Eleven

1.1K 97 2
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading

.
.
.

Tok...tok...tok...

"Ck!" Phuwin berdecak kesal.

Hari ini sebenarnya Phuwin hanya ingin rebahan di kasur, tak ada jadwal kuliah karna dosen yang mengajar sedang berada di luar kota. Tapi karna pintu rumahnya di ketuk, Phuwin mau tak mau akhirnya bangkit dari kasur kesayangannya.

Fyi, kini Phuwin kembali ke rumah keluarganya, dia kembali membereskan barang-barang yang berada di rumah tua itu setelah beberapa saat tak di tempati. Apapun yang terjadi, Pa dan Mae Phuwin berpesan untuk tak menjual rumah itu.

Klikk...

Phuwin membuka pintu rumahnya, dia melihat seorang pria manis berkulit Tan juga beberapa orang pria tegap di belakangnya.

"Apa kau Phuwin Tangsakyuen?" Tanya Pria Tan itu.

Phuwin mengangguk polos.

"Bisa kita bicara di dalam?" Tanya pria itu lagi.

"A-ah silahkan" Phuwin mengizinkan pria Tan itu untuk masuk.

Sebelumnya pria Tan itu menyuruh bodyguard untuk menunggu di luar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Khun Apo, Sawatdii krab"

Phuwin terkejut saat mengetahui bahwa yang kini bertamu kerumahnya adalah Apo Nattawin Romsaitong yang merupakan nyonya besar Romsaitong sekaligus Papa Pond.

Apo tersenyum sekilas, dia lalu menyentuh bahu Phuwin.

"Santai saja" ucap Apo.

"K-krab" balas Phuwin gugup.

"K-khun.... J-jika anda kesini untuk menagih sisa hutang Pa, bisakah anda memberi kelonggaran waktu lagi? S-saya tau ini sudah lebih dari sebulan, tapi saya akan berusaha mencari sisanya, saya mohon berikan kelonggaran waktu Khun Apo" Ucap Phuwin memohon.

"Aishhh bukan, saya kesini untuk bertanya sesuatu" Apo menampilkan wajah bersemainya, dia sama sekali tak nampak seperti seorang penagih hutang.

Phuwin bernafas lega sedikit, setidaknya Apo memberinya sedikit nafas lega.

"Ada yang bisa saya bantu Khun, apa yang ingin Khun Apo tanyakan?"

Apo tersenyum ramah, dia mendekatkan dirinya dengan Phuwin.

"Saya dengar, kau pernah tinggal bersamanya di apartemen, benar?"

Phuwin terdiam sebentar. Dia lalu mengangguk sebagai jawaban.

Apo menghela nafasnya. Wajahnya berubah menjadi sedih.

"Memang kenapa Khun?" Tanya Phuwin penasaran.

⭐⭐⭐


Sea keluar dari unit apartemennya, dia akan mengambil paket online yang dipesannya di lobi apartemen.

Crangg!

Brukk!

Sea menoleh ke asal suara, dia terkejut melihat seorang pria yang jatuh terkapar dengan botol minuman keras yang pecah berserakan.

"Ouii, Pond!" Sea berlari kearah Pond yang tergeletak.

"Pond, Pond apa kau baik-baik saja, hah?!! Kau bisa dengar aku?!" Sea mengguncang tubuh Pond, berharap pria itu memberikan reaksi, tapi hasilnya nihil karna Pond tak bereaksi.

THE LOVE OF A MONEYLENDER'S CHILD (PONDPHUWIN) *COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang