Chapter 29 🔞🔞

2.8K 226 19
                                    


.  .  .

Drtt... Drtt... Drtt...

Ponsel Daniel bergetar menandakan sebuah pesan masuk.

Mengambilnya lalu membukanya. Sedetik kemudian ia matanya membulat serta rahangnya mengeras.

Ternyata pesan tersebut berisi gambar tubuh bawahannya yang telah terpotong-potong menjadi beberapa bagian serta sebuah pesan peringatan untuk dirinya dari Wang Yibo.

Brakk!

"Brengsek!! Wang Yibo aku pasti akan membalasmu!" Geramnya, sambil menggebrak meja di depannya.

Kemudian ia mengambil kembali ponselnya lalu menghubungi seseorang.

"Aku butuh bantuanmu" ucapnya setelah panggilan terhubung.

"Bantuan? Siapa lagi yang menjadi targetmu saat ini?!" Seru seseorang di seberang telepon.

"Aku ingin menghancurkan White Dragon dan Black Wolf" ucapnya.

"Apa??  Jangan bilang kau masih menginginkan anak itu!"

"Ya" jawab nya singkat.

"What!! Are you creazy?! Apa kau tidak ingat dengan A-yao? dia mati karena ide gila mu Daniel!"  Seru orang tersebut mulai kesal.

"Jangan ingatkan Aku dengan anak tidak berguna itu!" serunya tak suka.

"Cihh... Aku salah mempercayakan A-yao padamu. Kau bahkan membuatnya membenci Ibu dan saudaranya sendiri bahkan membuatnya membunuh kembarannya demi rencana gilamu itu!"

"Berhentilah mengoceh hal yang tak jelas! Jika kau tak bisa membantuku, aku akan melakukannya sendiri!" ucapnya mematikan panggilan secara sepihak. Setelahnya ia beranjak pergi dari apartemen miliknya.

Ia melajukan mobilnya menuju sebuah bangunan besar bak istana, di dalamnya terdapat beberapa para mafia besar dari berbagai negara telah menunggu dirinya. Mereka menyusun rencana bersiap menyerang dan menghancurkan Dragon White dan Black Wolf.

Sementara itu di kediaman Wang, Wang Yibo meletakkan berkas yang baru saja ia baca lalu menatap sang istri tercinta Xiao Zhan.

Merasa di tatap Xiao Zhan mengangkat kepalanya lalu menyeringai evil lalu beranjak naik kepangkuan sang suami.

"Apa kita harus melibatkan mereka juga? Kau sudah lihat sendirikan kemampuan kedua putra mu itu" ucap Xiao Zhan membelai rahang tegas Wang Yibo.

Setelah seminggu dirawat dirumah sakit, A-yuan sudah diperbolehkan pulang.

Selama beberapa hari dirumah, tanpa diketahui oleh Yibo dan Zhan, kedua anak itu selalu memasuki ruang bawah tanah rumahnya dan keluar dari sana dengan pakaian penuh dengan noda darah.

Wang Yibo yang penasaran dengan kematian para tahanannya pun memasang CCTV dan melihat apa yang terjadi saat ia sedang tak berada dirumah.

Awalnya ia terkejut melihat aksi kedua putranya lalu kemudian ia tersenyum puas melihat kemampuan keduanya.

"Grrm... Boleh, aku ingin melihat sampai dimana kemampuan mereka" ucap Yibo menangkap tangan Xiao Zhan lalu mengecupnya.

Beloved Wang's [ YIZHAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang