Chapter 4

5.7K 512 39
                                    

.  .  .

Kyyaaaaaa

Seluruh mahasiswa kembali dihebohkan dengan penemuan mayat wanita tergantung didepan gerbang kampus.

"C-cheng Xiao" ucap salah satu temannya.

Tubuhnya mendadak lemas seperti jelly saat melihat tubuh sahabatnya tergantung didepan gerbang kampus dengan kondisi yang mengenaskan.

Jari-jari tangan terpotong, mulut di jahit serta kedua mata yang di congkel keluar dari tempatnya.

Xiao Zhan melangkah masuk kedalam gedung dengan santai tanpa mempedulikan mayat yang tergantung didepan gedung tersebut.

Ia tersenyum tipis lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Wang Yibo yang baru saja tiba menghentikan langkah.

"Orang ini sungguh berani tidak takut tertangkap!" seru Yibo.

"Hmm... Menarik.." gumamnya dan melangkah pergi menuju ruangan Haikuan.

Setelah tiba Wang Yibo masuk kedalam tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Bunny..." ucap Wang Yibo dan berjalan mendekati Xiao Zhan.

"Ge... Hiks..." ucap Xiao Zhan dengan air mata yang mengalir.

"Hei... Ada apa bunny? mengapa kau menangis?" Wang Yibo mengusap air mata Xiao Zhan kemudian ia menatap Haikuan tajam.

"Aku juga tidak tahu! Saat aku tiba dia sudah ada di ruangan ku dan menangis" jelas Haikuan.

"Bunny ada apa hum?" Wang Yibo bertanya membawa Xiao Zhan kedalam pelakunya.

"Cheng Xiao hiks... Aku tidak menyangka ka.. Hiks.. Kalau dia akan mati juga... Hiks..." ucap Xiao Zhan terisak pilu.

"Aku takut... Hiks.. Ba.. Bagaimana jika aku yang jadi korban selanjutnya" ucap Xiao Zhan lagi semakin merapatkan tubuhnya pada Wang Yibo.

"Tenanglah bunny, ku pastikan  orang itu tidak bisa menyentuh mu!" ucap Wang Yibo mengusap pelan punggung Xiao Zhan.

Setelah merasa tenang Xiao Zhan melepaskan pelukan sang suami.

"Ge.. Akhir-akhir ini aku selalu di ikuti seseorang" ucap Xiao Zhan tertunduk sedih.

"Siapa?" tanya Wang Yibo.

"Dia salah satu senior yang selalu mem-bully ku, aku juga tidak tahu mengapa dia mengikuti ku dan selalu mengawasi ku" ucap Xiao Zhan masih setia menundukkan wajahnya.

Wang Yibo yang mendengar penuturan sang istri seketika rahangnya mengeras dan itu tak luput dari pandangan Xiao Zhan.

"Maafkan aku senior, kau telalu banyak mengetahui rahasia ku" monolog Xiao Zhan menyeringai tipis.

"Ge aku takut bagaimana jika senior itu membunuhku" ucap Xiao Zhan dengan wajah sedih dibuat-buat.

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi" ucap Wang Yibo.

Beloved Wang's [ YIZHAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang