''Obat? obat apa?'' Reyhan mengernyitkan dahinya. ''Belum kita temukan apa namanya, yang pasti gejalanya sudah dialami korban.'' Kata lelaki dengan jas putih juga testoskop yang tergantung di lehernya. ''Baik dok, terima kasih untuk informasi nya'' ''Sama sama, saya tinggal dulu, ya. Permisi'' Kata Dokter yang mengecek Juan lalu meninggalkan kedua lelaki itu didalam ruangan tertentu. Melihat 𝘋𝘳. 𝘑𝘦𝘧𝘳𝘢𝘯 keluar meninggalkan ruangan itu, Reyhan berjalan pelan kearah lelaki yang terbaring di kasur dengan lemas. Pandangannya tak berarti melihat seorang itu terbaring memejamkan mata.
Reyhan memandangi wajah lelaki itu yang tampak pucat tak berenergi, setelah Reyhan merenungi Juan untuk waktu yang tak singkat, Sean mengintip ruangan Juan lalu masuk dengan wajah dan perasaan panik juga cemas, tidak lupa dengan kehadiran Satya di belakang menyusul Sean. ''Yampun Juan.. Kamu kenapa?'' Sean berjalan cepat kearah Juan dengan suara gemetar, juga mata yang berair mata. ''Kak, Juan kenapa kak?'' Sean bertanya khawatir kepada Reyhan sambil menarik tangan Reyhan. ''Tunggu, kamu kok bisa tau Juan disini?'' ''Aku habis dari rumah Juan mau main, tiba tiba denger orang berantem dirumah Juan. Tapi yaudah aku tanya aja Juan dimana?''
''Berantem? berantem gimana?'' Reyhan mengernyitkan dahinya. ''Susah jelasinnya, aku gapaham sama yang mereka omongin. Tapi aku sempet rekam'' Sean pun langsung mengambil ponselnya yang ada di tas yang ia bawa, lalu menunjukan rekaman suara itu kepada Reyhan. Reyhan pun langsung mengambil ponsel itu dari tangan Sean lalu mendekatkan bagian speaker ke telinganya.
..............
-:Kamu apain kak Juan, hah? jawab!
-:Bunda gaperlu tau, terserah ku dong mau apain dia?
-:Ampun bunda sama tingkahmu, jangan bikin bunda malu deh!
-:Aduh bunn, lagian kan aku yang ngelakuin bukan bunda?
-:Udah sekarang ngaku, kamu apain dia?
-:Naruh obat obatan di makan siangnya, udah kan?
-:Astaga Thania?! udah gila kamu kayaknya.
-:Bundaa, terserah aku dong
-:Dia itu sepupu kamu loh, kamu ga takut kak Reyhan marah hah?
-:Hahaha ngapain bun, Kak Reyhan malah mau sama aku pasti. Soalnya aku udah tau dia gasuka sama Kak Juan
-:Awas kamu ya, bunda tanyain nanti kamu sama kak Reyhan
-:Tanyain aja? emang bener kok
................
Reyhan mengernyitkan dahinya ''Gila, Thania?'' ''Kenapa emang kak?'' Tanya Sean saat mengambil ponsel itu dari tangan Reyhan. ''Dia sepupu Juan, baru dateng kemarin'' Jawab Reyhan. ''Kunjungan kak?'' Tanya Satya saat selesai meletakkan tasnya di sofa ruangan itu. ''Orang tua Juan baru gaada, jadi bibinya mau kunjungan sekalian nemenin Juan dirumah, nah ini anaknya'' Jelas Reyhan. ''Sumpah kak? itu sepupunya? ihh''
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
