00:24.

137 9 1
                                    














Affection

"Kemana anak anak itu..sudah 3 jam mereka keluar.." gumam yujin yang tengah menunggu anak anaknya pulang.Ia meraih hpnya dan mencoba untuk menelepon anaknya.Tapi sebelum ia menyalakan hpnya,anaknya sudah meneleponnya.

"Halo taehyung..kau kemana saja?ibu sud-"

"Aku di rumah sakit,jimin drop bu.."

"A apa..I ibu akan segera kesana..tunggu ibu oke.."

Yujin buru buru menutup teleponnya dan bergegas untuk pergi ke rumah sakit. Selama perjalanannya,yujin tak henti hentinya meramalkan doa untuk jimin.Begitu juga dengan paman lee,walau tidak terlalu dekat,tapi kebaikan jimin akan selalu melekat di hatinya.

Setelah 45 menit perjalanan,yujin pun sampai pada tempat yangia tuju.Yujin menanyakan keberadaan pasien yang baru saja datang tadi dengan ambulance.Setelah mendapatkannya, yujin berlari tergesa mencari keberadaan taehyung.

"Taehyung..!" panggil yujin membuat taehyung menoleh.Dirinya dibawa mendekat dan memeluk yujin erat.

"Hiks..ibu,jimin akan baik baik saja kan.." isak taehyung dalam dekapan yujin.

"Jimin akan baik baik saja..percayalah.." yujin rasanya juga ingin menangis dengan keadaan jimin,tapi ia harus tetap terlihat kuat untuk taehyung.

"Keluarga pasien park jimin?" panggil dokter dengan suara sedikit keras yang mampu membuat yujin dan taehyung melepas pelukan Mereka.

"Kondisi jimin tidak bisa dikatakan baik baik saja,penyakitnya sudah benar benar tidak bisa di selamatkan lagi..kondisi jimin juga bertambah buruk.detak jantungnya semakin melemah,saya harap kalian bisa menemani jimin untuk saat ini.karena pihak kami sudah tidak bisa melakukan apa apa lagi..maaf.." Taehyung semakin terisak mendengar penuturan dokter yang selama ini mengurus jimin.

Yujin hanya bisa menghela nafas pasrah nya,tidak tau mau bagaimana lagi.Bersujud sujud untuk menyembuhkan jimin jga tidak bisa.Memberikan jantungnya kepada jimin?belum tentu bisa.Ia hanya pasrah dengan kehendak tuhan.Bagaimanapun ini sudah takdir.Ia harus ikhlas menerima.

"Tidak apa apa..terimakasih sudah mau menolong jimin..terimakasih banyak.." lirih yujin dan membiarkan dokter untuk pergi dan juga suster yang lain.

Yujin mengajak taehyung masuk,jimin sudah membuka matanya.Tatapannya kosong,bahkan saat mereka mendekat pun jimin tidak bergerak sama sekali.

"Jimin..." lirih taehyung sambil menggenggam tangan jimin. Jimin hanya menggerakkan matanya melihat taehyung yang berderai air mata.Untuk sekedar berbicara saja lidahnya sudah kaku.Ia mengangkat tangannya perlahan menghapus air mata taehyung.

"Kau kembali membuatku khawatir jim..kau tidak boleh melakukan hal seperti ini lagi,lain kali berteriak lah jika kau merasa sakit..y ya.." jimin hanya bisa tersenyum di balik nasal cannula nya.

"Ja..ngan mena..ngis..jangan.." lirih jimin.Yujin tidak berani mendekat,ia takut melihat keadaan jimin kembali membuatnya sesak.Ia tidak mau menangis di hadapan anak anaknya.Tapi belum mendekat saja,air matanya sudah keluar.

Jimin yang tak sengaja menangkap keberadaan yujin pun mencoba untuk memanggilnya.

"I..bu.." taehyung menoleh ke arah yujin,yujin langsung menghapus air matanya saat taehyung menoleh ke arahnya.Yujin berjalan mendekat dan berdiri di samping kiri jimin.

affection.                                                     [VMIN]🔰 (END).  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang