18

2K 356 17
                                    

Disore hari Tampa di temani siapa pun , Azizi kembali ke cafe dimana Christy bekerja.. Azizi memesan makanan pada pelayanan lain tapi dia ingin Christy yang menghantar..

Setelah menunggu beberapa saat Christy datang membawa makanan pesanan untuk Azizi, Christy tertunduk Tampa mau melihat mata Azizi yang terus melihat kearahnya..

"Selamat menikmati"

Azizi menahan tangan Christy "toy.."

Christy melepaskan tangannya dengan paksa dan berhasil terlepas.. Azizi melihat Christy pergi, apa yang dia lihat sungguh jauh berbeda dengan apa yang dia lihat dulu..

Azizi meyakini Christy tidak akan mau berbicara padanya sehingga Tampa Christy ketahui Azizi menunggunya hingga pulang kerja..

Sekitar pukul 3 Christy pulang kerja karna Christy sengaja mengambil shift pagi hingga sore karna dia ingin menemani Shani dimalam hari..

Christy pun pulang menggunakan ojek online, Azizi pun mengikuti dengan ojek online yang dia bayar lebih untuk mengikuti Christy..

Tidak perlu waktu lama akhirnya motor Christy berhenti di rumah sakit jiwa, Christy masuk kedalam rumah sakit..

Karena penjagaan yang begitu ketat Azizi tertahan oleh satpam, menurut satpam yang boleh menjenguk dijam-jam hanya keluarga saja..

Azizi bingung bagaimana cara dia masuk "uhm saya.. saya Zee anak sulung dari pasien yang bernama Shani tadi adik saya sudah masuk duluan pak.. saya datang terlambat"

Dari jauh satpam melihat dokter Cindy yang memberikan kode agar Azizi diperbolehkan masuk meskipun tidak memiliki kartu jenguk yang biasa dibawa ketika menjenguk pasien..

"Baiklah.. silahkan masuk"

"Terima kasih pak.."Azizi pun pergi Tampa tau arah ke jika dia bertanya soal kamar mungkin satpam akan curiga..

Azizi mencari kesana kemari namun dia tidak bisa menemukan dimana Christy "Toya dimana ya?"

"Mami plisss mi.. hiks hiks mami jangan salahkan diri mami lagi hiks.. hiks.. mamiiiii hiksss"mendengar suara yang tidak asing lagi dari salah satu ruangan membuat Azizi penasaran mengintip dan betapa terkejutnya dia melihat Christy menangis ketika melihat kondisi Shani yang selalu menyalahkan dirinya..

"Aku yakin tuhan akan menuntun hatimu untuk datang"suara dokter Cindy mengejutkan Azizi

"Kak.."

"Inilah yang ingin kakak perlihatkan.. kakak sengaja mempertemukan kamu dengan Christy karna semua ini.. "dokter Cindy melihat ke dalam ruangan..

"Rasa bersalah yang besar dan tekanan dimasa lalu membuat Bu Shani seperti ini.. "lanjut dokter Cindy

Christy semakin histeris ketika Shani mulai memukuli dirinya karna menurut dia , dia bukanlah ibu yang baik..

"No mami.. jangan lakukan itu hiks.. mami plisss..."

"Tangan ini tidak mampu melindungi anak-anakku hiks.."Shani memukul tangan yang Christy pegang

"Mami stop mami hiks.."

"Lepassss lebih baik tangan ini hancur dari pada dia tidak bisa melindungi anak-anakku"

Azizi dengan sendirinya masuk lalu membantu Christy memegangi tangan Shani, Christy terkejut dengan kehadiran Christy..

Cindy sengaja meminta perawat untuk tidak datang keruangan Shani karna dia ingin kedua anak itu yang menyembuhkan Shani karna Shani tidak gila dia hanya butuh kepercayaan diri nya kembali dan itu ada pada anak-anak nya..

"Jika bunda terus menyakiti tangan ini bagaimana bunda meraih tanganku lagi"ucapan Azizi menghentikan Shani..

Shani melirik Azizi, air matanya jatuh seketika ingatannya pun tiba-tiba muncul "Zee.."

Shani melirik kearah Christy "Christy.. kamu menangis nak.. maafkan mami sayang..maafkan mami"Shani mengusap air mata Christy juga Azizi..

"Mami gak perlu minta maaf hiks.. mami gak salah apa pun.."Christy memeluk Shani yang tiba-tiba tenang

Azizi bersimpuh memegangi kaki Shani "maafkan Zee bunda hiks.. Zee egois,Zee terlalu mementingkan rasa sakit Zee Tampa ingin tau rasa sakit bunda hiks.."

Hati Shani terhenyak mendengar suara alembut Azizi dengan isakan yang memilukan "nak.. "

Shani meraih tangan Azizi lalu memeluk kedua putrinya "hanya kalian yang mami miliki.. hanya kalian yang membuat mami bisa hidup hingga detik ini.. mami tidak gila hiks Zee.. mami tidak gila Christy.."

"Iya Christy tau mi.. maafkan Christy karna membawa mami kesini karna Christy bingung bagaimana mengobati mami.. "

Dokter Cindy masuk kedalam ruangan tersebut "Zee Christy sebenarnya obat yang paling ampuh untuk ibu kalian adalah kalian sendiri.. Bu Shani memang terkadang suka melamun atau menyalahkan dirinya sendiri semua ini karna tekanan yang terus menumpuk dihatinya.. tapi Bu Shani masih mengingat kalian buktinya dia bercerita banyak hal dalam buku ini"

Dokter Cindy memberikan buku diary yang sengaja Cindy berikan untuk Shani dan kini dia berikan pada anak-anak nya..

"Kamu tau sendiri Christy walaupun mami kamu seperti ini beliau masih memperhatikan kamu menanyakan kondisi kamu.. memang Tampa sadar dia selalu melamun dan merasakan tekanan itu kembali tapi selebihnya semua baik-baik saja bukan.."

Christy mengangguk karna faktanya Shani memang masih mengingat dirinya, Christy melihat Azizi "zoy.. ayahmulah yang membantu aku membawa mami kesini untuk berobat"

"Ayah?"

"Iya ayah Zee"gracio muncul dari balik pintu

"5 bulan lalu ayah bertemu dengan Christy dan dia menceritakan banyak hal.. termasuk dia bercerita soal maminya yang harus berobat jalan untuk kejiwaannya..Tampa pikir panjang ayah berdiskusi dengan dokter Cindy dan ini yang terbaik"

Shani memegangi tangan kedua anaknya dan gracio mendekati Shani "sudah aku katakan semua bukan salah kamu.. kamu ibu yang baik untuk mereka dan kamu ibu yang terbaik.. hapus segala keresahan itu.. bangkit untuk mereka.."

Gracio menyatukan semua tangan "kalian berdua bisa membuat ibu kalian kembali pulih.. yakinlah ibu kalian bisa seperti dulu.. kepercayaan dirinya ada pada kalian.."

Azizi dan Christy saling pandang dan memeluk Shani erat"Zee janji yah Zee akan bantu Christy mengobati bunda.. Zee akan menebus kebodohan Zee dimasa lalu"

"Ini baru anak ayah.. "gracio begitu bangga dengan keluasan hati anaknya..

Gracio sedari dulu yakin jika Azizi hanya marah sesaat, namun semarah apa pun dia ,Zee tidak bisa melihat Shani terpuruk seperti ini dan semuanya terbukti..

Bersambung

범인 ( Insan Biasa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang