00:7

140 19 0
                                    












💜














~affection~

Taehyung sedang fokus dengan soal matematika yang di berikan gurunya.Taehyung sangat benci matematika,dia tidak suka dengan yang namanya hitung menghitung.

"Jim kau ta-"ucap taehyung yang tethenti.Taehyung baru ingat bahwa jimin tidak bersamanya sekarang.Taehyung tersenyum mengingat bahwa dirinya ini sangat suka menyuruh jimin untuk mengerjakan soal matematika nya.

"Hey!kenapa kau senyum senyum sendiri?"tanya ara yang sedari tadi melihat tingkah taehyung.Taehyung menggeleng dan tersenyum tipis.

"Tidak apa apa..hanya ingat jimin saja.."ucapnya terfokuskan lagi dengan soalnya.

"Oh.."ucap ara.

"Semoga saja jimin baik baik saja di rumah..."

~affection~

"Ibu..sakit.."

Kacau.

Satu kata yang bisa diartikan untuk kondisi jimin saat ini.Jimin mati matian menahan rasa sakit di telapak tangannya.Kalian tau bagaimana panasnya sondok logam jika dia panaskan di atas api dan mengenai kulit?itu yang sekarang di lakukan yujin terhadap jimin.Merintih kesakitan,dan tersenyum bahagia melihatnya.

"Lain kali jangan membantah perkataanku!ini yang kau dapatkan sekarang!"yujin membuang sendok tadi dan menarik rambut jimin untuk ikut dengannya.Jimin dapat melihat ibunya yang membawanya ke kamarnya dan mengambil sabuk miliknya.Jimin sudah tau apa yang akan di lakukan yujin.

Yujin menggeret jimin masuk ke dalam kamar mandi dan menyalakan shower nya.Jimin menggigil kala air turun membasahi tubuhnya,apalagi mengenai telapak tangannya yang terluka tadi.

"Buka bajumu!"bentak yujin membuat jimin terlonjak.Jimin menggeleng keras,tidak mau membuka bajunya.

"Tidak mau?baiklah aku saja yang membukanya.."yujin merobek baju jimin dengan gunting dan mengambil sabuk yanh tadi dia bawa.

"Ini akan sangat menyenangkan..jimin.."

Ctas..
Ctass..
Ctass..

"Argh..sakith.."jimin menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakitnya.Bahkan bibirnya saja juga ikut berdarah karena gigitannya yang kuat.

"Karenamu!taehyung sekarang berani membentakku!"

Ctass..
Ctass..

"Seharusnya kau tidak lahir kedunia ini!dasar cacat!"

Ctass..
Ctass..
Ctass..

Sungguh menyakitkan mendengar ucapan yujin,bahkan lebih sakit dari pada cambukan yang ia terima.Menganggap dirinya cacat.Padahal dia sendiri yang sudah melahirkannya.Jika dia bisa,dia juga tidak mau lahir jika akan berakhir seperti ini.

Jimin meremat dadanya yang mulai sesak.Ingin berteriak,tapi yujin juga tidak akan menghentikan cambukannya bagaimanapun.Jimin membiarkan yujin mencambuki dirinya sampai dirinya lelah.

affection.                                                     [VMIN]🔰 (END).  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang