam kamar, matanya menatap kearah sofa ruang tengah. Dia sudah tak menemukan Phuwin disana, mungkin Phuwin sudah pergi ke kampus sekarang.

Dddrrtt!

Ponsel Pond bergetar, Pond segera mengecek ponselnya dan menemukan panggilan masuk dari Mile.

"Khab Ayah"

"Dimana kamu, Ayah ingin bicara"

"Di Apart, ngomong aja di telpon"

"Datang kemari, Ayah tunggu"

"Hm, Pond siap-siap dulu"

Tuuut!

Pond kembali memasuki kamarnya, dia mengurungkan niatnya untuk sarapan di apart, dia memutuskan untuk sarapan di rumah sang ayah saja.

Setelah membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya, Pond berjalan kembali keluar dari dalam kamar juga apartemennya, dia menuju ke parkiran apartemen untuk mengambil mobilnya.

THE LOVE OF A MONEYLENDER'S CHILD (PONDPHUWIN) *COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang