Twelve

1.1K 89 1
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading

.
.
.

"Pond"

Pond yang sudah memegang gagang pintu apartemennya terpaksa menghentikan aktivitasnya itu.

Phuwin berjalan mendekati Pond, dia kini berdiri tepat di samping Pond.

Pond beralih menghadap Phuwin, wajahnya tegas dan dingin.

"Kalo lu kesini buat ngasih sisa utang Pa lu, sorry gue sibuk. Lu bisa kasih lain kali" ucap Pond.

"Bukan, gue... Gue kesini buat minta maaf sama lu" balas Phuwin.

"Minta maaf apa? Huh!" Pond tersenyum miring.

"Gue yang selama ini salah kan? Gue selalu salah di mata semua orang. Jadi bukan salah lu, ini salah gue. Ga perlu minta maaf!" Tegas Pond.

"Gue sadar perkataan gue mungkin buat lu sakit tempo hari, gue juga sadar bukan mau lu buat jadi penagih utang gini, gue harusnya sadar dari awal..." Phuwin menatap Pond dengan sendu.

Pond yang melihat tatapan Phuwin seketika mengubah ekspresinya, dia jadi merasa bersalah pada pria di depannya.

"Khun Apo tadi kerumah..."

Pond yang mendengar itu terkejut, untuk apa Apo pergi ke rumah Phuwin?.

"Ngapain Pa kesana? Hah?"

"Dia ngasih tau gue, kalo kesehatan lu akhir-akhir ini turun, dia khawatir sama lu dan minta gue buat balik jagain lu" jelas Phuwin.

Wajah Pond berubah menjadi kecewa, dia kira ini keinginan Phuwin sendiri untuk pergi menemuinya.

"Kalo gitu ga perlu, gue bisa jaga diri gue baik-baik. Masalah Pa, biar gue bilang sendiri ke dia"

Pond kembali menghadap pintu apartemennya. Dia menekan kode apartemennya lalu membuka pintu apartemennya.

"Lu bisa balik, gue lagi gamau ketemu siapapun" dingin Pond.

"P-Pond tunggu, gue belum selesai" Phuwin kembali menahan Pond.

Pond menghela nafas, dia kembali menghadap Phuwin, menatap pria itu tanpa ekspresi.

Phuwin menurunkan perlahan tangannya yang menahan Pond.

"Lu perlu denger ini setidaknya sekali"

"Pond, entah perasaan apa yang menghantui gue selama ini. Semenjak gue tinggal bareng di apartemen lu dan deket sama lu, gue selalu punya perasaan aneh di hati gue, gue ga ngerti perasaan apa itu. Dan gue selalu ngerasa khawatir semenjak gue ga tinggal bareng lu lagi..." Phuwin menjelaskan isi hatinya.

Phuwin menunduk.

"Gue minta maaf soal perasaan aneh hati gue, gue tau lu bakal lebih ngejauh dari gue setelah ini. Tapi disisi lain gue lega, karna gue ungkapin ini"

Dia lalu kembali mendongak menatap Pond. Dia tersenyum simpul pada Pond.

"Ah ya, Khun Apo ngasih tau gue kalo kesehatan lu kurang baik akhir-akhir ini karna hubungan lu yang kandas ya sama Janhae?"

"Kalo lu butuh bantuan atau mau cerita apapun, lu bisa hubungin gue. Kalo lu ga butuh gue, lu bisa bilang sekarang biar gue ga ngeharapin buat ngebantuin lu"

Hening. Pond tak bereaksi apapun, padahal Phuwin menunggu pria didepannya untuk bereaksi.

"Oh... Lu ga butuh ya... Umm oke deh, kalo gitu gue balik dulu ya. Jaga kesehatan lu, soal sisa utang Pa gue bayar secepatnya, bye!" Phuwin melambaikan tangan.

THE LOVE OF A MONEYLENDER'S CHILD (PONDPHUWIN) *COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang