Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shani membuka matanya setelah beberapa hari dalam masa-masa kritisnya. Shani tidak melihat wajah yang ingin sekali dia lihat..
Shani melirik kearah papahnya yang juga ada berada di sisinya, tangan Shani mengepal kuat setiap melihat papahnya..
Oniel yang melihat respon sang istri langsung tangan oniel menggenggam erat tangan Shani "tenang.." gerakan bibir oniel bisa Shani lihat saat itu
Christy yang begitu merindukan maminya pun langsung memeluk "Miss you mom.."
Perlahan emosi Shani kembali terkendalikan, tangan Shani membalas pelukan Christy. Shani belum bisa bicara karena masih ada alat bantu pernafasan di mulutnya..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Azizi mengalami tekanan luar biasa yang muncul dalam dirinya sendiri. Berhari-hari Azizi mengurung diri bahkan hanya untuk makan saja Azizi enggan..
Gracio takut melihat kondisi Azizi saat ini, gracio pun meminta bantuan papanya ashel untuk mendatangkan psikiater dan karena melihat kondisi Azizi yang memburuk papa nya ashel atau bos dari gracio mengirimkan dokter..
Dokter bernama Cindy berjalan mendekati Azizi yang terduduk dilantai dalam keadaan kamar yang gelap..
"Tinggalkan kami berdua saja pak.."
Gracio yang berdiri dibalik pintu pun langsung mengikuti perintah dokter Cindy. Dokter Cindy berjalan kearah jendela dan membuka gorden agar cahaya masuk kedalam kamar..
Dokter Cindy pun berjalan kembali kearah meja belajar Yang penuh dengan kertas. dokter Cindy membukanya satu persatu dan Cindy membaca satu persatu tulisan di keras yang tulisannya sama yaitu "i hate you mom"
Dokter Cindy menarik nafas ketika membaca setiap kata di kertas itu apa lagi ada tulisan di sebuah diary yang tulisannya seperti ini..
I was born to be thrown away, I was born to feel hatred for my own mother.If I was born only to be thrown away why did I have to be born???
Dokter Cindy mengusap air matanya , dia membaca diary itu hingga menitikkan air matanya Tampa dia sadari..
Dokter Cindy pun menutup diary itu lalu mulai mendekati Azizi dengan duduk disamping Azizi yang sepertinya tertidur dalam posisi kaki terlipat didada dan tangan sebagai kunciannya..
Dokter Cindy merapikan rambut Azizi dengan perlahan "anak secantik dia harus mengalami hal sebesar ini" sebelumnya dokter Cindy sudah tau apa yang terjadi karena gracio menceritakannya dahulu..
Azizi mulai terusik dengan tangan dokter Cindy , mata Azizi terbuka dan terkejut melihat dokter Cindy "kamu siapa? AYAHHHH.."Azizi memundurkan tubuhnya
"Kamu jangan takut.. aku tidak gigit"
"AYAHHHH.. AYAHHHH.."
Mendengar suara Azizi membuat gracio langsung masuk
"Ayah dia siapa AYAHHHH dia.." Azizi menunjuk dokter Cindy
Gracio memeluk azizi"iya nak.. ini ayah oke kamu jangan takut lagi.. tenang.."
"Dia jahat dia masuk kamar Zee Tampa izin"
"Tenang nak ini dokter Cindy.. ayah sudah izinkan dokter masuk jadi kamu tenang oke"
Melihat respon Azizi seperti itu membuat dokter Cindy yakin Azizi tipe anak yang begitu tertutup. Azizi seperti menghindari dunia luar..
Dari arah pintu papanya ashel dan ashel mengintip "pa kasihan Zee"
"Doakan saja Zee bisa pulih seperti dulu lagi ya.."
"Aamiin ashel berharap Azizi bisa bangkit dan melalui semua ini dengan kuat,ashel yakin pah.. Zee anak yang sangat kuat"
"Iya nak.. berdoa saja semoga dokter Cindy bisa membantu Zee pulih "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Azizi mulai tenang setelah meminum obat dan gracio menemaninya terus. Sebagai psikiater, dokter Cindy masih memantau kondisi sikis Azizi terutama sulit bagi dokter Cindy mengorek informasi dari Azizi karena Azizi tipe anak yang tertutup..
Mungkin satu hari tidak cukup, dokter Cindy akan terus datang dan berusaha masuk ke kehidupan Azizi agar Azizi merasa nyaman dan bisa bercerita dengan dokter Cindy nanti .. berdoalah.. semoga Azizi bisa bangkit lagi..