Tentu saja, Juan akan kembali kerumahnya dengan mobil Reyhan. Didalam mobil, Juan tetap merenung atas perjanjian yang ia buat oleh Nara, mantan lelaki itu. Reyhan menoleh sekilas kepada lelaki itu. Lalu bertanya, ''Juan, kenapa?'' ''Engga, gapapa kak. Lagi mikirin sesuatu aja.'' Juan menghadapkan kepalanya kepada kaca yang ada disampingnya. ''Kakak minta maaf ya, kalau kakak ada bikin Juan ga nyaman''
''Juan yang minta maaf kak. Ga lama lagi'' Jawab Juan spontan. Hingga saat dimana lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah. Semua kendaraan berbaris untuk menunggu lampu menjadi hijau kembali. ''Ga lama lagi? Juan kenapa?'' Reyhan menatap leher belakang Juan yang menghadapnya. Sambil mengusap punggung tangan Juan.Perlahan, air mata itu jatuh ke pipi Juan. Seakan tak percaya dia menyepakati janji itu, tapi. Dia tau Nara hanya ''Tertarik''. Tidak sampai selingkuh.
Sudah dua mata yang menjatuhkan air mata deras, dan Juan tetap mengusapnya. Sampai dirumah Juan, Juan mendapatkan telefon dari keluarganya. Bukan ayah maupun bundanya melainkan bibinya yang sudah lama tidak mengkontaknya.......
Juan:Halo bi, tumben telefon. Ada apa? (Sambil tersenyum lebar.)
Bibi:Halo Juan, bibi mau bilang sesuatu ke kamu (Bibi sambil mengusap air matanya.)
Juan:Bilang apa, bi?
Bibi:Bibi lagi di rumah sakit, orang tua kamu masuk RS (bibi menatap kedua orang tua Juan yang berada di ruangan)
Juan:Loh, kok bisa?
Bibi:Orang tuamu kecelakaan. Bibi minta maaf harus bilang ini tapi, orang tua kamu gabisa diselamatkan.
Juan: .... Ayah sama bunda? (Juan mendudukan dirinya di sofa yang ada dibelakangnya.)
Bibi:Iya, Juan yang kuat ya? Bibi, paman sama anak bibi bakal main kesana lusa. Kamu ga keberatan?
Juan: Engga bi gapapa kok, lusa ya? Juan ga keberatan kok. Yaudah ya bi, makasih infonya
Bibi: Iya.. Sama sama
.....
Juan meletakkan ponselnya di samping dirinya. Tak menyangka ditinggal kedua orang tuanya. Lalu membatin..
''𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧, 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠?''
Lagi dan lagi. Juan menangis deras, bahkan lebih deras dari biasanya. Hingga Reyhan yang masih berada diluar memarkirkan mobilnya terdengar oleh suara tangisan lelaki itu. Entah sehancur apa yang dirasakan Juan, dia menatap seluruh sisi rumah itu dengan tangis yang semakin deras dan deras. Nafas Juan sudah tidak
teratur lagi. Dia sudah berpikir jika akan hidup sendirian dirumah itu, jika. Reyhan dengan Nara, sementara Sean, Satya dan kawan lainnya sudah tidak peduli dengannya.Mendengar suara itu, Reyhan langsung lari menghampiri Juan yang tengah menangis di ruang tamu. ''Loh Juan kenapa? Juan, tenang dulu. Baru cerita sama kakak, ya?''
Reyhan menundukan punggungnya itu. Dan meraba tangan Juan. Juan tak bisa mengatur nafasnya yang acak acakan karena menangis, Juan menyenderkan punggungnya pada senderan sofa yang ada dibelakangnya. Mencoba mengatur nafas sambil memejamkan matanya. Dan tangan yang masih gemetaran kecil,
juga tambah berkeringat itu. ''Juan kambuh? Hm?''Tanya Reyhan sambil duduk disamping Juan. Beberapa pertanyaan penyebab Juan menangis yang diberikan Reyhan semua Juan menjawab dengan cara menggelengkan kepalanya dan tangis yang makin menjadi-jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARGA. | JAYWON 🔞
Teen Fiction!! BXB - [Yang anti bxb, jangan salah lapak] [TOKOH - FEW HYBE FAMILY +Yuna Itzy ] START: May 15, 2023 END: Jun 14, 2023