Seventeen

1.2K 89 2
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading

.
.
.

Tok...tok...tok...

Perth mengetuk pintu kamar, dia membawa secangkir teh hangat untuk Apo.

Apo yang berada di balkon kamar menoleh kearah pintu kamar.

"Oh Perth, kemari" Apo tersenyum hangat kearah Perth.

Perth membow sekilas, dia lalu berjalan kearah Apo. Sampai di hadapan Apo, dia meletakkan cangkir teh yang dibawanya keatas meja yang ada di balkon tersebut.

"Kop Khun na" Ucap Apo meraih secangkir teh itu lalu menyeruputnya.

"Krab Khun" balas Perth.

Apo kembali menghadap kearah depan balkon, dia menatap taman luas yang ada di belakang markas rahasia milik geng Pond.

Perth diam-diam memerhatikan Apo, tatapan Apo nampak sendu. Sudah sejak Pond masih bayi, dia bekerja untuk keluarga Romsaitong, dan baru kali ini dia dihadapkan dengan suasana ini.

Ya, Perth mendengar tentang Apo yang menggugat cerai Mile. Perth tak menyangka Apo akan melakukan itu demi sang anak juga Phuwin. Selama ini, Perth tau kalau Apo sangat mencintai Mile begitu juga sebaliknya, haruskah Apo sejauh ini demi sang anak?

"K-khun..." Perth nampak ragu.

"Katakan saja, ada apa?" Apo menoleh kearah Perth di sampingnya.

"M-maaf kalau saya lancang, ini soal Khun Mile... Saya mendengar kalau anda menggugat cerai Khun Mile...."

"Ya aku melakukannya" balas Apo.

"Tapi kenapa Khun Apo? Haruskah anda sejauh ini?"

Apo menghela nafasnya, dia meletakkan secangkir teh itu keatas meja lagi. Dia lalu kembali menatap taman luas itu.

"Mencintai juga kadang melelahkan Perth, kau hanya melihat sisi baik hubunganku dengan Mile selama ini. Sebenarnya banyak yang terjadi di balik itu, aku hanya lelah terus bertahan seperti ini" jelas Apo.

Perth mengerutkan alisnya bingung.

"Apa maksudmu Khun Apo?" Tanya Perth kebingungan.

"Dia memang sangat mencintaiku, dia sangat menyayangiku, dia sangat melindungiku. Tapi dia sama sekali tak melakukan itu pada anakku"

Apo kembali menatap Perth, kini matanya nampak berkaca-kaca.

"Kau tau itu kan Perth? Kau mengetahui kalau Pond adalah anakku dan mendiang istriku, dan aku sudah pernah berjanji pada istriku dulu kalau aku akan menjaga buah hati kita. Aku mempercayai Pond pada Mile, aku berharap dia akan mencintai dan menyayangi Pond seperti dia mencintai dan menyayangiku"

"Awalnya dia melakukan itu, tapi sikapnya berubah kemudian. Dia berubah mengekang Pond, dia mengatur hidup Pond ini dan itu, Pond tak pernah bebas seperti anak lainnya selama ini, walaupun Mile memberikan semua fasilitas pada Pond, tapi apa Pond benar-benar bahagia dengan semua itu? Selama ini dia berusaha membuat Mile menganggapnya anak bukan sebuah boneka mainan, tapi Mile tak berubah"

"Itulah kenapa aku lelah Perth, Aku tak mau melihat Pond terus dilukai Mile fisik dan batin, keputusanku sudah bulat"

Apo bercerita panjang lebar.

Perth dapat merasakan seberapa sakit Apo menahan itu semua. Dia meraih kedua bahu Apo.

"Khun Apo, maafkan saya karna mengungkit ini...."

THE LOVE OF A MONEYLENDER'S CHILD (PONDPHUWIN) *COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang