''Satya, Kamu tahu nggak kenapa Sean pingsan, luka luka lagi?'' Juan bertanya kepada Satya sambil mengernyitkan jidatnya. ''Bahkan lebih parah tadi pas di kelas ka Reyhan, Ya ga parah sih tapi ada darahnya dikit'' Satya menjelaskan panjang x lebar x alas x tinggi ''EKHEM!'' Ricky memberi kode kode sambil memberikan ''Side Eye'' Bahwa ia merasa telah dikacangi. ''Eh, maaf maaf''Juan meminta maaf sambil menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak terasa gatal.
Satya merenungi temannya yang sedang pingsan dihadapannya itu. Sambil menunduk, dan berpikir. ''Sean apain kakak kelas nya lagi coba, sampe jadi begini.'' ''Kayaknya kita harus minta maaf deh?'' Juan memberi opini ''Kenapa emang?'' Dari situlah Juan juga melakukan hal yang sama, menjelaskan kejadian yang ia alami bersama Sean tadi. ''Oh gitu.. Kayaknya emang kalian harus minta maaf deh daripada hal yang sama kejadian lagi.''
''Yaudah, aku ke kelas Kak Reyhan dulu'' Pamit Juan meninggalkan Satya dan Sean di UKS. Setelah sampai di depan pintu kelas Reyhan, Juan membuka pintu perlahan. ''Permisi, Kak Reyhan ada?'' Juan bertanya. Mendengar ada yang mencari dirinya, Reyhan bangkit dari kursi yang ia duduki lalu berjalan kearah Juan. ''Kenapa lo nyari gue? mau bikin masalah lagi?'' ''Engga kak, maafin perlakuan Sean tadi ya? kenapa Kaka gak manggil aku aja? kenapa mesti Sean?'' Juan bertanya tanya. ''Bukannya bersyukur ga dipanggil malah minta, gue lebih sayang sama lo dari Sean. Gatau aja lo Sean gimana aslinya?'' Jawab Reyhan sambil tersenyum lebar dihadapan adik kelasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
