Five

1.3K 113 0
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading

.
.
.

"Kondisinya lemah, dia harus tetap beristirahat sampai kondisinya kembali pulih"

"Berapa lama waktu yang dibutuhkan?"

"Saya tidak bisa memastikan itu, mungkin 1-2 Minggu kedepan" jawab dokter.

Pond menoleh kearah Phuwin yang ada diatas ranjangnya, memejamkan kedua mata dan infus yang terpasang di tangannya.

Pond memanggil dokter ke apartemennya untuk mengecek kondisi Phuwin yang terluka.

Kalau saja dia tak menyelamatkan Phuwin, entah apa yang akan terjadi dengan pria itu.

Flashback On

DORR!

Pond menembakkan pelurunya tepat mengenai salah satu preman disana, preman yang merebut tas Phuwin.

"Bajingan!" Umpat Pond dengan tatapan tajam menodongkan Pistol kearah dua orang lainnya.

Dua preman itu terkejut melihat temannya yang terkapar bersimbah darah akibat tertembak.

Tanpa pikir panjang, mereka berdua berlari untuk kabur.

Pond tersenyum miring, dia menoleh kearah Perth.

"Bunuh mereka berdua, lalu bersihkan mayatnya" perintah Pond.

Pond melempar pistolnya kearah Perth. Perth dengan sigap menangkapnya, dia mengangguk mendengar perintah dari Pond.

Perth bersama beberapa bodyguard keluarga Romsaitong berlari mengejar dua preman yang kabur itu.

Pond berlari kearah Phuwin yang sudah tak sadarkan diri, dia mengecek nadi di tangan dan leher Phuwin. Ternyata pria itu masih bernafas, walaupun kondisi pria itu sekarang sudah sekarat dengan beberapa luka di wajahnya.

Pond membereskan isi tas Phuwin yang berantakan, termasuk memasukkan amplop coklat dan Ponsel milik pria itu, Pond melihat layar ponsel Phuwin yang retak parah, sepertinya ponselnya sudah tak bisa digunakan, tapi Pond tetap memasukkannya kedalam tas. Setelah itu Pond menggendong Phuwin dan membawa pria itu kearah Mobilnya.

Flashback Off

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tuan Muda, mayat mereka bertiga sudah dibersihkan" ucap Perth.

"Bagus, jangan sampai polisi mencurigainya"

"Khap Tuan Muda, kalau begitu saya akan pergi. Kalau butuh apapun tolong hubungi saja saya" Pamit Perth.

"Hm, pergi kalau begitu"

Perth keluar dari dalam kamar apartemen Pond setelah melapor.

Pond kini beralih menatap Phuwin yang masih memejamkan matanya.

Ingatannya kembali pada kejadian tadi, dimana dia yang tengah mengawasi Phuwin dari jauh tiba-tiba melihat pria di hadapannya ini di dekati para preman dan dipukuli seperti itu.

Entah kenapa rasanya aneh, kenapa dia harus menyelamatkan Phuwin?

Kalau dia tak peduli, dia sudah membiarkan Phuwin di habisi oleh preman-preman itu.

Apa ini karna Phuwin masih tanggung jawabnya, karna hutang Tuan Yuen.

Ataukah memang karna hal lainnya?

Apa rasa khawatir Pond berasal dari lubuk hatinya?

Pond sendiri tak bisa memastikan itu.

⭐⭐⭐

THE LOVE OF A MONEYLENDER'S CHILD (PONDPHUWIN) *COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang