Seven

1.3K 99 1
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading

.
.
.

"Hmmm.... Hia mungkin bisa bantu"

Dunk dan Noeul saling bertatapan, mereka tersenyum senang.

"Tapi hia ingin bertemu dengan penulisnya lebih dulu, hia setuju untuk menerbitkan cerita ini menjadi novel, tapi ceritanya masih perlu beberapa revisi" jelas Jimmy.

Jimmy Jitaraphol, merupakan pemilik dari perusahaan yang menerbitkan Novel, beberapa cerita yang diterbitkan dari perusahaan milik Jimmy ini sukses besar dan membuat keuntungan bagi perusahaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimmy Jitaraphol, merupakan pemilik dari perusahaan yang menerbitkan Novel, beberapa cerita yang diterbitkan dari perusahaan milik Jimmy ini sukses besar dan membuat keuntungan bagi perusahaan.

Disisi lain, Jimmy  juga merupakan Kaka kandung dari Dunk. Mudah bagi Dunk untuk meminta sang Kaka menerbitkan cerita yang dibuat oleh Phuwin.

"Oke khab hia, Nanti Dunk coba bicara sama Phuwin soal ini" ucap Dunk tersenyum.

Jimmy mengangguk setuju.

Dunk dan Noeul bangkit dari tempat duduk. "Thank you na khab hia, kalo gitu Dunk sama temen Dunk pamit ya hia"

"Aww? Kau tak rindu hia-mu ini hm? Hia baru kembali dari jepang loohh" ucap Jimmy.

"Hehehe" Dunk menyengir sambil menggaruk tengkuk belakangnya.

"Khotot na hiaa, Dunk rindu Hia Jim tapi Dunk masih punya urusan di kampus" ucap Dunk menyesal.

"Ouhh, yasudah lanjutkan saja urusanmu. Hiaa juga sebenarnya mau bertemu pacar hiaa hari ini"

"Ouhh, P'Sea juga ikut kembali?"

Jimmy mengangguk. "Kalau kau lupa, Sea sudah menyelesaikan kuliahnya di Jepang"

"Ahh.... Yaudah nanti Dunk kelar kampus mampir deh ke apartemen baru hiaa, Dunk kangen sama P'Sea" ucap Dunk.

"Oke khab"

"Oke Hiaa, Dunk pamit dulu yaa. Bye-bye Hiaa!!"

"Byee" balas Jimmy.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hihi, Hia-mu tampan juga ya" puji Noeul.

"Kalo gue gimana? Tampan juga nggak?" Dunk menampilkan senyum cerahnya di hadapan Noeul.

Noeul menggaruk pelipisnya. "Emmm, Kau lebih terlihat manis menurutku"

"Aww? Emang iya ya..." Dunk menggaruk kepalanya kebingungan.

Mereka berdua kini berada di depan gedung perusahaan milik Jimmy. Mereka mengobrol santai sambil menunggu Taxi lewat di depan mereka.

Tiin!

Suara klakson mobil membuat mereka terkejut.

Dunk juga Noeul melihat mobil sedan putih berhenti di depan mereka, kaca mobil perlahan turun, memperlihatkan sang pengemudinya.

THE LOVE OF A MONEYLENDER'S CHILD (PONDPHUWIN) *COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang