Chapter 9

3.5K 360 27
                                    

. . .

Tiga jam kemudian

Xiao Zhan akhirnya meminta anak buahnya berhenti.

Kemudian ia beranjak dari posisinya dan berjalan mendekati Yang Zi yang tak sadarkan diri. Ia menepuk-nepuk wajah Yang Zi.

"Hei... Bangunlah sampai kapan kau akan  terus tertidur" ucap Xiao Zhan berjongkok di hadapan Yang Zi.

Ngghh...

Yang Zi membuka matanya perlahan tubuh dan kemaluannya terasa sakit.

Kemudian ia menatap horor pada Xiao Zhan yang berada di hadapannya dengan  sebuah pisau lipat tipis dan tajam ditangannya. Ia segera beringsut mundur tubuhnya bergetar ketakutan.

"Apa kau takut?!" serunya menatap Yang Zi kemudian tersenyum tipis.

"Tenanglah ini tidak akan sakit. Aku hanya mengambil beberapa bagian tubuhmu yang telah berani menyentuh milikku.

Yang Zi membulatkan matanya tak percaya saat mendengar penuturan Xiao Zhan. Mengambil beberapa bagian tubuhnya yang telah berani menyentuh miliknya. Itu artinya Xiao Zhan akan memotong jari dan beberapa bagian tubuhnya. Pikirnya.

Kemudian ia semakin beringsut mundur serta memegang jari dan tangannya.

Xiao Zhan yang melihat itu hanya menyunggingkan senyum tipis dan semakin mendekat kearah Yang Zi, lalu menarik jari telunjuk Yang Zi dan memotongnya.

Aaargghhh

Teriak Yang Zi saat jarinya terpotong. Kemudian Xiao Zhan beralih kejari satunya lagi dan terdengar lagi teriakan memilukan dari Yang Zi. Begitu seterusnya hingga semua jari-jari Yang Zi terlepas dan wanita itu jatuh tak sadarkan diri lagi.

"Aaiss... Kenapa kau senang sekali pingsan? Ini sama sekali tidak seru" ucap Xiao Zhan kembali membangunkan Yang Zi dengan menepuk pipi Yang Zi sedikit keras, dan itu sukses membuat Yang Zi terbangun.

"Kita lanjutkan... Tapi kau jangan pingsan dulu aku belum puas bermain denganmu!" seru Xiao Zhan menampilkan senyum manisnya hingga gigi menampilkan kelincinya.

Kemudian ia memegang kedua pipi Yang Zi lalu memasukkan pisau tersebut kemulut Yang Zi.

Sraakk

Lidah Yang Zi terpotong dan membentuk sobekan besar dari bibir hingga ke wajahnya.

Seketika Yang Zi memekik kesakitan serta darah mengalir dari pipi dan bibirnya.

Xiao Zhan beranjak dari posisinya dan mengambil peralatan medis yang ia bawa tadi.

Kemudian ia mengeluarkan peralatan jahatnya yang biasa ia gunakan menjahit luka seseorang.

Ia berjalan mendekati Yang Zi kembali dan mencengkram kuat wajah wanita tersebut lalu menjahitnya.

Teriakan dan lolongan terdengar dari gedung tak terpakai tersebut.

Beberapa saat kemudian Xiao Zhan menyelesaikan acara jahit menjahitnya dan tersenyum puas.

"Mata ini apa aku harus menghilangkannya juga, karena telah berani menatap milikku!" seru Xiao Zhan.

Beloved Wang's [ YIZHAN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang