00:9

116 16 1
                                    





















💜



















~affection~


"Hiks... Maafkan aku tae..maafkan aku.. " Jimin menangis di dalam kamarnya setelah mengatakan bahwa dirinya bukan lagi saudaranya. Sejujurnya jimin tidak mau mengatakan hal seperti itu. Tapi entah atas dorongan apa jimin berani mengatakan hal seperti itu.

"Aku sangat ingin memelukmu saat ini.... Hiks... " Jimin menghapus air matanya yang tak henti hentinya keluar.jimin juga merasa sakit saat mengatakan hal itu kepada taehyung.

"Aku hanya ingin kau tidak memarahi ibu lagi karenaku... Kau sudah banyak melindungiku... Maaf.. Hiks.. " Jimin menghapus air matanya sekali lagi dan berusaha menetralkan nafasnya. Tangannya mencoba meraih obatnya yang berada di dalam laci.

Jimin mengeluarkan 3 pil dari botol tersebut dan menelannya tanpa bantuan air. Ia meletakkan  botolnya begitu saja sambil memejamkan matanya.Dia berpikir kapan dia akan selesai mengkonsumsi obat obatan terus seperti ini. Jimin berharap semua ini selesai dengan cepat.

~affection~

2 MINGGU KEMUDIAN.

Hari sudah berganti demi hari, malam berganti dengan pagi, pagi berganti dengan siang. Semua itu terjadi berulang ulang kali. Dan hal itu tak terasa sudah lama jimin  dan taehyung tidak saling berbicara. Membuat yujin yang melihatnya merasa aneh sekaligus senang. Dia senang bahwa taehyung perlahan sudah bisa tidak menganggap kehadiran jimin lagi. Itu berarti di semakin leluasa untuk menyiksa jimin.

Hal itu kerap terjadi saat yujin terus terusan memukul jimin. Dan saat ia melihat, taehyung hanya menatapnya tanpa menghalanginya. Membuat dirinya bangga atas perkataan nya 2 minggu yang lalu.

"Aishh... Dimana lagi dompet ku.. " Ucap taehyung sembari bertanya kepada dirinya sendiri. Dari tadi sore ia mencari dompetnya tapi ditemukan dimana mana. Taehyung mencari kesana kesini namun sama saja. Sampai sesuatu hal mengejutkan terjadi. Taehyung yang tidak sengaja memecahkan vas kesayangan punya ibunya. Taehyung hanya menatap pecahan beling beling itu saja tanpa berniat untuk membersihkan. Sampai pada akhirnya jimin datang dan kaget juga saat melihat apa yang terjadi. Jimin tau pasti taehyung takut akan dimarahi dengan yujin. Dengan segera ia memunguti sisa beling tersebut tanpa berkata apapun.

"Apa yang terjad-astaga!! " Yujin menghampiri jimin yang sedang membersihkan sisa sisa pecahan tersebut.

"Apa yang kau lakukan?! Vas kesayanganku! " Yujin langsung mendorong jimin yang membuat jimin harus menahan dirinya dengan tangannya agar tidak terjatuh ke depan, tapi sayang tangannya terluka terkena dengan beling beling tersebut.

"Dasar cacat! Selalu menyusahkan! Bisa bisanya kau memecahkan barang berharga ku hah! "

"Maaf.. Aku tidak sengaja... " Ucap jimin tanpa menoleh sedikitpun ke yujin. Hal itu membuat yujin kesal.

"Tidak ada sopan santun! " Yujin menarik rambut jimin sampai jimin berdiri dan menghadap ke yujin.

"Dengan santainya kau mengatakan tidak sengaja... " Yujin mengambil salah satu dari pecahan tersebut dan menggoreskan nya ke pipi jimin. Membuat jimin meringis dalam hatinya. Taehyung yang biasanya menahan sikap ibunya memilih untuk diam melihatnya.

"Lain kali gunakan sopan Santanmu kepada orang tuamu.. " Jimin tertegun mendengar perkataan yujin. Sejak kapan dirinya menganggap sebagai orang tuanya? Bukankah dari dulu dirinya tidak di anggap anak?.

affection.                                                     [VMIN]🔰 (END).  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang