Nine

1.1K 97 6
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading

.
.
.

Phuwin masuk kedalam unit apartemen Pond setelah memencet sandi.

Jam menunjukkan pukul 11 malam, dia baru saja selesai bekerja paru waktu dan sempat mengunjungi makam ayah dan ibunya tadi, jadi dia pulang terlambat.

Phuwin berjalan kearah ruang tengah, tapi saat sampai disana dia melihat Pond yang tertidur lelap di rumah tengah itu.

Dia berjalan kearah Pond, Phuwin berjongkok untuk melihat Pond. Setelah memperhatikan wajah Pond selama beberapa saat, dia baru tersadar, pria di depannya ini lebih tenang dan jauh lebih tampan saat tertidur.

Phuwin tanpa sadar tersenyum tipis, dia bergerak mengambil selimut miliknya dan menyelimuti tubuh Pond.

Setelah itu Phuwin kembali berdiri, dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket karna seharian beraktivitas.

Pond perlahan membuka matanya, dia terdiam beberapa saat.

Sebenarnya dia tak benar-benar tidur, dia menunggu Phuwin pulang. Pond menyentuh selimut milik Phuwin yang menyelimuti tubuhnya, dia menatap kosong selimut itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah sekitar setengah jam berada di kamar mandi, Phuwin akhirnya keluar dengan pakaian tidurnya dan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil. Dia merasa lebih segar setelah mandi.

Langkahnya terhenti saat melihat Pond yang berdiri tak jauh darinya, menatapnya seolah ingin mematahkan lehernya.

"Kenapa lu ga bales chat gue?" Tanya Pond dingin.

"O-ohh itu... Ponsel gue habis batre" jawab Phuwin.

Pond berjalan mendekati Phuwin, dia kini berdiri hanya berjarak beberapa centi saja di hadapan Phuwin.

"Kenapa lu pergi siang tadi? Gue suruh lu tunggu"

"G-gue... Gue punya kelas, jadi gue buru-buru pergi" bohong Phuwin, dia berusaha membuat jarak dengan Pond yang menurutnya terlalu dekat.

Pond yang menyadari itu kembali berjalan mendekati Phuwin, dia memojokkan Phuwin.

Phuwin sudah tak bisa pergi kemana-mana, tubuhnya sudah menyentuh tembok di belakangnya.

Pond mendekatkan wajahnya kearah Phuwin, dia menatap bibir pink milik Phuwin.

Jantung Phuwin berdebar cepat, dia hampir tak bisa bernafas melihat Pond yang semakin dekat. Phuwin meremas kaos yang dia gunakan, dia lalu menutup kedua matanya rapat-rapat.

Setelah beberapa saat, Phuwin tak merasakan apapun. Dia perlahan kembali membuka matanya. Phuwin melihat Pond masih berada dihadapannya dan tersenyum miring keadaanya.

"Lu suka gue ya?"

Pond segera menjauhkan dirinya, dia menyilangkan tangannya di depan dada.

"Sorry ya, tapi gue gasuka sama lu. Jangan salah paham, perhatian yang selama ini gue kasih itu karna gue bertanggungjawab sama klien gue" jelas Pond.

Mendengar itu, hati Phuwin hancur seketika. Dia meremas semakin kuat ujung bajunya.

"Segera lunasin utang bokap lu dan pergi dari sini, gue gasuka ada parasit di tempat tinggal gue"

Setelah mengatakan itu, Pond pergi masuk ke dalam kamarnya, dia lalu mengunci rapat kamarnya.

Mata Phuwin memanas, dia menatap pilu pintu kamar Pond.

THE LOVE OF A MONEYLENDER'S CHILD (PONDPHUWIN) *COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang