07

2.1K 308 14
                                    

Shani berdiri dipersimpangan dia berhadapan langsung dengan putrinya azizi, tangannya berusaha meraih namun azizi justru melangkah mundur menjauhinya..

Shani tidak menyerah dia terus berusaha menggapai azizi namun azizi tetap memundurkan langkahnya..

"Kenapa kamu menjauhi bunda nak? Maafkan bundamu yang bodoh ini.. " shani jatuh bersimpuh dalam tangisannya yang memilukan

"Engkau telah membuangku.. Engkau telah membiarkan  aku hidup dengan perasaan iri pada anak-anak yang disayangi ibunya.. Kenapa engkau tega membiarkan semua itu.. "

Shani melihat tangannya dan memukul-mukulkan tangan itu pada wajah dan tubuhnya. Azizi mendekat dan menahannya "apa yang engkau lakukan? Apa engkau pun tega membuatku menjadi anak durhaka dengan membiarkan engkau menyiksa dirimu sendiri? "

"Apa yang bisa bunda banggakan dengan semua ini, jika bunda saja belum bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak nya.. Bunda malu, bunda malu pada tuhan yang bunda abaikan titipannya.. Bagaimana bunda bisa membawa tubuh ini menghadap tuhan jika tubuh ini, diri ini telah melakukan banyak kesalahan.. Kekeliruan.. "

Azizi mencium tangan shani "walaupun engkau meninggalkan aku.. Tapi engkau tetaplah ibuku, surgaku.. Aku hanya seorang anak yang memprotesmu, aku seorang anak yang sedang terluka.. Tapi anak ini tidak bisa membiarkan engkau terluka.. Maafkan zee bunda.. Maafkan atas kekecewaan zee.. Maafkan zee bunda.. "

Azizi ingin mencium kaki shani, tapi tangan shani meraih tubuh azizi dan memeluknya. Mereka berdua menangis sejadi-jadinya..

Mata shani terbuka semua orang berkumpul mengelilinginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata shani terbuka semua orang berkumpul mengelilinginya. Christy menangis memeluk tubuhnya "hiks.. Akhirnya mami sadar hiks.. Hiks.. Jangan tinggalkan kitty mami hiks hiks.. Kitty takut hiks.. "

Shani bingung kenapa anaknya mengatakan hal itu padahal setau dia, shani sedang memeluk azizi tapi ketika membuka mata seolah semuanya berubah dalam sekejap..

"Sayang kamu sudah tidak sadar selama 2 hari.. Mas saat pulang jemput christy menemukan kamu jatuh pingsan di kamar mandi dan saat itu kamu tidak sadarkan diri.." mendengar ucapan oniel, shani baru sadar jika dirinya ada dirumah sakit..

"Shani.. Kamu kenapa sayang? Kenapa kamu bisa pingsan? "Tanya mamahnya

Shani melirik suaminya namun dia tidak ingat apa pun. Dia hanya ingat dia bertemu dengan azizi itu saja..

"Sudah mah biarkan shani istirahat.. Dia baru melewati masa kritisnya" ucap sang papah

Oniel mencurigai sesuatu pada istrinya karna saat dia menemukan shani pingsan disana banyak sekali obat yang berserakan hanya saja oniel tetap diam agar semuanya menjadi rumit..

Oniel pun baru saja tau jika shani mengonsumsi obat penenang dari dokter psikiater beberapa bulan ini. Dokter yang mengenali oniel itu sempat bertemu oniel semalam dan menceritakan tentang istrinya yang selalu rutin menemuinya dalam keadaan stress berat..

Maka dari itu dalam pertemuan singkat itu, dokter tersebut mulai menanyakan perihal masalah di keluarganya karna setiap shani datang dia selalu menangis dan menangis bahkan dia menyalahkan selalu dirinya..

Dokter itu takut ada masalah dirumah tangga temannya itu sehingga ketika bertemu secara tidak sengaja, barulah di hari itu dia mengatakan hal-hal yang sebelum nya dia sudah berjanji tidak mengatakan hal apa pun pada oniel..

Oniel tidak tau istrinya mengalami semua itu, setau dia shani baik-baik saja dan dia tidak pernah melihat shani mengonsumsi obat apa pun..

Namun setelah tau hal itu dari dokter yang menangani shani sekaligus temannya. Oniel mulai memperhatikan shani dengan serius..

Oniel tau tekanan yang shani alami begitu berarti wajar jika shani perlu berdiskusi dengan psikiater..

Toktoktok..
Suara ketukan pun terdengar, oniel langsung membuka pintu terlihat azizi datang dengan buah di tangannya..

Papah dari shani terkejut melihat azizi namun dia tidak mengatakan apa pun karna jika dia sampai emosi rahasia besar itu diketahui oleh azizi sendiri..

"Selamat siang om.. "

"Ayok masuk nak.. "Ajak oniel

Azizi masuk dan tersenyum pada semua orang, azizi menyimpan buah itu dimeja di samping ranjang rawat shani..

Azizi mencium tangan shani " azizi senang tante telah sadar.. "

Air mata shani jatuh melihat azizi, rasanya ingin sekali memeluknya namun tidak sanggup..

"Sayang azizi setiap hari datang loh.. Dia begitu khawatir dengan kondisi kamu.. Dia selalu menemani kamu beberapa jam saja selama aku dan christy pulang sebentar.. "Cerita oniel

Shani memegang wajah azizi "terima kasih nak"suara shani gemetar

Azizi memegang tangan shani diwajahnya "sama-sama tante.. "

Jika azizi sumber kebahagiaan mu dan obat untukmu, akan aku lakukan apa pun agar dia selalu menemuimu walaupun aku harus menghadapi papah nantinya..

Bersambung

범인 ( Insan Biasa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang