Gracio memandang foto putrinya dalam bingkai foto yang selalu dia pajang di meja kerjanya..
Zee.. Ayah bersyukur bundamu melahirkan anak seperti kamu.. Kamu hadir sebagai kebahagian bagi ayah,Cinta ayah dan bunda tidak mungkin bisa menyatu lagi dalam fakta kehidupan tapi harus kamu tau, kamu adalah bukti nyata bahwa Cinta itu pernah menyatu kala itu..
Graio sesekali mengusap-usap bingkai itu dan menarik nafas panjang "lihatlah shan.. Dia tumbuh menjadi anak yang cantik juga mandiri.. "
Dilain tempat terlihat azizi sedang memakan bekal yang shani buatkan dikalasnya yang kosong. Kelas azizi kosong karna ada jamkos selama guru rapat..
Setiap kali azizi memakan bekal itu, air mata azizi jatuh. Dadanya sesak sekali, azizi iri pada christy yang memiliki ibu seperti shani..
Azizi selalu berandai-andai jika shani adalah ibunya tapi baginya mustahil karna ketika ibu kandungnya saja membuang dia bagaimana bisa dia mendapatkan ibu seperti shani..
Azizi memegang sendok dengan kuatnya ketika dadanya mulai terasa sakit, bibir azizi terlihat gemetar. Tangannya mengepal kuat sendoknya. .
Jika aku dilahirkan untuk diabaikan, kenapa bunda melahirkan aku???
Azizi tertunduk diantara bangku-bangku kosong yang ada dikelasnya..
Dirumah shani di sidang oleh papahnya dihadapan suaminya, oniel mendapatkan telepon dari sang mertua untuk pulang terlebih dahulu..
Oniel yang tampa pikir panjang, dia pulang dan mengatur segala jadwal meetingnya..
Sampai dirumah oniel sudah menyaksikan ketegangan antara ayah dan anaknya ini..
"Pah.. "Oniel mencium tangan mertuanya
"Oniel pinta anakmu menjauhi anak yang bernama azizi"ucapan papa tidak bisa ditebak
"Kenapa? "
"Ikuti saja.. Jika kau masih ingin bersama putriku"ancaman yang unfaedah
Shani diam saja, air matanya jatuh dan jatuh mendengar ucapan demi ucapan yang mencibir gracio juga azizi..
Oniel melirik istrinya "maaf pah saya tidak bisa.. "
"Tidak bisa? "Papah mulai naik pitam
"Christy berhak berteman dengan siapa pun sekalipun itu azizi.. Dia anak yang baik dan dia tidak memberikan pengaruh buruk untuknya jadi untuk apa saya menjauhkan mereka"ucap oniel
Oniel melirik istrinya "terlepas dari masa lalu.. Saya minta papah tidak ikut campur dengan pergaulan christy, saya tau apa yang terbaik untuk christy"
Papah tersenyum sinis"kamu akan menyesal mengatakan itu.. "
"Kenapa? Apa karna azizi anak dari shani? "Mendengar oniel mengatakan itu papah sempat terkejut..
Oniel melepaskan jasnya, melipat kamejanya dan duduk santai di samping istrinya "saya tau semuanya"
papah tiba-tiba mencengkeram tangan shani dengan kuat "KAU MENCERITAKANNYA"
"Apa yang harus shani sembunyikan lagi pah? Dada shani sudah terlalu sesak pah.. Pernah kah papah berfikir bagaimana perasaan shani saat ini? Apa papah memikirkan bagaimana shani menghadapi belenggu ini? "
Papah menarik tangannya dari shani dan pergi meninggalkan rumah anak menantunya. Shani menangis sejadi-jadinya dipelukan oniel..
Oniel tidak tau apa yang bisa dia lakukan, ini terlalu rumit.. Istri sekaligus sahabatnya ini begitu terluka bahkan sulit disembuhkan..
Setelah pertemuannya dengan sang ayah, kondisi shani menurun bahkan suhu tubuhnya sangat tingga. Sehingga oniel lah yang menggantikan shani menjemput christy disekolah..
Oniel menunggu christy diparkiran dan setelah menunggu beberapa menit akhirnya christy muncul bersama azizi..
"Omooo daddy jemput!!! Tapi Mami mana? "Tanya christy
"Mami demam.. Jadi daddy yang gantikan"
"Oh.. Uhm daddy perkenalkan ini azizi"christy memperkenalkan azizi pada ayahnya
Azizi memberikan salam pada oniel "saya azizi om.. "
"Saya selalu mendengar cerita kamu dari christy.. "Oniel begitu ramah tapi matanya tak henti melihat wajah azizi yang sekilas mirip istrinya..
Kamu cantik seperti shani muda dulu. Ujar oniel dalam batinnya
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
범인 ( Insan Biasa )
Cerita Pendek" Kan ku coba bertahan selamatkan cinta kita dari badai prahara "