Ten

1.2K 104 1
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading

.
.
.

1 Minggu kemudian....

Hidup Phuwin kembali berjalan normal, dia merasa lebih baik setelah keluar dari lingkaran setan Pond yang mengurungnya.

Sudah seminggu ini, Phuwin hanya fokus pada kuliah, para sahabatnya juga revisi cerita yang dibuatnya. Revisi ceritanya hampir selesai, dan jika revisinya selesai hari ini maka dia akan pergi menemui Jimmy untuk menyerahkan Filenya.

Phuwin merasa lebih bahagia sekarang, dia lebih terbuka dengan kedua sahabatnya, kedua sahabatnya juga selalu mendukungnya. Itu lebih dari cukup untuk Phuwin.

Jika kalian bertanya memang darimana Phuwin bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Tentu dari kedua sahabatnya, Noeul dan Dunk memutuskan untuk memakai setengah uang tabungan mereka untuk membantu Phuwin.

Awalnya Phuwin menolak, dia tak mau merepotkan sahabatnya lagi. Tapi Noeul dan Dunk memaksanya, hingga akhirnya Phuwin mau menerima bantuan dari mereka berdua.

Kini mereka bertiga berjanji untuk saling mendukung, membantu dan saling menyayangi satu sama lain.

Tak sampai disitu, mereka juga kini mendapat teman baru. Ya, itu Joong dan Boss.

Sejak hari dimana Joong di interogasi, mereka semua sepakat untuk bekerja sama membantu Phuwin. Hingga hari ini, mereka malah semakin dekat, tentu tanpa sepengetahuan Pond.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Phuwin, Noeul dan Dunk kini berada di kantin fakultas untuk mengisi perut keroncongan mereka. Kelas sebelumnya berjalan 3 jam, itu membuat mereka kelaparan.

"Taraa! Makanannya datang!"

Noeul membawa nampan berisi makanan pesanannya juga dua sahabatnya. Sementara Dunk, dia membawa minuman mereka bertiga.

Phuwin tersenyum melihat kedatangan kedua sahabatnya, dua segera menutup laptopnya dan memasukkannya kedalam tas.

"Uwihhh, perut babi kecap!" Senang Phuwin.

"Ah, ini milikmu" Noeul memberikan pesanan Phuwin.

"Kop Khun krab" Phuwin menerimanya.

Mereka bertiga mulai menikmati makan siang mereka, sambil sesekali mengobrol dan tertawa bersama.

"Hahaha, itu saat ulangtahunku. Wajahku penuh cream karena Phuwin!" Noeul tertawa lalu mengerucutkan bibirnya menatap Phuwin.

"Haha, Khotot naa. Tapi waktu itu muka lu lucu, hahaha" ucap Phuwin menyatukan tangannya meminta maaf diselingi tawa.

Dunk ikut tertawa, dua mendengarkan cerita lucu masa SMA Phuwin dan Noeul.

"Waduhh, kayanya seru nih. Kita boleh join kaga?"

Tawa mereka bertiga berhenti seketika, mereka melihat Joong dan Boss datang menghampiri mereka.

"Kalian gaada kelas?" Tanya Noeul.

"Kita berdua cabut kelas, abis bosen banget" jawab Boss santai.

Noeul menoyor kepala Boss. "Diajarin siapa kamu bolos kaya gitu, hah?!"

"Aduhh, sshhhh!" Ringis Boss mengelus kepalanya.

Dunk menatap Joong yang duduk disebelah Phuwin dan tepat berada di hadapannya.

"Tumben Pond ga ikut bolos juga" celetuk Dunk.

"Oh ya ngomongin tu anak, gue ngerasa tu anak akhir-akhir ini kaya mayat idup" ucap Boss.

THE LOVE OF A MONEYLENDER'S CHILD (PONDPHUWIN) *COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang