Rawat - (Season 2)

706 18 0
                                    

                          Pagi ini, kesatu minggunya Sean dirawat oleh Satya.
Sean jatuh sakit sejak awal libur semester, hari hari ia jalani sambil merenung, dengan kondisi badannya yang sakit. ''Sean? Kamu dimana? ayo minum obat dulu Sean!'' Cari satya, sambil membawa segelas air juga obat yang harus diminum Sean. ''Satya! Aku dikamar!'' Teriak Sean


                       ''Dicariin juga, perasaan tadi di ruang tamu'' Kata Satya sambil memasuki kamar 
''Aku gamau minum obat..''Sean menolak saat melihat Satya membawa obat yang harus Sean minum.
''Ayo minum.. Mau sembuh ga?'' Satya mengambil sendok yang ia bawa. ''Mau, tapi kan obatnya pahit?!'' ''Lihat aku biar manis'' ''IH NAJISS!!'' Sean berteriak.
''Udah dong.. Ayo minum obatnya ya?  aku dimarahin mamahmu nanti.'' Ujar Satya sambil menarik tangan Sean perlahan.

                      ''Tuhkan masih panas, cepet minum! terus langsung tidur'' Tambah Satya sambil meraba tangan Sean yang hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                      ''Tuhkan masih panas, cepet minum! terus langsung tidur'' Tambah Satya sambil meraba tangan Sean yang hangat. ''Gamau.. Obatnya tuh pahit Satyaa!''
Sean keras kepala, dia tak mau meminum obatnya demi kesehatannya. Sean berusaha membuat Satya luluh dengan kelakuannya itu, menaruh kepalanya didada Satya, sambil mengeluh kecil tentang hal sepele. Yaitu obatnya yang memiliki rasa pahit. 

                     ''Gausah begitu, mau sembuh ga?'' Satya mengelus rambut Sean yang tersaji dihadapannya. ''Mau..'' ''Yaudah diminum ya obatnya?''
Satya memegang dagu Sean, lalu mengarahkannya kepandangan matanya. Sean pun langsung menggelengkan kepalanya mendengar perkataan lelaki yang ada dihadapannya.


''Gamau! dasar ga peka''

Sean menarik jemari Satya yang ada di pahanya itu perlahan. Lagi lagi sambil memberi rayuan agar gagal meminum seteguk obat. Dengan cara menaruh kepalanya di pundak Satya yang lebar. ''Mahendra Sean.. ?'' Bisik Satya perlahan. ''Pratama Satya Adiasta!'' Balas Sean. 
Sontak Satya pun tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh lelaki manis yang ada didepannya saat itu.


''Udah ah! ayo diminum obatnya, nanti aku temenin disini'' 

                        ''Muka muka pembohong.. Gamau!''

''Kapan aku pernah bohong?''

Perdebatan mereka tak usai, hingga Sean lelah adu mulut dengan Satya. Lalu Sean menuruti perintah Satya, yaitu meminum obat.










(𝐅𝐘𝐈: 𝐒𝐚𝐭𝐲𝐚 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢, 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐝𝐢𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐮𝐚 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐧𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐒𝐞𝐚𝐧.)

MARGA. | JAYWON 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang