Chapter 15

2.8K 318 31
                                    

. . .

Di ruangannya Xiao Zhan berbaring meringkuk.

"Akh... Sakit..." pekiknya tertahan memegangi perutnya.

Tubuhnya bergetar serta Keringat dingin mengalir menuruni pelipisnya, bibirnya terlihat pucat dan bergetar.

"Tolong... Akkhh..." ucap Xiao Zhan lemah.

"Tolong... Siapapun tolong aku..." ucapnya lagi.

"Akh.. Sakit.. Hiks.. Tolong... Hiks.." Isaknya.

Brak!!

Tiba-tiba saja pintu terbuka dengan kasar.

Wen Rouhan masuk dan terkejut saat melihat tempat tidur dan celana yang digunakan Xiao Zhan berdarah.

"Darah!" serunya tak percaya.

Tak lama beberapa anak buahnya datang ke ruangan dimana bos-nya berada.

Beberapa saat yang lalu mereka melihat Wen Rouhan berlari dengan tergesa-gesa menuju kamar Xiao Zhan.

Mereka cukup terkejut saat keadaan Xiao Zhan yang bisa dikatakan tidak baik baik saja.

Wen Rouhan menatap salah satu bawahannya.

"Apa yang kau lakukan hah? Kau membuatnya dalam bahaya! Kita membutuhkan dia untuk memancing Wang Yibo agar keluar dari sarangnya" ucapnya menarik kerah baju bawahannya tersebut.

"S-saya t-tidak me-melakukan apa apa bos" jawabnya terbata.

"Jika kau tidak melakukan sesuatu padanya lalu kenapa dia bisa seperti itu" tunjuk nya pada Xiao Zhan yang masih meringkuk menahan sakit.

"A-ampun bos.. Saya tidak tau apa yang terjadi padanya" ucapnya jujur.

Saat ia membeli makanan yang diminta oleh bos-nya itu, ia tak mencampur apa pun pada makanan mau pun minuman Xiao Zhan.

"Arrrggghhh... Sial..." umpat nya mengacak rambutnya.

"To-tolong... Aku... Akhh..." pekik Xiao Zhan semakin lemah.

Tak lama ia pun kehilangan kesadarannya.

"Yakk.. Hei.. Hei bangun" Wen Rouhan menepuk-nepuk pipi Xiao Zhan.

"Gawat tubuhnya dingin sekali" ucap nya lagi.

"Bos kita bawa ke rumah sakit saja" ucap bodyguard-nya memberi saran.

Wen Rouhan mendelik tajam "Apa kau gila hah! Diluar sana banyak anak buah Wang Yibo yang mencari keberadaan kita, jika kita membawanya ke luar dari sini kita akan dalam bahaya" teriaknya.

"Lalu apa yang harus kita lakukan Bos?" tanya salah satu bawahannya lagi.

"Aku tidak tahu" jawab Wen Rouhan prustasi.

"Bagaimana kalau kita bunuh saja dia, jika musuh bos itu bertanya, Bos bilang saja dia sudah mati. Bukankah tujuan bos menangkapnya ingin balas dendam atas kematian Tuan muda, Bos" ucap satunya lagi memberikan usulan.

Seketika Wen Rouhan menyeringai dan menatap tubuh lemah Xiao Zhan.

"Kau benar, kita bunuh saja dia! Kalian cepat seret dia ke ruang bawah tanah" ucapnya memberi perintah.

Beloved Wang's [ YIZHAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang